CANDU BERUJUNG PILU


Manusia sebagai makhluk cerdas yang diciptakan Alloh adalah menjadi sebuah alasan ketika ia diberi amanah khalifah di muka bumi. Kesejahteraan dan kemashlahatan dunia tergantung kepada kualitas Ibadah kepada Rabb 'azza wa Jalla

اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَا خُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَا ثُرٌ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِۗكَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّا رَ نَبَا تُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰٮهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطٰمًاۗوَفِى الْاٰ خِرَةِ عَذَا بٌ شَدِيْدٌۙوَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَا نٌۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ

"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu." (QS. Al-Hadid 57: Ayat 20)

قُلْنَا اهْبِطُوْا مِنْهَا جَمِيْعًاۚفَاِ مَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى فَمَنْ تَبِـعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

"Kami berfirman, "Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 38)

Disamping itu, ujian serta rintangan di kehidupan dunia akan selalu datang silih berganti, termasuk perkembangan teknologi yang terjadi dewasa ini. Pada hakikatnya fenomena ini adalah termasuk peluang untuk bertambah keimanan manusia atau justru menjadi peluang dosa karena lalai terhadap misi utama kenapa manusia hidup di dunia.

Walhasil manusia menjadi terpedaya dengan kenikmatan sementara yang ada di dunia, al-Qur'an sendiri sebagai pedoman kehidupan memperingatkan akan hal tersebut, termaktub di surat Luqman ayat 33 sebagai berikut.

فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا

“Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdaya kamu.”


MANFAATKAN BOLEH, TERPERDAYA JANGAN!

Kita ambil contoh handphone merupakan satu dari sekian banyaknya dampak dari teknologi. Singkatnya ia hadir mendekatkan yang jauh dalam komunikasi dan informasi. Permasalahannya adalah manusia kecanduan dengan gawai ini, sehingga menciptakan generasi 'tungkul'; terlena dengan bermain game, berselancar di sosmed dan lain sebagainya. Padahal kesenangan dan kenikmatan tersebut sifatnya sementara dan tidak akan merasa puas sampai kapanpun.

 

يٰقَوْمِ اِنَّمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا مَتَا عٌۖوَّاِنَّ الْاٰ خِرَةَ هِيَ دَا رُ الْقَرَا رِ

"Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal." (QS. Ghafir 40: Ayat 39)

Contoh handphone tersebut yang merupakan salah satu bagian dari kesenangan dunia, suatu ketika akan sirna. Sebagaimana tertuang dalam hadist Nabi:

مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah, hina (tidak bernilai di hadapannya)". (HR. Ibnu Majah)

Hadist diatas menegaskan bahwa ketika dunia dijadikan tujuan hidup maka bukan ketenangan yang diraih, tetapi rasa rakus pada Dunia sehingga nihil syukur kepada Sang Maha Kuasa.

Wallahu A’lam. Fahrevi Firdaus (kontributor), Ridwan Firdaus (ilustrator). 

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan

Lebih baru Lebih lama