MITSAQ PARA NABI
Nabi yang Dinanti dan Dirindukan Bangsa-bangsa
Alhamdulillah kita berkumpul di tempat ini,
menggunakan akal pikiran untuk kebaikan. Akal pikiran ini akan dihisab oleh
Allah Ta’ala.
Sungguh pasti Kami [Allah Ta’ala] akan lemparkan
kebanyakan dari manusia dan jin, mereka memiliki hati, pikiran, pendengaran,
dan mata tidak pada seharusnya. Sulit untuk menasihati orang-orang seperti itu
karena nikmat-nikmat itu jarang mereka gunakan.
Lafadz MITSAQ di antaranya terdapat pada Qs.
Al-Baqarah ayat 27. Mitsaq diartikan pada ayat tersebut sebagai “perjanjian”,
namun terdapat lafadz lain yang menggambarkan perjanjian.
Tidak mudah memahami MITSAQ. Perlu dipahami MITSAQ
secara umum, maka dipahami dahulu makna ‘ahdun yang artinya “perjanjian”
juga.
Manusia diciptakan dengan bentuknya, ikan dengan
insangnya, kuda dengan empat kakinya, dan lain sebagainya. Itu semua adalah ‘ahdun,
tujuan penciptaan.
Manusia kemudian diberitahu oleh Allah Ta’ala, “Dan
tidaklah diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Qs.
Adz-Dzariyat: 56)
Jika manusia bermaksud mengungguli ‘ahdun makhluk
lain, maka yang terjadi adalah kehancuran. Contoh: Jika seorang manusia ingin
berlari lebih kencang daripada kuda, ingin lebih lama menyelam daripada ikan,
maka itu semua adalah melawan ‘ahdun. Adapun menciptakan teknologi itu
dengan akalnya manusia.
Tujuan makhluk diciptakan, makanya Allah Ta’ala
berfirman: “[yaitu] orang-orang yang melanggar ‘ahdun [perjanjian]
Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah
[kepada mereka] untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan …” (Qs.
Al-Baqarah ayat 27)
‘Ahdun yang diumumkan disebut MITSAQ. Artinya ‘ahdun itu
tujuan makhluk diciptakan, Adapun MITSAQ adalah ikatan perjanjiannya.
MITSAQ seperti pada Qs. Al-Fajr ayat 26, al-Ahzab ayat
7, dan lain-lain.
“dan
tiada seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya.” (Qs. Al-Fajr: 26)
“Dan
(ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu
(sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah
mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.” (Qs. Al-Ahzab: 7)
Nabi dan Rasul itu bertambah MITSAQnya, bertambah
tugasnya. Artinya janganlah senang jika diberi jabatan, karena akan semakin
berat tanggungjawabnya.
Kemudian dipilih berdasarkan hadis, “Aku (Abu Dzar)
berkata: Wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah menjawab: Nabi
ada 124.000 orang dan di antara mereka ada para Rasul sebanyak 315 orang,
mereka sangat banyak.” Hr. Ahmad.
Al-Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan ada 31 Nabi dan
Rasul dalam Al-Qur’an, Adapun yang disebutkan Namanya ada 25.
Carilah jariyah, seperti ‘Utsman bin ‘Affan.
Sebagaimana pula para Nabi dan Rasul.
Dari sekian jumlah Nabi dan Rasul, ada 5 Nabi dan
Rasul Ulul Azmi yakni Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi
Muhammad. Kemudian Nabi Muhammad terpilih dari mereka semua.
Perjanjian Allah kepada para Nabi tertera pada Qs. Ali
Imran ayat 81.
“Dan
(ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: ‘Sungguh, apa
saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu
seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan
sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya’. Allah berfirman: ‘Apakah
kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?’ Mereka
menjawab: ‘Kami mengakui.’ Allah berfirman: ‘Kalau begitu saksikanlah (hai para
nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu’.” (Qs. Ali Imran: 81)
Hikmah pada ayat ini yakni melihat masalah sejelas
melihat dengan mata kepala sendiri.
Ayat tersebut menjelaskan di antaranya bahwa Nabi
Muhammad (rosulun mushoddiqun limaa ma’akum).
MITSAQ pada ayat di atas ada dua. Pertama tentang
Nabi. Kedua tentang kitab suci.
Tidak ada satu pun Nabi dan Rasul sebelum Nabi
Muhammad yang bertemu dengan Nabi Muhammad saw. Nabi Nuh berasal dari Armenia.
Nabi Ibrahim dari Babilonia, dan lain sebagainya. Mereka berbeda zaman dengan
Nabi Muhammad saw.
Bagaimana menolong orang yang tidak sezaman? Maka
tidak dengan fisik, tetapi dengan pesan yang disampaikan. Inilah yang dilakukan
oleh para Nabi dan Rasul.
Ketika menjelang sakaratul maut datang kepada
para Nabi dan Rasul, mereka menitipkan pesan kepada umatnya tentang Nabi
Muhammad saw.
Sesungguhnya seluruh Nabi dan Rasul telah menitipkan
pesan tentang kedatangan Nabi Muhammad saw. Kelak di masa depan. Andaikan
mereka jujur dengan ajaran para Nabi dan Rasul mereka masing-masing, maka
seharusnya Nabi Muhammad saw. Mudah dalam berdakwah. Tetapi karena hasud mereka
Nabi Muhammad saw. Datang dari keturunan Arab, keturunan yang tidak mereka
harapkan.
Di antara mereka yang jujur adalah Waraqah bin Naufal,
seorang Nashrani yang jujur akan kedatangan Nabi akhir zaman.
Salma, istrinya Hasyim adalah darah Yahudi, yang
selanjutnya akan menurunkan keturunan Nabi Muhammad saw. Maka Nabi Muhammad
adalah Nabi berdarah Bani Ismail dan Bani Israil sesungguhnya.
Rekaman do’a Nabi Ibrahim as. “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari
kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan
mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta
mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.”
(Qs. Al-Baqarah: 129)
Washiyat Nabi Ya’qub as. “Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda)
maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: ‘Apa yang kamu sembah
sepeninggalku?’ Mereka menjawab: ‘Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek
moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya
tunduk patuh kepada-Nya’.” (Qs.
Al-Baqarah: 133)
Nabi Ya’qub as. Menyebutnya “Syiloh” Agung. 49:10,
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan
dari antara kakinya, sampai datangnya Syiloh, maka kepadanya akan takluk
bangsa-bangsa. Torah, Bereshit 49:10.
Syiloh dalam Bahasa Ibrani diartikan “Rosulun”
artinya “utusan”.
Nabi yang mirip Musa as. Dari saudara Nabi Israil.
Nabi Musa bukan Yahudi, beliau pun berpesan tentang Nabi Muhammad saw. Nabi
Musa adalah bangsa Lewi. Dalam kitab Torah-nya beliau berkata, “Musa as
berkata: ‘Seorang Nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu,
sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan, Allahmu; dialah yang
harus kamu dengarkan’.” Devarim 18:15.
Nabi Isaiah as [Nabi yang pertama dibunuh oleh Bani
Israil] menyebutnya Nabi Ummi yang mendapat Kitab. “Dan apabila kitab itu
diberikan kepada seseorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan;
‘Baiklah, baca ini,’ maka ia akan menjawab: ‘Aku tidak dapat membaca’.” Yesaya
29: 12.
Dinubuatkan oleh Nabi Haggai yang hidup tahun 520 SM:
“Dan aku akan menggoncangkan semua bangsa, dan HIMADA untuk semua bangs
aini akan datang, …Aku akan memberikan Syalom, kata tuhan pemilik
rumah.”
Sulaiman as Menyebut Namanya, “Kata-katanya manis
semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah
temanku, hai puteri-puteri…”
Nubuat dari Zabur Nabi Daud as. Mazmur Daud. 110:1.
Demikianlah firman Tuhan kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai
kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.” Artinya tidak akan kalah Nabi
terakhir itu.
Isa as. Menjelaskan Adoni bukan dirinya. Matius 22:
41.
22:41. Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul,
Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya. Dst.
Pada Injil Yohanes pasa 16 ayat 7-14, Isa as berkata
kepada para sahabatnya sesaat sebelum kenaikannya ke langit.
Yahudi itu membenci Nabi Isa as., maka hari ini hanya
umat Nabi Muhammad saw yang memuliakan Nabi Isa as.
“Dan
(ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: ‘Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan
memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).’ Maka tatkala rasul itu datang kepada
mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: ‘Ini adalah sihir
yang nyata’.” (Qs.
As-Shaf: 6)
Dalam Injil Barnabas pun disebutkan, dikatakan bahwa
Isa as menjelaskan Nabi Muhammad saw.
Qs. Al-Baqarah 187. menggambarkan sambutan kaum
terhadap Nabi Muhammad.
Al-Baqarah: 101 sebagai gambaran hukuman bagi
pelanggaran MITSAQ.
Di antara hikmahnya adalah senioritas itu perlu
diperhatikan, karena kita tidak akan seperti ini tanpa jasa senior yakni para
pendahulu.
Ayat-ayat lain yang dikutip oleh Al-Ustadz Lasanova
adalah sebagai berikut:
“Manusia
itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus
para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka
Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara
yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan
orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri.
Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang
hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu
memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (Qs. Al-Baqarah: 213)
“Nabi
itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri
dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka.” (Qs. Al-Ahzab: 6)
Demikian
di antara yang disampaikan oleh Al-Ustadz Lasanova Humaidi Yusrian (Asatidz
Pesantren Ibnu Hajar) dalam KAJIAN BERKALA Pimpinan Ranting Persatuan Islam
Desa Sukamanah Cabang Pangalengan bekerjasama dengan Dewan Kemakmuran Masjid Ar-Rohmah
Dangdang Desa Margamekar pada hari Rabu, 26 Oktober 2022 ba’da ‘Ashar.
KAJIAN
BERKALA ini biasa diisi oleh Al-Ustadz Amin Muchtar (Sekretaris Dewan Hisbah PP
Persis) yang berhalangan hadir.
Contributor:
Abu Akyas.
Illustrator:
Kominfo PC Pemuda Persis Pangalengan.
Editor:
Tim At-Tahrik Media.
Media
Partner: Prodakh PR PERSIS Sukamanah.
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan