Bayangkanlah Ka’bah baik yang pernah
ataupun belum.
Umur kita telah diukur oleh Allah
swt. Dicatat nya amal baik dan buruk kita itu ketika usia sudah mencapai
baligh, karena sebelum Akil baligh amal baik dan buruk kita tidak akan dicatat.
Anak kecil saat beramal shaleh hasil Pendidikan orangtuanya, maka orangtuanya
akan mendapatkan pahala. Berbeda dengan Ketika anak kecil berbuat salah atau
dosa, selama perbuatan itu bukan hasil didikan orangtuanya, maka anak dan orangtua
tidak dicatat berbuat dosa.
Itulah salah satu bukti Allah maha
adil.
Akan dikumpulkan seluruh anak yang
meninggal dunia sebelum aqil baligh di pintu surga. Mereka diasuh terlebih
dahulu oleh Nabi Ibrahim dan Siti Sarah di Surga. Para anak-anak yang meninggal sebelum usia Akil baligh,
nanti mereka akan dibangkitkan oleh Allah dalam keadaan anak-anak. Dan nanti
ketika mereka diasuh disurga, mereka akan senantiasa menanyakan kapan
orangtuanya akan datang. Itulah mengapa dalam tahiyyah kita berdoa, “Allaahumma
shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibrahiim wa
‘alaa aali Ibrahiim… dst.”
Kenapa? Karena ini adalah perintah
Rasulullah, karena beliau ingin derajatnya disamakan, disetingkat dengan
Khalilullah (Sang Kekasih Allah) yakni Nabi Ibrahim as.
Nabi Ibrahim as. Bagian dari para
Nabi Ulul Azmi yang ujian beratnya dihadapi dengan kesabaran yang luar biasa.
Umat Islam akan bertemu dengan Nabi
Ibrahim as. Kelak di akhirat.
Kenapa kita berdoa shalawat
demikian? Kenapa Nabi Muhammad Saw ingin derajatnya diselevelkan dengan Nabi
Ibrahim as? Karena Nabi Ibrahim as adalah Nabi yang disholawati oleh Allah dan
diberkahi oleh Allah.
وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً
لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَا
إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ
وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Dan (ingatlah), ketika kami
menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang
aman. dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. dan Telah kami
perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk
orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".
Q.s. AlBaqarah : 125.
Maqam Ibrahim adalah seolah
“esteger” pembangunan Ka’bah oleh Nabi Ibrahim as. Yang beliau berdiri di
atasnya Ketika menembok ka’bah, dibantu oleh Nabi Ismail as.
Para ulama sepakat ka’bah tidak
pernah berubah tingginya, namun dindingnya beberapa kali direnovasi disebabkan
kebanjiran.
Renovasi ka’bah pun terjadi pada
zaman Nabi Muhammad saw. dengan dibantu oleh beberapa kabilah Arab.
Allah perjanjian/memerintahkan
kepada Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as untuk menjaga kebersihan Akidah dan
muamalah mereka (Kebersihan Fisik). Maka dari itulah selama masa Nabi Ibrahim
dan Nabi Ismail itu ka’bah senantiasa bersih.
Multazam adalah daerah antara pintu
ka’bah dan maqam Ibrahim. Ketika ibadah haji jangan kaget ketika banyak jama'ah
yang silih bergelantungan didaerah tersebut, karena mereka percaya bahwa jika
kita berdoa diderah tersebut akan di 'ijabah. Tapi hadis yang menyatakan bahwa
daerah multazam adalah makaanul ‘ijabah adalah hadits dla’if.
Setiap kebaikan itu akan dibalas 10
kali lipat oleh Allah Ta’ala, minimalnya. Pertanyaannya: Lantas mengapa ada
muslim ke neraka dahulu sebelum ke surga? Bahkan Nabi saw. menyatakan sampai
ada yang dibalas hingga 700 kali lipat.
Jika ada muslim ke neraka itu
artinya dia sangat durhaka, karena 1 kebaikan itu dibalas 10.
Ashaabul A’raf, mereka rombongan
umat Islam di akhirat yang amalnya seimbang, belum ditentukan surga dan
nerakanya. Padahal amal shalehnya telah dilipat gandakan, bahkan minus amal
shalehnya dibandingkan dosanya.
Ashaabul A’raf tersiksa dengan
pemandangan neraka dan tergiur dengan surga yang mereka belum berhak untuk
masuk.
Entah berapa milyar ataupun triliun
manusia yang thawaf di Ka’bah, maka berapa besarkah pahala Nabi Ibrahim dan
keluarganya, betapa kita ingin bertemu dengan Nabi Ibrahim as. Aamiin.
Shalawat adalah perpaduan antara
as-salam, rahmat, dan barokah (berkah). Allah shalawat kepada Nabi itu
memberikan as-salam, rahmat, dan berkah kepada Nabi saw. Malaikat shalawat
kepada Nabi itu mendoakan agar Nabi mendapatkan itu semua. Bagi kita shalawat
itu untuk Nabi saw. dan untuk kita sendiri manfaatnya, bahkan manusia bakhil
diantaranya adalah yang tidak shalawat saat disebut nama Nabi Muhammad saw.
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ
هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ
أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim
berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan
berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara
mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang
yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, Kemudian Aku paksa ia menjalani
siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali".
Q.s. AlBaqarah: 126.
Negeri Makkah adalah negeri susah
buah-buahan, namun Nabi Ibrahim as. Berdoa agar dianugerahkan buah-buahan, dan
terbukti hari ini sejak dulu.
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ وَافَقْتُ
رَبِّي فِي ثَلَاثٍ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ اتَّخَذْنَا مِنْ مَقَامِ
إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى فَنَزَلَتْ{وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ
مُصَلًّى}وَآيَةُ الْحِجَابِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ أَمَرْتَ نِسَاءَكَ
أَنْ يَحْتَجِبْنَ فَإِنَّهُ يُكَلِّمُهُنَّ الْبَرُّ وَالْفَاجِرُ فَنَزَلَتْ آيَةُ
الْحِجَابِ وَاجْتَمَعَ نِسَاءُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
الْغَيْرَةِ عَلَيْهِ فَقُلْتُ لَهُنَّ{عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ
يُبَدِّلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ}فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ
Dari Anas bin Malik, ia berkata,”Umar
bin Al-Khathab R.a berkata,”(Usulan) Saya cocok dengan kehendak Allah swt.
dalam tiga hal; Saya berkata,’Wahai Rasulullah, bagaimana jika kita jadikan
Maqam Ibrahim tempa salat?, maka turunlah ayat – Dan jadikanlah Maqam Ibrahim
tempat salat-, Ayat Hijab, saya berkata, ’Wahai Rasulullah, bagaimana jika Anda
perintah istri-istri Anda berhijab diri, karena ternyata berbicara kepada
mereka orang baik dan orang-orang jahat.? Maka Allah swt. menurukan ayat hijab.
Lalu tentang istri-istri Rasulullah saw. yang berkoalisi dalam hal girah
(cemburu), maka aku katakan kepada mereka – Jika saja Tuhannya menthalaq kalian
dan menggantinya dengan istri-istri yang lebih baik dari kalian.- Maka turunlah
ayat ini.” Sahih Al-Bukhari,I:412:302.
Awalnya thawaf itu tanpa shalat di
maqam Ibrahim, Umar usul, kemudian turunlah ayat {وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى}
sebagai perintah shalat di maqam Ibrahim.
Jangan tertukar antara hijab dan
jilbab. Hijab itu penutup yang benar-benar menutupi, seperti tembok dan baju
juga termasuk hijab. Adapun jilbab tidak demikian.
Karena Umar khawatir banyak tamu
yang datang kepada Nabi saw. dan bertemu dengan beliau. Usulan Umar terlaksana.
Itulah mengapa Aisyah menjadi guru
setelah Nabi Saw wafat, mengajar dari balik hijab. Ini juga menjadi pelajaran
bahwa suara wanita bukan aurat (Selama dalam kebaikan).
Bahasan ini juga mendorong agar kita
lebih shaleh, jika ingin bertemu dengan Nabi Ibrahim as., maka berjariyahlah,
karena amal kita bisa jadi tidak cukup. Bangunlah masjid, bantulah madrasah,
sayangilah para asatidz.
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْحَمُ اللَّهُ أُمَّ إِسْمَاعِيلَ لَوْ
تَرَكَتْ زَمْزَمَ أَوْ قَالَ لَوْ لَمْ تَغْرِفْ مِنْ الْمَاءِ لَكَانَتْ
زَمْزَمُ عَيْنًا مَعِينًا قَالَ فَشَرِبَتْ وَأَرْضَعَتْ وَلَدَهَا فَقَالَ لَهَا
الْمَلَكُ لَا تَخَافُوا الضَّيْعَةَ فَإِنَّ هَا هُنَا بَيْتَ اللَّهِ يَبْنِي
هَذَا الْغُلَامُ وَأَبُوهُ وَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَهْلَهُ ... ثُمَّ قَالَ
يَا إِسْمَاعِيلُ إِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي بِأَمْرٍ قَالَ فَاصْنَعْ مَا أَمَرَكَ
رَبُّكَ قَالَ وَتُعِينُنِي قَالَ وَأُعِينُكَ قَالَ فَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي
أَنْ أَبْنِيَ هَا هُنَا بَيْتًا وَأَشَارَ إِلَى أَكَمَةٍ مُرْتَفِعَةٍ عَلَى مَا
حَوْلَهَا قَالَ فَعِنْدَ ذَلِكَ رَفَعَا الْقَوَاعِدَ مِنْ الْبَيْتِ فَجَعَلَ
إِسْمَاعِيلُ يَأْتِي بِالْحِجَارَةِ وَإِبْرَاهِيمُ يَبْنِي حَتَّى إِذَا
ارْتَفَعَ الْبِنَاءُ جَاءَ بِهَذَا الْحَجَرِ فَوَضَعَهُ لَهُ فَقَامَ عَلَيْهِ
وَهُوَ يَبْنِي وَإِسْمَاعِيلُ يُنَاوِلُهُ الْحِجَارَةَ وَهُمَا يَقُولَانِ
{رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ} قَالَ
فَجَعَلَا يَبْنِيَانِ حَتَّى يَدُورَا حَوْلَ الْبَيْتِ وَهُمَا يَقُولَانِ
{رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ}
Ibnu abas berkata,”Nabi saw.
bersabda,’Semoga Allah swt. merahmati Umu Ismail, jika ia meninggalkan zamzam,
tidak membendung dan menceduknya,niscaya zamzam akan jadi mata air yang mati.
Maka ia meminumnya dan menyusui bayinya. Malaikat berkata kepadanya,’Janganlah
kalian takut air ini akan hilang, karena disini akan dibangun Rumah Allah oleh
bapak dan anak ini. Dan Allah tidak akan mengabaikan penduduknya…Kemudian
Ibrahim berkata,’Hai Ismail, Sesungguhnya Allah swt. telah menyuruhku dengan
suatu perintah.’Kata Ismail,’Apakah perintah Allah kepadamu itu?’ Ia
menjawab,’Apakah kamu akan membantuku?’ Ismail menjawab,’Ya, aku akan
membantumu.’ Ia berkata,’Allah swt. menyuruhku untuk membangun Rumah-Nya di
sini, dan ia menunjuk ke lokasi dataran tanah yang agak tinggi. Maka mereka meninggikan
bangunan dari pondasi-pondasi itu, adapun Ismail menyodorkan batu-batu dan
Ibrahim membangunnya. Ketika bangunan mulai tinggi, Ismail menyodorkan batu ini
(Maqam Ibrahim) dan meletakannya dan Ibrahimpun berdiri di atasnya sambil terus
membangun sementara Ismail terus menyodorkan batu-batu. Keduanya
mengucapkan,’Ya Allah, Tuhan kami, Terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau
Maha Mendengar dan Mengetahui- Teruslah mereka membangun dengan mengitari
sekitar bangunan itu sambil berkata,’ Ya Allah, Tuhan kami, Terimalah dari
kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Mengetahui.” H.r.
Al-Bukhari,VIII:3364.
Burung-burung di langit Ka’bah
berkumpul pertanda ada air di bawah buminya. Jasa Ummu Ismail (Siti Hajar).
Zamzam hadir sebelum ka’bah itu sendiri.
Nabi Ibrahim as. Mesti Kembali ke
Palestina oleh Allah Ta’ala, dijanjikan akan diberikan anak dari keturunan Siti
Sarah. Berjarak 4 tahun dari kelahiran Ismail dari Rahim Siti Hajar. Padahal
Siti Sarah dan Nabi Ibrahim kala itu telah tua renta, bahkan Siti Sarah dalam
kondisi mandul.
2 liter/ hari dihabiskan oleh
seorang jamaah haji, sedangkan jamaah haji berjumlah jutaan, namun air Zamzam
tidak pernah kering.
3 Maret 2023 al-Ustadz mengajak
umrah bersama Karya Imtaq PP PERSIS, ditunggu jamaah yang bermaksud
membersamai. Aamiin.
Demikian diantara yang disampaikan
oleh Al-Ustadz KH. Wawan Shofwan Shalehuddin (Anggota Dewan Hisbah PP Persis)
berjudul “KA’BAH, MAQAM IBRAHIM, DAN ZAMZAM” pada Kajian Rutin Rabu II PR
Persis Margamulya Cabang Pangalengan pada Rabu, 14 Desember 2022 M/ 20 Jumadal
Ula 1444 H Ba’da Ashar di Masjid Al-Muttaqin Pasirmulya.
Contributor: abu akyas & Aditya
Rahman
Illustrator: Kominfo PC Pemuda
Persis Pangalengan (Raka & Nazib)
Media Partner: At-Tahrik Media
(Septian Abu Bakar, dkk.)
Mantap ada webnya
BalasHapusPosting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan