Punceling Pass -
Rancabali. Jum’at, 14 September 2018 sekitar pukul 20.00 hingga 22.00 WIB.
Hadir sebagai pemateri kedua, Al-Ustadz Amin Saefullah Muchtar memaparkan
secara spesifik tentang Genealogi Keilmuan Persatuan Islam.
Al-Ustadz yang juga
anggota Dewan Hisbah PP. Persis diantaranya menjelaskan bahwa penelitian
tentang genealogi keilmuan Persatuan Islam khususnya A. Hassan masih
berlangsung dan perjalanan yang masih cukup panjang. Genetik dari sisi bidang
keilmuan bahwa Persis tidak melalui A. Hassan.
Ustadz Zamzam dan
Ustadz Muhammad Yunus ada gen ke Daarul ‘Uluum - Mekah. Itu sedang kami teliti,
demikian Al-Ustadz Amin mengungkapkan. Termasuk guru-guru A. Hassan masih dalam
penelitian, karena banyak yang mengungkapkan bahwa A. Hassan banyak belajar
autodidak, maka jangan sampai diartikan bahwa autodidak itu tanpa guru sama
sekali.
Masih dalam
penelitian juga adalah KH. E. Abdurrahman yang pernah belajar di Al-I’anah
Cianjur yang notabene berbasis NU, Beliau di sana belajar ilmu alat.
Ulama Persis dahulu,
pasti ber-isnad, namun mereka tidak usah banyak mengungkap karena ulama
dahulu tergambar dari kepribadiannya tentang siapakah gurunya; maka hari ini
menjadi perlu diungkap kembali tentang isnad ilmu karena umat Islam
banyak mengalami degradasi adab ‘alim wa al-muta’allim. Saat sekarang
banyak orang mengaku murid dari seorang guru, maka belum tentu murid itu diakui
oleh gurunya tersebut.
Selain itu, karena
ada keraguan dari pihak luar Persis tentang isnad ilmu para ulama
Persis, maka hal tersebut perlu diungkap hari ini.
Geneologi keilmuan
Persatuan Islam itu dilihat dari sisi Ulumuddin sekurang-kurangnya ada beberapa
bidang ilmu. Yakni [1] Corak Kalam, Ushuluddin, atau Theologi dan
Tasawuf Persis; [2] Corak Tafsir Persis; [3] Corak Fikih Persis; [4] Corak
Ushul Fikih Persis; [5] Corak Pemahaman Hadis Persis; [6] Corak Metode Ijtihad
Persis; [7] Corak Gratamika dan Sastra Arab, dan Logika atau Mantik Persis; dan
[8] Corak Hisab dan Rukyat Persis.
Pada Persada VII ini
akan sedikit dibahas tentang Corak Fikih Persis. Hal ini terbagi dua, Pertama,
pendekatan struktural institusional yakni produk ijtihad melalui lembaga,
baik fikih qauli maupun fikih manhaji. Kedua, pendekatan kultural
personal, yaitu hubungan guru murid.
Sesungguhnya bukan
hanya dari A. Hassan sumber ilmu Persis itu, namun karena penelitiannya belum
beres, maka kita ikuti dahulu dari tokoh yang paling berpengaruh itu, yaitu A.
Hassan. Selanjutnya, dengan tanpa menafikan murid A. Hassan lainnya; gen A.
Hassan itu ada melalui KH. E. Abdurrahman yang kemudian melembaga menjadi Dewan
Hisbah. Ada juga gen A. Hassan yang kemudian lebih intens bertemu dan
dikenal dengan sebutan sebagai “The A Team”, yakni KH. E. Abdurrahman,
KH. Ikin Shodikin, KH. Muhammad Romli, KH. Akhyar Syuhada, KH. Ali Ghozali, dan
yang lainnya. plus KH. Aceng Zakaria.
Pengetahuan akan guru-guru
kita perlu diteliti sebagai penelitian genealogi, Al-Ustadz telah mengungkapkan
usulan kepada beberapa sesepuh Persis hari ini, ungkapannya kurang lebih: “Rek
kumaha budak nuluykeun perjuangan kolot, lamun budak teu apal lalakon kolot,
sanes budak alim neraskeun perjuangan kolot, tapi saha anu siap ngawanohkeun,
oge sanes alim ngawanohkeun, tapi rujukanna mana, nya minimal poto atanapi nami
anggota Dewan Hisbah kapungkur diwanohkeun. (Bagaimana sang anak akan
melanjutkan perjuangan orang tua, jika sang anak tidak tahu perjalanan hidup
orang tua, bukan anak tidak ingin meneruskan perjuangan orang tua, tetapi siapa
yang siap mengenalkan. Juga bukan [pen: orang tua] tidak mau mengenalkan, namun
rujukannya mana, maka minimal poto atau nama anggota Dewan Hisbah terdahulu
dikenalkan).” Ungkapan ini tentu mesti menjadi motivasi bagi kaum muda
Persis untuk mengetahui tapak lacak orang tua.
Demikian sedikit
liputan dari apa yang begitu panjang yang telah disampaikan oleh Al-Ustadz Amin
Saefullah Muchtar dalam seminar tersebut. Wallahu A’lam.
by Tim Publikasi Persada PC Pemuda Persis
Pangalengan (Raka Ahsan Fauzi dan Ridwan Firdaus).
@ Kominfo PC Pemuda Persis
Pangalengan.
Photo by Persis Photography.
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan