Ø¥ِÙ†َّÙ…َا ÙŠَØ®ْØ´َÙ‰ اللهَ
Ù…ِÙ†ْ عِبَادِÙ‡ِ العُÙ„َÙ…َاءُ.... الآية.
Tiada lain yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya adalah al-‘ulama. (Qs. Fathir [35]: 28)
Ø¥ِÙ†َّ الله لاَ ÙŠَÙ‚ْبِضُ
الْعِÙ„ْÙ…َ انْتِزَاعًا، ÙŠَÙ†ْتَزِعُÙ‡ُ Ù…ِÙ†َ الْعِبَادِ ÙˆَلكِÙ†ْ ÙŠَÙ‚ْبِضُ الْعِÙ„ْÙ…َ بِقبْضِ
الْعُÙ„َÙ…َاءِ.... الØديث.
“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak
menggangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah
mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama….” (Hr. al-Bukhari)
Kajian digelar dalam kondisi yang tidak mudah, musibah
meninggalnya Allaahu Yarham KH Aceng Zakaria dan gempa bumi yang melanda
Cianjur dan sekitarnya.
Kita berdo’a: yang pertama, kepergian beliau
semoga lebih memicu dan memacu kita, khususnya generasi baru di Persatuan Islam
untuk melanjutkan estapeta perjuangan serta nilai keteladanan, uswah, contoh
yang telah beliau dedikasikan untuk ‘izzah Islam wal-Muslimin, terkhusus
melalui wadah Jam’iyyah.
Kemudian (yang kedua) untuk saudara-saudara
kita yang di Cianjur dan sekitarnya, semoga diberi kesabaran dan ketabahan oleh
Allah dalam menghadapi musibah ini.
Salahsatu Amanah Allaahu Yarham tentang kaderasi ulama
tidak boleh terjeda ini terekam pada beberapa hasil cuplikan.
Al-Ustadz kemudian memutar video biografi Allaahu
Yarham. Ada beberapa catatan penting yang perlu disampaikan, terutama momentum special
dua bulan terakhir setelah al-Ustadz mendapat Amanah dari Allaahu Yarham untuk
mengawal amanah Muktamar Persis XVI.
Sebagai contoh, di Bandung, tanggal 10 Oktober 2022,
setelah pelantikan Tasykil PP Persis di Bandung, ada beberapa hal yang Allaahu
Yarham sampaikan kepada al-Ustadz. Pertama, selalu mengamanatkan
pentingnya kaderisasi, terutama untuk generasi baru Persatuan Islam.
Kedua, Ketika al-Ustadz melangsungkan pernikahan anak
terakhirnya pada 23 Oktober 2022, Allaahu Yarham berkesempatan hadir memberikan
motivasi tentang kepedulian melanjutkan nilai perjuangan dan pengorbanan khususnya
melalui wadah Jam’iyyah.
Selanjutnya sebelum diutus menjadi peserta Muskernas I
PP Persis di Jakarta, Al-Ustadz menyampaikan beberapa rencana program yang akan
digarap untuk mewujudkan amanah Muktamar, khususnya bagi Dewan Hisbah, Allaahu
Yarham diminta memberikan arahan tentang seperti apa Dewan Hisbah mengelola
amanah ke depannya. Maka Al-Ustadz sengaja datang ke Garut di tanggal 4
Nopember 2022 membahas banyak pembicaraan.
Al-Ustadz Amin Muchtar pada beberapa momentum
membersamai Allaahu Yarham KH Aceng Zakaria. Persiapan menjelang Muskernas I PP
Persis.
Selesai melaksanakan Muskernas, pada Ahad-Senin, 13-14
Nopember 2022, Allaahu Yarham berkesempatan untuk meresmikan kantor PP Persis
di Jakarta. Terdapat pula obrolan amanat hasil Muskernas terkait Dewan Hisbah.
Usai acara, sambil menunggu kepulangan Allaahu Yarham
ke Garut, saat itu hujan lebat, area Bambu Apus tergenang air, beberapa hal
al-Ustadz sampaikan kepada Allaahu Yarham.
Selesai acara, pada hari-hari berikutnya al-Ustadz
menyampaikan laporan tertulis melalui putra Allaahu Yarham, rencananya
al-Ustadz akan mengunjungi ke Garut hendak meminta arahan.
Pada 18 Nopember 2022 al-Ustadz pun menyampaikan
laporan kepada Allaahu Yarham. Saat jadwal Allaahu Yarham ke Margaasih, sengaja
al-Ustadz ke Ciganitri melaporkan hasil Muskernas kepada KH Zae Nandang.
Kabar terakhir Allaahu Yarham berada di Pangalengan. Ahad,
20 Nopember 2022. Inilah pertemuan terakhir dengan jamaah Pangalengan.
“Musibah Saat Dewan Hisbah Berbenah Mengelola Amanah
Muktamar XVI Persis” menjadi judul besar kajian al-Ustadz Amin Muchtar kali
ini.
Ragam agenda telah disiapkan. Diantaranya Dewan Hisbah
hendak mengajukan Tim Pengelola TMD (Thaaifah Mutafaqqihiina fid-Diin) untuk
menjawab ragam pertanyaan pada majalah Risalah. Agar tidak dijawab pribadi,
namun dijawab oleh Tim.
Surat yang direncakan akan dilaporkan dan ditanda
tangani Allaahu Yarham pada hari wafatnya.
Senin, 21 Nopember 2022, pukul 08.20 WIB komunikasi
via Putra Beliau untuk disampaikan kepada beliau tentang materi Tawshiyyah
Ruhiyyah dalam Program Siaran Dakwah (PSD) di Persis TV model cuplikan video
durasi pendek max 3-5 menit tayang 1 minggu sekali bergilir dengan Wakil Ketua
Dewan Hisbah KH Zae Nandang.
Belum ada kabar pukul 08.30 WIB terkait kondisi
Allaahu Yarham. Sehari sebelumnya, Ahad, 20 Nopember 2022, laporan kepada
beliau tentang rapat pelaksanaan program kerja Dewan Hisbah hasil Musykernas
yang akan dilaksanakan besok, Kamis, 24 Nopember di Ciganitri.
Tadinya akan dibahas sepekan sekali memberikan
Taushiyyah Ruhiyyah yang diambil dari buku “Peran dan Fungsi Ulama” karya
Allaahu Yarham. Al-Ustadz akan membantu membuat resume.
Inilah momentum dimana Al-Ustadz terus berfikir,
merenung, sampai pada Ahad, 20 Nopember 2022. Al-Ustadz pun menyampaikan
laporan bahwa Kamis, 24 Nopember 2022 akan ada rapat Dewan Hisbah.
Deengan semua ini, kita harus berduka dan mengenang. Namun
tidak cukup jika hanya berduka dan mengenang, kalau amanah, harapan, nasehat
dan keteladanan beliau tidak segera kita emban dan lanjutkan.
Terdapat beberapa catatan yang sempat Allaahu Yarham
tulis, terutama saat mengundang seluruh alumni Pesantren Persis.
Latar belakang ditulisnya buku ini saya ngobrol
langsung di Mekah. Tidak menyangka akan menjadi buku, karena pada asalnya hanyalah
lembaran-lembaran.
Nasehat
Orang Tua dan Guru Kita. Khatimah pada buku “Wasiat”. Kepada seluruh
alumni Pesantren Persis diharapkan untuk:
1.
Lanjutkanlah perjuangan saya
untuk membina ummat dan masyarakat agar menjadi hamba Allah yang siap untuk
mengabdi dan berbakti kepada-Nya.
2.
Laksanakanlah dakwah dalam setiap
peluang dan kesempatan agar umat mengenal jalan yang lurus untuk meraih
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
3.
Tingkatkanlah ilmu agar
betul-betul menguasai ilmu keislaman.
4.
Bantulah saudara-saudara kita
dalam mengembangkan pesantren.
5.
Perkuatlah silaturahim di antara
para alumni.
6.
Yakinilah bahwa Allah akan
memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang berjihad di jalan-Nya.
7.
Janganlah mengharapkan keuntungan
materi dengan melaksanakan jihad di jalan-Nya.
8.
Persiapkanlah agar di antara para
alumni ada yang khusus mendalami;
a.
Ilmu Alquran dan Tafsir
b.
Hadits dan Ilmu Hadits
c.
Ilmu Ushul Fiqih
d.
Ilmu Nahwu dan Sharaf
e.
Masail Fiqih.
9.
Ajaklah masyarakat agar mau
bergabung dalam jam’iyyah Persis.
10.
Do’akanlah para Asatidz/guru-guru
kalian yang telah meninggal dunia agar mendapatkan rahmat dan maghfirah Allah.
Al-Ustadz Amin Muchtar menyampaikan juga nasihat
Allaahu Yarham KH Shiddiq Amien tentang pentingnya kaderisasi ulama. “Maka setiap
kali Ananda mendengar berita berita pelepah tua jatuh, seorang ulama wafat,
bunyi itu haruslah menjadi sinyal bagi Ananda, bahwa giliran Ananda untuk
tampil menggantikannya sudah dekat, setiap saat kita mendengar ulama dan orang
sholeh wafat, pergi satu persatu dan takkan pernah Kembali, mereka telah
menghadap ke haribaan Ilahi Rabbi, sedang penggantinya, siapa pelanjutnya?.”
Mudah-mudah musibah ini kita jadikan energi selalu
terbarukan agar kita meningkatkan lebih kepedulian akan pentingnya urusan kaderisasi
ulama. Allaahu Yarham mengingatkan kita mengapa kaderisasi ulama itu penting,
kurang lebih di dalam buku ini mengingatkan kepada kita sebagai calon ulama, kader
mujahid dakwah, memberikan gambaran bahwa ulama tidak lahir dari ruang kosong.
Ulama adalah generasi penyambung nubuwwah dan risalah.
“Nabi Muhammad saw. Dipilih oleh Allah SWT sebagai
seorang Nabi dan Rasul yang bertugas untuk menyampaikan haq dan kebenaran
sebagai pedoman hidup manusia untuk meraih keselamatan dunia dan akhirat. Nabi
SAW dibekali oleh Allah dua pedoman, yaitu Alquran dan Alsunnah, yang jika
berpegang teguh kepada keduanya, dijamin tidak akan tersesat jalan untuk meraih
kebahagiaan hidup yang haqiqi, baik di dunia dan di akhirat kelak.
Nabi SAW berhasil memimpin umat dalam waktu yang
relative singkat +- selama 23 tahun sehingga dapat merubah kehidupan manusia
dari masa jahiliyah kepada kehidupan yang islami, dari kehidupan yang semrawut
kepada kehidupan yang beradab dan penuh dengan persaudaraan dan kasihsayang. Nabi
hanya berumur 63 tahun untuk memimpin umat manusia dan tugasnya sebagai rasul
hanya 23 tahun.
Kemudian setelah Nabi meninggal, perjuangannya
dilanjutkan oleh para Khulafa alRasyidin, yaitu Abu Bakar al-Shidiq, ‘Umar bin
al-Khaththab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib selama kurang lebih tiga
puluh tahun dari tahun 632 hingga 661 M. Pada masa itu Islam terus berkembang
ke berbagai penjuru dunia, kemudian untuk gererasi selanjutnya diserahkan
kepada para ulama sebagai warasatul anbiya (pewarisnya para nabi).
Sekarang para ulama-lah yang bertugas untuk memimpin
ummat dan memberi petunjuk ke jalan yang lurus, sesuai dengan petunjuk Alquran
dan Alsunnah. Di tangan para Ulamalah nasib ummat, bangsa dan negara. Para
ulama mesti yakin akan jaminan Allah dan pertolongan-Nya dan para ulama pun
mesti yakin bahwa mereka akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah tentang
pelaksanaan tugas dakwahnya.” Lihat KH Aceng Zakaria pada buku “Peran
& Fungsi Ulama”.
Pesan yang selalu dan tidak boleh kita lupa, bahwa Allaahu
Yarham menyampaikan tentang salahsatu peran dan fungsi ulama yang sering beliau
nasihatkan bahwa “Ulama itu Garamnya Umat,” terbayanglah sebuah masakan jika
sayur tanpa garam tidaklah akan enak. Tetapi nasihatnya sama, harus jadi garam
ulama itu, namun jangan menjadi ulama yang tidak berasa garam. “Ulama teh uyah,
jadi ulama tong teu uyahan.”
Inilah setelah dua bulan kami menerima bimbingan dari
Allaahu Yarham. Kami Dewan Hisbah memohon bantuan kepada Ikhwatu Iman di daerah
untuk menjadikan kejadian ini sebagai pemacu dan pemicu munculnya kader ulama
masa depan.
Mengapa saya dipilih menjadi sekretaris beliau? Bukan
berarti saya bisa, tetapi saya yakin Allaahu Yarham hendak menyekolahkan saya.
Saya merasa khawatir saat sekolah saya ini gurunya telah tiada.
Mudah-mudahan setelah rapat besok (Kamis, 24/11/22)
ada agenda kaderisasi ulama sebagai program nasional. Utuslah setiap Selasa kesatu
ba’da Dzuhur seorang atau dua orang untuk hadir di Majelis Ifta di Ciganitri. Mengelola
rubrik Istifta Majalah Risalah.
Pangalengan akan didiskusikan lebih lanjut dengan
Ustadz Hamdan Abu Nabhan terkait kaderisasi ulama Pangalengan.
Demikian diantara yang disampaikan oleh al-Ustadz Amin
Muchtar pada Kajian Berkala PR Persis Sukamanah yang rutin dilaksanakan setiap
hari Rabu keempat ba’da Ashar di masjid-masjid Persis secara bergilir di daerah
Desa Sukamanah Cabang Pangalengan.
Contributor: abu akyas
Illustrator: Aditya Rahman & Kominfo PC Pemuda
Persis Pangalengan
Media Partner: ProDakh Media.
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan