وَقَالَ تَعَالَى: { لأنْذِرَكُمْ بِهِ
وَمَنْ بَلَغَ } [الأنعام: 19]. فمَنْ
بَلَغَهُ هذَا القُرْآنَ مِنْ عَرَبٍ وَعَجَمٍ، وَأَسْوَدَ وَأَحْمَرَ، وَإِنْسَ وَجَانَّ،
فَهُوَ نَذِيْرٌ لَهُ؛ وَلِهذَا قَالَ تَعَالَى: { وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ
الأحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ } [هود: 17] .
Firman
Allah Swt. dalam ayat lainnya: {agar dengan dia (Al-Qur'an) aku memberi
peringatan kepada kalian dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an
(kepadanya)}. [Qs Al-An'am: 19] Barang siapa yang sampai
kepadanya Al-Qur'an, baik dia sebagai orang Arab ataupun orang Ajam, orang yang
berkulit hitam ataupun merah, manusia ataupun jin. maka Al-Qur'an itu merupakan
peringatan baginya. Karena itu, di dalam firman-Nya disebutkan: {Dan barang
siapa di antara mereka dari kalangan golongan yang bersekutu kafir kepada
Al-Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya.} [Qs Hud: 17]
فَمَنْ كَفَرَ بِالْقُرْآنِ مِمَّنْ ذَكَرَنَا فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ، بِنَصِّ اللهِ تَعَالَى،
وَكَمَا قَالَ تَعَالَى: { فَذَرْنِي وَمَنْ يُكَذِّبُ بِهَذَا الْحَدِيثِ
سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ * وَأُمْلِي لَهُمْ } [القلم:
44].
Barang
siapa dari kalangan mereka yang telah kami sebut kafir (ingkar) kepada
Al-Qur'an, maka neraka adalah tempat yang diancamkan baginya berdasarkan nas
dari Allah Swt. Pengertiannya sama dengan firman lainnya, yaitu: {Maka
serahkanlah kepada-Ku orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al-Qur'an).
Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan)
dari arah yang tidak mereka ketahui}. [Qs Al-Qalam: 44]
وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "بُعِثْتُ إِلَى الأَحْمَرِ وَالأَسْوَدِ"
Rasulullah Saw.
bersabda: “Aku diutus kepada kulit merah dan kulit hitam.”
قَالَ مُجَاهِدٌ: يَعْنِيْ:
اَلْإِنْسُ وَالجِنُّ. فَهُوَ -صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ- رَسُوْلُ
اللهِ إِلَى جَمِيْعِ الثَّقَلَيْنِ: اَلْإِنْسُ وَالْجِنُّ، مُبَلِّغًا لَهُمْ عَنِ
اللهِ مَا أَوْحَاهُ إِلَيْهِ مِنْ هذَا الكِتَابِ العَزِيْزِ الَّذِيْ { لَا
يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلا مِنْ خَلْفِهِ تَنزيلٌ مِنْ
حَكِيمٍ حَمِيدٍ } [فصلت: 42] .
Menurut
Mujahid, makna yang dimaksud ialah umat manusia dan jin. Beliau diutus kepada
dua jenis makhluk tersebut untuk menyampaikan kepada mereka apa yang telah
diwahyukan oleh Allah kepadanya dari Kitab Al-Qur'an yang mulia ini, yang {tidak
datang kepadanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang
diturunkan dari Tuhan Yang Maha bijaksana lagi Maha Terpuji} [Qs
Fushshilat/ 41: 42]
وَقَدْ
أَعْلَمَهُمْ فِيْهِ عَنِ اللهِ تَعَالَى أَنَّهُ نَدَبَهُمْ إِلَى تَفَهُّمُهُ، فَقَالَ
تَعَالَى: { أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ
اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلافًا كَثِيرًا } [ النساء: 82] ،
Nabi
Saw. telah memberitahukan kepada mereka di dalam Al-Qur'an, bahwa Allah Swt.
telah menganjurkan mereka untuk memahami Al-Qur'an melalui firman-Nya: “Maka
apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an, Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan
dari sisi Allah, tentulah mereka menemukan banyak pertentangan di dalamnya.”
(Qs An-Nisa/ 4: 82)
وَقَالَ
تَعَالَى: { كِتَابٌ أَنزلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ
وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الألْبَابِ } [ص: 29] ، وقال تعالى: { أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ
أَقْفَالُهَا } [محمد: 24] . (Qs
Muhammad/ 47: 24)
Allah
Swt. berfirman: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh
dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat
pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Qs Shad/ 38: 29) “Maka
apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an. ataukah hati mereka terkunci?”
فَالوَاجِبُ عَلَى العُلَمَاءِ الكَشْفُ
عَنْ مَعَانِيْ كَلَامِ اللهِ، وَتَفْسِيْرُ ذَالِكَ، وَطَلَبَهُ مِنْ مَظَانِّهِ،
وَتَعَلُّمَ ذَالِكَ وَتَعْلِيْمُهُ، كَمَا قاَلَ تَعَالَى: {وَإِذْ أَخَذَ
اللَّهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلا
تَكْتُمُونَهُ فَنَبَذُوهُ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلا
فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُونَ} [آل عمران: 187] (Qs Ali Imran/ 3:
187)
Kewajiban
yang terpikul di pundak para ulama ialah menyelidiki makna-makna Kalamullah dan
menafsirkannya, menggali dari sumber-sumbernya serta mempelajari hal tersebut
dan mengajarkannya, sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya: “Dan
(ingatlah) ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi
kitab (yaitu), "Hendaklah kamu sekalian menerangkan isi kitab itu kepada
manusia, dan jangan kamu sekalian menyembunyikannya," lalu mereka
melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan
harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima.”
وَقَالَ تَعَالَى: { إِنَّ الَّذِينَ
يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلا أُولَئِكَ لا
خَلاقَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ وَلا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ } [آل عمران:
77] .
Allah
Swt. berfirman pula: “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji Allah dan
sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit. mereka itu tidak mendapat
bagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan
tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan
menyucikan mereka. Bagi mereka hanyalah azab yang pedih.” (Qs Ali Imran/
3: 77)
فَذَمَّ اللهُ تَعَالَى أَهْلَ الكِتَابِ
قَبْلَنَا بِإِعْرَاضِهِمْ عَنْ كِتَابِ اللهِ إِلَيْهِمْ، وَإِقْبَالِهِمْ عَلَى
الدُّنْيَا وَجَمَعَهَا، وَاشْتِغَالِهِمْ بِغَيْرِ مَا أُمِرُوْا بِهِ مِنِ اتْبَاعِ
كِتَابِ اللهِ.
Allah
Swt. mencela sikap kaum ahli kitab sebelum kita, karena mereka berpaling dari
Kitabullah yang diturunkan kepada mereka. mengejar keduniawian serta menghimpunnya,
dan sibuk dengan semua hal yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan apa yang
diperintahkan oleh Allah Swt. melalui kitab-Nya.
فَعَلَيْنَا -أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ-
أَنْ نَنْتَهِيَ عَمَّا ذَمَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِهِ، وَأَنْ نَأْتَمِرَ بِمَا أَمَرَنَا
بِهِ، مَنْ تَعَلُّمَ كِتَابَ اللهِ الْمُنْزَلُ إِلَيْنَا وَتَعْلِيْمُهُ، وَتَفَهَّمَهُ
وَتَفْهِيْمُهُ،
Maka
sudah menjadi kewajiban bagi kita kaum muslim menghentikan semua perbuatan yang
menyebabkan mereka (kaum ahli kitab) dicela oleh Allah Swt., dan kita wajib
pula mengerjakan hal-hal yang diperintahkan oleh Allah Swt., yaitu mempelajari
Kitabullah yang diturunkan kepada kita, mengajarkannya. memahaminya, dan
memberikan pengertian tentangnya.
قَالَ اللهُ تَعَالَى: {أَلَمْ يَأْنِ
لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نزلَ مِنَ
الْحَقِّ وَلا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ
عَلَيْهِمُ الأمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ*اعْلَمُوا
أَنَّ اللَّهَ يُحْيِي الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ
لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ} [الحديد: 16، 17]
Allah Swt. berfirman: “Belumkah
datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan
janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab
kepada-nya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka
menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
Ketahuilah oleh kamu sekalian. bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi
sesudah mati-nya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepada kamu sekalian
tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kalian memikirkannya.” (Qs Al-Hadid/
: 16-17)
فَفِيْ ذَكَرَهُ تَعَالَى لِهذِهِ الآيَةِ
بَعْدَ الَّتِيْ قَبْلَهَا تَنْبِيْهٌ عَلَى أَنَّهُ تَعَالَى كَمْا يُحْيِي الأَرْضَ
بَعْدَ مَوْتِهَا، كَذَالِكَ يَلِيْنُ القُلُوْبَ بِالإِيْمَانِ بَعْدَ قَسْوَتِهَا
مِنَ الذُّنُوْبِ وَالْمَعَاصِيْ، وَاللهُ الْمُؤَمَّلُ الْمَسْؤُوْلُ أَنْ يَفْعَلَ
بِنَا ذَالِكَ، إِنَّهُ جَوَّادٌ
كَرِيْمٌ.
Allah
Swt. menyebutkan ayat terakhir ini sebelum ayat pertama, untuk mengingatkan
bahwa sebagaimana Allah Swt. menghidupkan bumi sesudah matinya, demikian pula
cara Dia melunakkan hati dengan iman dan hidayah sesudah keras dan kesat karena
pengaruh dosa dan maksiat. Hanya kepada Allah-lah memohon harapan dan
bimbingan, semoga Dia melakukan hal tersebut kepada kita; sesungguhnya Dia Maha
Pemurah lagi Mahamulia. (Al-Hafidz Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur'an Al-'Adzim, I: 11. Beirut-Libanon: Dar el-Fikr, 2011)
by Bidang Pendidikan PC Pemuda Persis
Pangalengan.
@ Kominfo PC Pemuda Persis Pangalengan.
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan