APAKAH MAKMUM MEMBACA AL-FATIHAH [12]


" الْوَجْه الثَّالِث " هَلْ تَجِب قِرَاءَة الْفَاتِحَة عَلَى الْمَأْمُوم؟ فِيهِ ثَلَاثَة أَقْوَال لِلْعُلَمَاءِ " أَحَدهَا " أَنَّهُ تَجِب عَلَيْهِ قِرَاءَتهَا كَمَا تَجِب عَلَى إِمَامه لِعُمُومِ الْأَحَادِيث الْمُتَقَدِّمَة
Pandangan Ketiga, Apakah kewajiban membaca Al-Fatihah (juga) atas ma’mum? Terdapat tiga pendapat para ulama tentangnya. (Pendapat) Pertama, Bahwa ma’mum wajib baginya membaca Al-Fatihah sebagaimana wajib atas imamnya karena keumuman hadis-hadis terdahulu.
" وَالثَّانِي " لَا تَجِب عَلَى الْمَأْمُوم قِرَاءَة بِالْكُلِّيَّةِ لِلْفَاتِحَةِ وَلَا غَيْرهَا لَا فِي صَلَاة الْجَهْرِيَّة وَلَا فِي صَلَاة السِّرِّيَّة لِمَا رَوَاهُ الْإِمَام أَحْمَد بْن حَنْبَل فِي مُسْنَده عَنْ جَابِر بْن عَبْد اللَّه عَنْ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : " مَنْ كَانَ لَهُ إِمَام فَقِرَاءَة الْإِمَام لَهُ قِرَاءَة " وَلَكِنَّ فِي إِسْنَاده ضَعْفًا.
(Pendapat) Kedua, Tidak wajib sama sekali bagi ma’mum membaca Al-Fatihah dan tidak pula surat lain baik di dalam shalat yang jahriyyah (yang keras bacaannya) dan tidak pula di dalam shalat sirriyyah (yang pelan bacaannya). Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad ibn Hanbal pada Musnad-nya dari Jabir ibn ‘Abdillah dari Nabi Saw. bahwa beliau bersabda, “Barang siapa yang memiliki imam, maka bacaan imam baginya adalah bacaannya juga”. Akan tetapi pada isnad-nya terdapat kedla’ifan.
وَرَوَاهُ مَالِك عَنْ وَهْب بْن كَيْسَان عَنْ جَابِر مِنْ كَلَامه وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْحَدِيث مِنْ طُرُق وَلَا يَصِحّ شَيْء مِنْهَا عَنْ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَللَّه أَعْلَم
Meriwayatkannya pula Malik dari Wahb ibn Kaysan dari Jabir dari ucapan Jabir. Dan sungguh diriwayatkan hadis ini dari beberapa jalur (sanad) namun tidak ada satu pun yang shahih darinya dari Nabi Saw. Wallahu A’lam.
" وَالْقَوْل الثَّالِث " أَنَّهُ تَجِب الْقِرَاءَة عَلَى الْمَأْمُوم فِي السِّرِّيَّة لِمَا تَقَدَّمَ وَلَا يَجِب ذَلِكَ فِي الْجَهْرِيَّة لِمَا ثَبَتَ فِي صَحِيح مُسْلِم عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيّ قَالَ : قَالَ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَام لِيُؤْتَمّ بِهِ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا قَرَأَ فَأَنْصِتُوا " وَذَكَرَ بَقِيَّة الْحَدِيث
Pendapat Ketiga, bahwa ma’mum wajib membaca Al-Fatihah dalam shalat (atau raka’at) sirriyyah sebagaimana dalil-dalil yang terdahulu. Dan tidak wajib hal tersebut dalam shalat (atau raka’at) jahriyyah berdasarkan ketetapan dalam Shahih Muslim dari Musa Al-Asy’ariy, ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda, “Tiada lain dijadikannya imam adalah untuk diikuti, apabila ia takbir maka takbirlah kalian, dan apabila ia membaca maka diamlah kalian.hingga akhir hadis.
وَهَكَذَا رَوَاهُ بَقِيَّة أَهْل السُّنَن أَبُو دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيّ وَالنَّسَائِيّ وَابْن مَاجَهْ عَنْ أَبِي هُرَيْرَة عَنْ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "وَإِذَا قَرَأَ فَأَنْصِتُوا" وَقَدْ صَحَّحَهُ مُسْلِم بْن الْحَجَّاج أَيْضًا فَدَلَّ هَذَانِ الْحَدِيثَانِ عَلَى صِحَّة هَذَا الْقَوْل وَهُوَ قَوْل قَدِيم لِلشَّافِعِيِّ رَحِمَهُ اللَّه وَاَللَّه أَعْلَم. وَرِوَايَة عَنْ الْإِمَام أَحْمَد بْن حَنْبَل رَحِمَهُ اللَّه تَعَالَى
Demikian juga meriwayatkannya pemilik kitab-kitab Sunan, yakni Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah dari Nabi Saw. bahwa beliau bersabda, “Dan apabila ia (imam) membaca maka diamlah kalian.Dan sungguh Muslim ibn Hajjaj juga menshahihkannya. Maka dua hadis ini menunjukkan kebenaran pendapat ini yang merupakan qaul qadim bagi Asy-Syafi’i Rahimahullah. Wallahu A’lam dan sebuah riwayat dari Imam Ahmad ibn Hanbal Rahimahullah.
- وَالْغَرَض مِنْ ذِكْر هَذِهِ الْمَسَائِل هَهُنَا بَيَان اِخْتِصَاص سُورَة الْفَاتِحَة بِأَحْكَامٍ لَا تَتَعَلَّق بِغَيْرِهَا مِنْ السُّوَر .
Tujuan mengetengahkan masalah-masalah tersebut dalam bab ini adalah untuk menerangkan kekhususan surat Al-Fatihah yang memiliki hukum-hukum yang tidak berkaitan dengan surat-surat yang lainnya.
وَقَالَ الْحَافِظ أَبُو بَكْر الْبَزَّار حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيم بْن سَعْد الْجَوْهَرِيّ حَدَّثَنَا غَسَّان بْن عُبَيْد عَنْ أَبِي عِمْرَان الْجَوْنِيّ عَنْ أَنَس رَضِيَ اللَّه عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِذَا وَضَعْت جَنْبك عَلَى الْفِرَاش وَقَرَأْت فَاتِحَة الْكِتَاب وَقُلْ هُوَ اللَّه أَحَد فَقَدْ أَمِنْت مِنْ كُلّ شَيْء إِلَّا الْمَوْت" .
Al-Hafidz Abu Bakar Al-Bazzar berkata: Telah menjelaskan kepada kami Ibrahim ibn Sa’ad  Al-Jauhariy, telah menjelaskan kepada kami Ghassan ibn ‘Ubaid, dari Abu Imran Al-Juaniy, dari Anas Ra. ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila engkau hendak meletakkan lambungmu di atas pembaringan, dan membaca surat Fatihatul Kitab dan surat Qul Huwallahu Ahad, maka sungguh kamu aman dari segala sesuatu (yang membahayakan) kecuali maut.” (Al-Hafidz Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur'an Al-'Adzim, I dari 4 Jilid: hlm 20-21. Beirut-Libanon: Dar el-Fikr, 2011)

by Bidang Pendidikan PC Pemuda Persis Pangalengan.

@ Kominfo PC Pemuda Persis Pangalengan.

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan

Lebih baru Lebih lama