QUNUT NAZILAH
oleh KH. Ikin Shadiqin
Musibah adalah suatu perkara yang
dapat menimpa setiap pribadi pada waktu bersamaan atau waktu yang berbeda.
Adapun sifat musibah tersebut, mungkin terasa biasa atau mungkin terasa luar
biasa musibah yang pribadi mungkin sifatnya tidak sama. Ada yang berupa ujian
atau siksaan meskipun kejadian nya sama menurut penglihatan biasa. Sehubungan
dengan tersebut sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ
الْخَـوْفِ وَا لْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ نْفُسِ وَا
لثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
"Dan Kami pasti akan menguji
kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang
sabar," (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)
Pada ayat tersebut diungkapkan bahwa
musibah tersebut sifatnya mutlak; pribadi, keluarga,atau masyarakat luas (Umum).
Dengan musibah akan tampak keimanan
seseorang dalam menghadapi cobaan tersebut, ada yang sabar ada yang tidak
sabar.
Musibah yang menimpa umat Islam,
kemungkinan ada yang bersifat alami atau mungkin karena faktor manusiawi.
Sebagai perwujudan sifat hasud hingga timbul kedzaliman.
Musibah yang sifatnya bersumber pada
manusia karena hasud, dzalim pernah dialami oleh para sahabat dan oleh
Rasulullah Saw berserta keluarga, terutama pada periode Mekkah.
Sahabat Amr bin Yasir, Bilal bin
Rabah, dll bahkan Rasulullah Saw sendiri pernah diganggu oleh orang-orang kafir
Quraisy ketika shalat di Masjidil haram.
أن عبدالله بن مسعود حدثه أن النبي ﷺ كان
يصلي عندالبيست وأبو جهل وأصحاب له جلوس إذ قال بعضهم البعض أيكم بحسي يستلى جزور
بني فلان فيضعه على ظهر محمد إذاجاءته فاطمة فطرحت عن ظهره فرفع رأسه ثم قال
اللهــم عليـك
"Sesungguhnya Abdullah bin Masud
menceritakan kepadanya (Amr bin Maimun) bahwa Nabi pernah salat di Baitullah
sedangkan Abu Jahal dan sahabatnya sedang duduk. Tiba-tiba salah seorang dari
mereka berkata, Siapa di antara kamu yang mau mengambil bangkai kambing yang
mati dalam perut induknya kemudian letakan pada panggung Muhamad jika disedang
sujud... Sehingga datang Fatimah, kemudian melemparkannya dan punggung
Rasulullah kemudian beliau mengangkat kepalanya lantas berdoa "Ya Allah
terserah kepada orang-orang Quraisy".
Fath Al-Bari 1:349
عن أنس قال: قدم أناس من عكل أو عرينة
فاجتووا المدينة فأمرهم النبي ﷺ بلقاح وأن يشربوا من أبوالهاوألبانهافانطلقوا فلما
صحراقتلوا راعي النبي ﷺ واستاقواالنعم فجاء الخبر في أول النهـاربعث في آثارهم
فلما ارتفع النهار جيء بهم فأمر فقطـع أيديهم وأرجلهم وسمرت أعينهم وألقوا في
الحرة
"Dari Anas, ia berkata,
"Orang-orang dari Uklin atau Urainah datang (kepada Rasulullah). Mereka
mengalami gangguan cuaca di Madinah. Maka Rasulullah memerintahkan agar mereka
tinggal di peternakan dan agar minum air kencing dan susu unta. Tatkala mereka
sembuh, mereka membunuh gembala ternak Nabi saw dan mencuri unta. Berita itu
baru sampai pada awal siang hari. Maka Rasulullah memerintahkan agar mengejar
mereka, dan pada siang harinya mereka dihadapkan kepada beliau. Maka Rasulullah
memerintahkan agar mereka dipotong tangan dan kakinya secara silang matanya
dipaku dan dilemparkan ke tempat yang panas." Fath Al Bari, 1:335
Dari dua riwayat di atas. jelas
bahwa kedua musibah tersebut menimpa Rasulullah namun beliau hanya sekadar
berdoa biasa.
Pada waktu terjadi "Haditsul
Ifki" yang menimpa keluarga beliau (Aisyah). Beliau tidak berdoa dengan
ditujukan kepada pelakunya tetapi hanya memohon kepada Allah agar ada kejelasan
masalah.
Namun pada kejadian yang menimpa
beberapa shahabat beliau yang terkait dengan kepentingan agama, Rasulullah
melakukan doa khusus, yang dilakukan setelah bangkit dari ruku terakhir pada
shalat wajib. Sebagaimana riwayat di bawah ini;
عن ابن عباس قال قنت
رسول الله ﷺ شهرا متتابعا فـي الظهـروالعصر والمغرب والعشاء والصبح في دبر كل صلاة
إذا قال ســع الله لمن حمده من الركعة الأخيرة يدعو عليهم على حي مـن بنـي سليم
على رعل وذكوان وعصية ويؤمن من خلفه.
Ibnu Abas telah berkata, 'Rasulullah
pernah qunut selama satu bulan berturut-turut, pada waktu Zuhur, Ashar,
Maghrib, Isya dan Subuh pada akhir tiap salat, apabila beliau mengucapkan
"Sami'allahu Liman Hamidahu", yaitu pada rakaat akhir, beliau
mendoakan celaka kepada Kabilah Bani Sulaim, yaitu: Ri'lin, Dzakwan, dan
Ushayyah dan makmum membaca amin. Fath Al Rabbani III: 308.
Dalam riwayat lain beliau pernah
melakukan hal yang sama atas pribadi-pribadi muslim yang ada dalam cengkraman
orang kufur.
عن ابي هريرة أن رسول الله ﷺ كان يدعو في
دبر صـلاة الظهـر
عن أبي هريره اللهم خلص الوليد بن الوليد
وسلمة بن هشام وعياش بن أبي ربيعـةوضعفة المسلمين من أيدي المشركين الذين لا
يستطيعون حيلة ولايهتدون سبيلاً
Dari Abu Huraerah, sesungguhnya
Rasulullah pernah berdoa pada setiap akhir salat Zuhur, 'Ya Allah,
selamatkanlah Al-Walid bin Walid, Salamah bin Hisyam, Abas bin Abu Rabi'ah dan
kaum muslimin yang lemah dari kezaliman orang musrik, mereka tidak mampu untuk
berusaha keluar dari mereka. Fath Al Rabbani, III: 306
Dari beberapa keterangan diatas,
dapat diambil disimpulkan:
1. Qunut nazilah disyaratkan.
2. Yang menjadi objek 2, mungkin
pribadi atau umat, namun yang ada keterkaitan nya dengan kepentingan Islam.
3. Qunut nazilah dapat dilakukan setiap
sholat wajib setelah bangkit dari ruku'dan dibaca dengan Zahar.
4. Berdasarkan fi'lun nabi, qunut
nazilah dilakukan tidak lebih dari 1 bulan.
5. Yang menentukan qunut nazilah adalah
Imam/Amir dibantu oleh para ahli bahwa perlu qunut nazilah.
(Kumpulan Keputusan Dewan Hisbah PP
Persis Bidang Mu’amalah, hlm. 189-192)
Contributor: abu akyas.
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan