QUNUT DENGAN TAK MENGANGKAT TANGAN

 

Berhubung keadaan yang memaksa kami turut memperbincangkan tentang hal membaca do’a qunut dalam waktu shubuh, dengan tidak mengangkat kedua tangan sebagaimana yang tersebut di “Pembela Islam” No. 28, di fasal soal jawab, maka dari itu di sini kami perlu menambah sedikit keterangan tentang hal itu.

               Dalam “Pembela Islam” telah diterangkan, bahwa hadis yang No. 2 yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi itu adalah kedapatan dalam isnadnya seorang rawi yang Bernama Ali bin Shaqr yang telah dilemahkan oleh Imam Ad-Daraquthnie dan lain-lain ulama ahli hadis. Maka oleh sebab itu, ulama yang mengatakan sunnat mengangkat kedua tangan dalam qunut itu, adalah terang kelemahannya (tidak shah); dan seumpama hadis no. 2 itu shahih pun belum dapat juga untuk dibuat dalil mengangkat kedua tangan dalam qunut shubuh itu sunnat, sebab hadis itu menerangkan bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangan dalam qunut pada tiap-tiap shalat shubuh itu, mendo’akan shahabat-shahabatnya yang telah mati terbunuh; jadi menurut pendapat kami, Rasulullah mengangkat kedua tangannya itu adalah dalam qunut annazilah (kesusahan). Jadi belum tentu Rasulullah selamanya mengerjakan begitu. Yang demikian ini umpamanya hadis itu shahih, tetapi hadisnya tidak shahih.

               Sekarang ada lagi hadis yang dibuat dalil oleh ulama-ulama yang yang mengatakan sunnah mengangkat kedua tangan dalam qunut shalat shubuh. Hadisnya sebagai berikut:

 

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوْعِ مِنْ صَلَاةِ الصُّبْحِ فِيْ الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ يَرْفَعُ يَدَيْهِ وَيَدْعُوْ بِهذَا الدُّعَاءِ: اَللّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ إِلَى آخِرِهِ.

Rasulullah saw. Ketika mengangkat kepalanya dari ruku’ shalat shubuh dalam raka’at yang kedua kali adalah dengan mengangkat kedua tangannya sambil berdo’a dengan do’a ini: … hingga akhirnya. (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Hakim dari Riwayat Abu Hurairah)

 

               Hadis ini dalam isnadnya kedapatan seorang yang Bernama Abdullah bin Sa’id Al-Maqburie padahal di aini, kata Imam Murrah, riwayatnya tidak dapat dipercaya. Imam Ad-Daraquthnie berkata, bahwa dia itu riwayatnya tidak shah.

               Maka oleh sebab hadis tersebut tertolak (tidak shah) sudah mesti belum dapat juga dibuat dalil mengangkat kedua tangan dalam qunut itu sunnah. Jadi ulama-ulama yang mengatakan mengangkat kedua tangan dalam qunut shalat shubuh sunnah itu, belum ada dalilnya dari hadis yang shahih (qunut biasa, khusus di shalat shubuh juga tidak ada. AQ.). Dari itu bagi kami adalah setuju sekali akan pendapat Imam Syafi’I, Maliki, dan sesamanya. Sekianlah keterangan kami. Jika kiranya saudara-saudara pembaca “P.I” kurang puas akan keterangan kami ini, dilain nomor, insya Allah akan kami sambung pula.

Wassalam

S.H. MUNAWAR

Pembantu P.I

di Kendal.

 

(A. Hassan, dkk, Soal Jawab Tentang Berbagai Masalah Agama, Jilid 1-2, Bandung; CV. Diponegoro, cet. Ke-XV, 2007, h. 443-444)


Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan

Lebih baru Lebih lama