بُعِثْتُ أَنَا
وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيُشِيرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ هُمَا.
“Jarak
diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.” Beliau memberikan isyarat dengan kedua jarinya (jari
telunjuk dan jari tengah), lalu merenggangkannya.” (HR. Al-Bukhari, Ash-Shahih)
عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ
وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا.
Dari Anas bin Malik ra. berkata, telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu dan merebaknya kebodohan dan diminumnya khamer serta praktek perzinahan secara terang-terangan". (HR. Al-Bukhari, Muslim, pada Ash-Shahihain dan lainnya)
عَنْ عَبْدِ
اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه
وسلم يَقُول: إِنَّ الله لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا، يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ
وَلكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ
عَالِمًا، اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً، فَسُئِلُوا، فَأَفْتَوْا بغَيْرِ
عِلْمٍ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا.
Dari
Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu
sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara
mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan
mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya
mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan". (HR.
Al-Bukhari, Ash-Shahih)
إِذَا ضُيِّعَتِ
اْلأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللهِ؟
قَالَ: إِذَا أُسْنِدَ اْلأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ.
“‘Jika
amanah telah disia-siakan, maka tunggulah hari Kiamat,’ dia (Abu Hurairah) bertanya, ‘Wahai Rasulullah,
bagaimanakah menyia-nyiakan amanah itu?’ Beliau menjawab, ‘Jika satu urusan
diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah hari Kiamat!’” (HR.
Al-Bukhari, Ash-Shahih)
... وَيَكْثُرُ
فِيهَا الْهَرْجُ وَالْهَرْجُ الْقَتْلُ.
“… dan banyak terjadi al-haroj padanya. Al-haroj adalah
pembunuhan.” (HR. Al-Bukhari, Ash-Shahih)
... وَيَذْهَبَ
الرِّجَالُ وَتَبْقَى النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً قَيِّمٌ
وَاحِدٌ.
berkurangnya
populasi kaum pria dan bertambahnya kaum wanita, hingga akhirnya seorang pria
akan menjadi penanggungjawab bagi lima puluh orang wanita. (HR. Muslim, Ash-Shahih)
... قَالَ
: فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ السَّاعَةِ قَالَ : مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ
مِنَ السَّائِلِ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَاتِهَا, قَالَ : أَنْ تَلِدَ
الأَمَةُ رَبَّتَهَا, وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ
الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِيْ الْبُنْيَانِ ...
… Lelaki itu
berkata lagi : “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?” Nabi menjawab,”Yang
ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.” Dia pun bertanya lagi :
“Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!” Nabi menjawab,”Jika seorang
budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang
bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing
telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.” …
(HR. Muslim, Ash-Shahih)
لاَ تَقُومُ
السَّاعَةُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيْكُمُ الْمَالُ، فَيَفِيضَ حَتَّى يُهِمَّ رَبَّ
الْمَالِ مَنْ يَقْبَلُهُ مِنْهُ صَدَقَةً وَيُدْعَى إِلَيْهِ الرَّجُلُ
فَيَقُولُ: لاَ أَرَبَ لِي فِيهِ.
“Tidak
akan tiba hari Kiamat hingga harta menjadi banyak pada kalian, harta itu terus
melimpah sehingga membingungkan pemiliknya siapakah yang mau menerima shadaqah
darinya, lalu seseorang dipanggil kemudian dia berkata, ‘Aku tidak
membutuhkannya.’” (HR. Al-Bukhari, Ash-Shahih)
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ
السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ
الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ
حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ.
Dari Abu
Hurairah ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak
akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa,
waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, Al haraj
-yaitu pembunuhan- dan harta melimpah ruah kepada kalian." (HR.
Al-Bukhari, Ash-Shahih)
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لاَ
يُقَالَ فِي اْلأَرْضِ: اللهُ، اللهُ
“Tidak
akan datang hari Kiamat hingga di bumi tidak lagi disebut: Allah, Allah.” (HR. Muslim, Ash-Shahih)
فَيَبْقَى فِيهَا عَجَاجَةٌ لاَ
يَعْرِفُونَ مَعْرُوفًا وَلاَ يُنْكِرُونَ مُنْكَرًا
‘Maka yang tersisa di dalamnya (bumi) hanyalah orang-orang bodoh yang tidak mengetahui kebenaran dan tidak mengingkari kemunkaran.’ (HR. Ahmad, Al-Musnad)
Wallaahu A’lam, Abu Akyas Syaddad Al-Fatih.
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan