Hadir sebagai pemateri, Al-Ustadz
Dindin Ahmad Tohidin mengangkat materi tentang “Hukum Game Online Menurut
Syari’at” dan Al-Ustadz Rofiqi Nugraha mengangkat materi tentang “Game
Online Dalam Tinjauan Kesehatan”.
Al-Ustadz Dindin Ahmad Tohidin (Ketua
PC Pemuda Persis Pangalengan) menyampaikan materi pertama, diantaranya sebagai
berikut:
Seiring perkembangan zaman tekhnologi pun semakin
berkembang, tak terkecuali sebuah permainan atau game di berbagai media atau
alat permainan tersebut. Sebutlah gamebot mungkin pada tahun 2000-an alat
tersebut termasuk sebuah permainan yang terbilang unik atau maju pada zaman
itu, tetapi kalau dibandingkan zaman sekarang permainan tersebut begitu kuno
bahkan mungkin sudah punah ditelan zaman.
Kini, berbagai game ini begitu beragam baik yang sifatnya
offline ataupun online, dikemas begitu menarik oleh sipembuatnya sehingga
menyedot peminat dari berbagai kalangan. Kalaulah dahulu alat permainan
tersebut rata-rata hanya dinikmati oleh kalangan anak-anak atau sebagian remaja
saja, saat ini game dinikmati oleh seluruh kalangan, dimulai anak-anak, remaja,
dewasa ataupun orang tua. Paling miris coba kita perhatikan betapa banyaknya
anak anak usia balita sudah “diajarkan” game oleh orangtuanya dirumahnya sendiri.
Apabila kita perhatikan, dampak dari game ini tentu dapat
ditinjau dari beberapa sisi, ada yang memandang bahwa nge-game merupakan
hanya sebuah hobi bahkan ada yang mungkin dijadikan kegiatan wajib sehari-hari
sehingga lupa akan aktifitas lain yang jauh lebih bermanfaat. Bahkan dalam
beberapa berita disebutkan ada beberapa remaja yang meninggal dunia akibat
kelelahan saking asyiknya main game berhari-hari, na’udzubillahi min dzalik.
Banyak orang pula yang memandang main game ini sebuah aktifitas yang hanya
membuang-buang waktu.
Sebagai orang yang beriman, tentu kita menyikapi berbagai
hal tidak hanya dilandasi dengan akal dan pikiran saja, tetapi kita dituntut
untuk mengembalikannya kepada ajaran Islam yang sesuai Al-Qur’an dan As-sunnah
termasuk menyikapi perihal maraknya game online khususnya di Indonesia.
Pertama kita lihat dalam Al-Qur’an tentang kesenangan
manusia didunia oleh Allah diabadikan dalam surat Al-Hadid ayat ke 20:
اعْلَمُوا
أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ
وَتَكَاثُرٌ فِي الأمْوَالِ وَالأوْلادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ
نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي
الآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا
الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah
antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti
hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning, kemudian menjadi hancur. Dan
di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah
serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan
yang- menipu.”
Kemudian dalam surat Muhammad ayat 36 :
إِنَّمَا
الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ
أُجُورَكُمْ وَلا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ
“Sesungguhnya kehidupan dunia
hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah
akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.”
Kemudian ditinjau dari sisi waktu, seorang muslim tentu
berbagai aktifitasnya haruslah merupakan sebuah amal shaleh yang bernilai
pahala agar tidak tergolong kepada orang yang rugi disisi Allah SWT.
وَالْعَصْرِ.
إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ.
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ
وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ .
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada
dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya
menetapi kesabaran.” (Al-‘Ashr : 1-3)
Menurut Ibnu Katsir Al-Asr
artinya zaman atau masa yang padanya Bani Adam bergerak melakukan perbuatan
baik dan buruk.
Allah Swt. bersumpah dengan menyebutkan bahwa manusia itu
benar-benar berada dalam kerugian, yakni rugi dan binasa.
إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh. (Al-'Asr:3)
Maka dikecualikan dari jenis manusia yang terhindar dari
kerugian, yaitu orang-orang yang beriman hatinya dan anggota tubuhnya
mengerjakan amal-amal yang saleh.
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ
dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran. (Al-'Asr: 3)
Yakni menunaikan dan meninggalkan semua yang diharamkan.
وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran. (A1-'Asr: 3)
Yaitu tabah menghadapi musibah dan malapetaka serta
gangguan yang menyakitkan dari orang-orang yang ia perintah melakukan kebajikan
dan ia larang melakukan kemungkaran.
Menurut Ulama Persatuan
Islam(PERSIS) yang tergabung pada Majlis Ifta menyebutkan pada asalnya yang
namanya permainan hukumnya boleh selama pelaksanaannya tidak melanggar syari’at
Islam, seperti ada unsur judi dan mengganggu orang lain(Risalah No 5 TH 54
Agustus 2016 hal 29).
Kemudian Majlis Ifta menyarankan
kepada seluruh umat Islam agar meninggalkan permainan yang tidak bermanfaat
dengan dalil QS. Al-Mu’minun 1-3
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1)
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ (2) وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ
مُعْرِضُونَ (3)
“Sesungguhnya beruntunglah
orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan
orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang
tiada berguna”
Dari sisi waktu dan harta, jangan
sampai kita termasuk orang yang gemar memboroskan waktu dan harta(kuota)
وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ
وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا (26) إِنَّ
الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ
كَفُورًا
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan
haknya, kepada orang miskin dan kepada orang yang dalam perjalanan, dan
janganlah kalian menghambur-hamburkan (harta
kalian) secara boros. Sesungguhnya pemhoros-pemboros itu adalah
saudara-saudara setan.” (Al-Isra: 26-27)
Kedua, Nabi Salallahu ‘alaihi
wasalam bersabda :
مِنْ
حُسْنِ اِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَالَايَعْنِيْهِ
“Diantara ciri baiknya Islam seseorang adalah
meninggalkan yang tidak ada manfaatnya” (HR Malik, Ahmad, Attirmidzi, Ibnu
Majah, Atthobroni)
Apabila kita cermati dari berbagai
keterangan diatas terkait hukum game online, maka dilihat dulu dari unsur
syari’at dan manfaatnya. Apabila game tersebut melanggar syari’at seperti
melalaikan kewajiban baik kepada Allah ataupun sesama manusia (kepada orang tua
misalnya) dan juga dari unsur manfaatnya juga tidak ada maka hukumnya jelas
terlarang.
Terlebih kita yang yang tergabung pada sebuah organisasi
dakwah sangat dianjurkan untuk meninggalkan hal yang kurang bermanfaat, karena
selain menjadi uswah bagi umat juga masih banyak tugas lain yang harus dikerjakan.
Selanjutnya,
Al-Ustadz Rofiqi Nugraha (Bidang Jam’iyyah PC Pemuda Persis Pangalengan) menyampaikan
materi kedua, diantaranya sebagai berikut:
Wa laa yas-alkum amwaalakum,
Perlu dipahami dulu, sebelum membahas
hal ini, bukan tentang siapa yang melakukan, tetapi tentang apa dan bagaimana
yang dilakukan.
Setelah memperhatikan pemaparan
Al-Ustadz Dindin, menghukumi game online itu bisa haram dan bisa halal, karena
pokok asal mubah, tergantung hal-hal yang mengertainya.
Pendahuluan
Bermain adalah
sifat dasar manusia yang tidak akan bisa dihentikan oleh siapapun bahkan akan
timbul suatu kerusakan apabila sifat dasar tersebut hilang.
Dengan bermain
seseorang dapat belajar dan meningkatkan kemampuan dirinya dalam berbagai hal,
baik kemamuan otak ataupun fisik.
Seiring
berkembangnya zaman permainan mengalami beberapa perubahan dari mulai cara
sampai pada media permainan itu sendiri. Seperti pada zaman sekarang ini zaman
yang berbasis tekhnologi 4.0 permainan
mengalami perkembangan pesat bahkan mencadi salah satu topik sorotan, sehingga
muncul tanggapan berbeda-beda dari masyarakat ada yang memandang dari sisi
positif bahkan tidak sedikit pula yang justru berpandangan negatif.
Berbagai
tanggapan itu muncul bukan tanpa alasan, justru karena melihat beberapa akibat
atau dampak dari premainan.
•
إنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌۚ وَإِن تُؤْمِنُوا۟
وَتَتَّقُوا۟ يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْـَٔلْكُمْ أَمْوَٰلَكُمْ
Sesungguhnya
kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta
bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta
hartamu. Muhammad 47:36
•
وَمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌۚ وَإِنَّ
ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
Dan kehidupan
dunia ini hanya senda-gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat
itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.
Al-'Ankabut 29:64
•
وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌۖ وَلَلدَّارُ
ٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Dan kehidupan
dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu,
sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?. Al-An'am 6:32
Dampak Positif Game Online
• Meningkatkan Kerja Otak
Bermain Game
online akan meningkatkan kinerja otak. Permainan ini membutuhkan
konsentrasi tinggi. Kemampuan konsentrasi pemain Game online akan
meningkat karena mereka harus menyelesaikan beberapa tugas, mecari celah yang
mungkin bisa dilewati dan memonitor jalannya permainan. Semakin sulit sebuah
game maka semakin diperlukan tingkat konsentrasi yang tinggi. Selain itu, Game
online juga meningkatkan keterampilan kognitif, seperti memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
• Mengajarkan Sportivitas
Permainan
dalam Game online secara tidak langsung telah menanamkan
nilai-nilai sportivitas dalam diri mereka. Mereka mematuhi peraturan permainan
yang telah berlaku. Selain itu, bagi seseorang yang kalah atau pun menang
adalah hal yang biasa. Secara tidak sadar mereka dididik agar tidak sombong
saat menang dan tidak pula untuk mudah menyerah saat mengalami kekalahan.
Secara tidak langsung Game online juga mengajarkan nilai-nilai
tersebut kepada anak.
• Mengasah Kemampuan Multi-tasking
Game online juga
mengasah kemampuan multi-tasking. Permainan ini meningkatkan
kesigapan anak karena membutuhkan skill yang baik. Saat
bermain game, seseorang harus berkonsentrasi penuh agar mata dan tangan bisa
bekerja selaras.
• Melatih Cara Kerja Tim
Dalam
bermain Game online kadang kita tidak hanya main sendiri ada
juga tim. Dalam sebuah tim itu kita butuh komunikasi mulai bangunlah
hubungan yang konstruktif dengan rekan satu tim! Salah satu caranya adalah
dengan memberikan semangat dalam kondisi yang sulit. Kerja sama dalam tim
menjadi hal yang sangat dibutuhkan dalam permainan Game online untuk
mencapai kemenangan.
Artikel ini telah tayang di https://www.okezone.com/ dengan
judul “ Ketahui 4 Efek Positif Bermain Game Online ”, https://techno.okezone.com/read/2018/07/31/326/1929622/ketahui-4-efek-positif-bermain-game-online?page=3
Dampak Negatif Game Online
“Struktur dan
fungsi otaknya mengalami perubahan. Jadi, kalau kita lihat otaknya pake MRI, ada
perubahan di bagian otak pre-frontal cortex”, tutur dr. Siste.
Gangguan pada
bagian otak tersebut mengakibatkan orang yang mengalami suatu ketergantungan
atau kecanduan kehilangan beberapa kemampuan/fungsi otaknya, antara lain:
• fungsi atensi (memusatkan perhatian terhadap sesuatu
hal),
• fungsi eksekutif (merencanakan dan melakukan tindakan)
dan
• fungsi inhibisi (kemampuan untuk membatasi).
•
“Adanya perubahan
otak membuat dirinya sulit mengendalikan perilaku impulsive. Karena memang
otaknya sudah berubah, fungsi otak yang berfungsi untuk menahan perilaku untuk
tidak impulsive itu sudah terganggu. Padahal dia sendiri sudah tidak menikmati,
tapi tidak bisa berhenti karena kehilangan kontrol tadi”,
Selain
berperilaku impulsive, bisanya orang yang kecanduan video/game online kehilangan
fokus saat mengerjakan sesuatu sehingga berdampak pada prestasi dan
produktivitasnya. Emosi yang tidak stabil juga seringkali berdampak buruk pada
hubungan relasinya. Sehingga sebagian besar para pecandu video/game
online menunjukkan sikap yang anti-sosial.
Indicator Seseorang menjadi Pecandu
Game Online
Seseorang
dikatakan online/video gaming disorder bila memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan, yaitu adanya perilaku berpola dengan karakteristik sebagai
berikut:
1)
Ada ganguan
kontrol untuk melakukan permainan tersebut (tidak dapat mengendalikan diri);
2)
Lebih
memprioritaskan memainkan permainan tersebut dibandingkan dengan aktivitas yang
seharusnya lebih diutamakan;
3)
Intensitasnya
semakin meningkat dan berkelanjutan meskipun ada konsekuensi atau dampak
negatif yang dirasakan;
4)
Perilaku berpola
tersebut menyebabkan gangguan yang bermakna pada fungsi pribadi, keluarga,
sosial, pendidikan dan area penting lainnya; serta 5) pola tersebut sudah
belangsung selama 12 bulan.
Berita ini
disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan
RI.
Menghentikan Kecanduan Game Online
1.
Bulatkan Tekad
Bulatkan
tekad dan niat merupakan kunci utama sebelum Anda memulai segala sesuatu. Dalam
kasus game online, kuncinya adalah bagaimana Anda dapat membuat skala
prioritas dalam hidup Anda.
Ketika
Anda sudah tau mana hal penting dan mana yang bukan, maka Anda akan lebih mudah
untuk tidak main game online sering-sering. Bahkan, Anda bisa
saja tidak kepikiran atau tidak ada waktu untuk sekadar bermain game karena
banyak kegiatan yang jauh lebih penting ketimbang main game.
2.
Tentukan Batas Waktu Main Game
Online Tiap Hari
Agar
Anda lebih disiplin, tentukan berapa lama durasi atau kapan waktu yang tepat
untuk main game online. Misalnya, jatah main game
online per hari adalah satu jam. Anda boleh langsung habiskan sekaligus di
satu waktu, atau dibagi dalam beberapa sesi. Intinya, jangan sampai main lewat
dari batas yang sudah ditentukan.
Cara
ini akan bekerja efektif dan optimal jika Anda tegas terhadap diri Anda
sendiri. Jangan memanjakan diri Anda dengan memenuhi keinginan untuk
main game online terus-terusan. Tak boleh ada toleransi tambahan
waktu karena sedang seru-serunya main.
Agar
tidak lupa, Anda bisa menyalakan alarm sebelum main game. Kalau perlu
minta bantuan orang terdekat untuk membantu mengingatkan Anda. Cobalah
bersikap tegas dengan menyingkirkan gadget dari hadapan Anda dan menaruhnya di
tempat yang jauh dari jangkauan.
3.
Lakukan Kegiatan Produktif
Supaya
pikiran tidak lagi terpusat pada game, Anda harus menyibukkan diri dengan
berbagai aktivitas lain. Misalnya, jalan-jalan di taman, main dengan
teman-teman, atau bahkan olahraga.
Intinya,
lakukannya berbagai kegiatan yang membuat Anda produktif, sehingga tidak ada
lagi pikiran atau waktu untuk bermain game.
4.
Hadiahkan Diri Sendiri
Siapa
yang tak suka diberi hadiah? Baik anak-anak maupun orang dewasa tentu sangat
suka jika diberi hadiah. Namun, jangan berharap Anda diberi hadiah dari orang
lain. Dalam kasus ini, Anda yang justru memberikan hadiah pada diri Anda
sendiri sebagai bentuk dari apresiasi diri.
Bila
Anda bisa mengendalikan diri Anda untuk berhenti main game tepat
pada waktunya atau bahkan mampu menahan untuk tidak
bermain game sama sekali, maka Anda berhak untuk dapat hadiah. Hadiah
ini bentuknya bisa macam-macam. Bisa dengan melakukan hal-hal lain yang
Anda sukai atau makan makanan yang Anda gemari – tentu bukan kembali bermain
game lagi,
by
Liputan Bidang
Pendidikan dan Kominfo PC Pemuda Persis Pangalengan.
Masjid
Nurul Huda Cipanas. Sabtu, 24 Agustus 2019.
by Liputan Bidang Pendidikan dan Kominfo PC Pemuda Persis Pangalengan.
Blogspot road to Website PC Pemuda Persis Pangalengan.
Menuju peralihan blogspot kewebsite PC Pemuda Persis Pangalengan. Mohon do’a dan dukungannya dari Ikhwatu Iman agar dakwah di era digital ini semakin terkokohkan.Aamiin.
Bagi Ikhwatu Iman yang bermaksud membantu, bisa menghubungi Bendahara PC Pemuda Persis Pangalengan (Kang Taryana, WA 081221739378)
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan