PERAN PEMUDA MEMBUMIKAN JIHAD JAMIYYAH

 

(MEMBUMIKAN JIHAD JAM’IYYAH DI WILAYAHNYA BERDASARKAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH MELALUI PIMPINAN CABANG PEMUDA PERSATUAN ISLAM PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG)

 

LATAR BELAKANG

Allah Ta’ala menyeru kepada orang beriman untuk bertakwa dan agar selalu bersama membangun komunitas produktif bersama orang-orang yang jujur (Qs. At-Taubah [9]: 119).

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar (jujur).

 

Terkait ayat di atas, al-Hasan al-Bashriy mengatakan,

إِنْ أَرَدْت أَنْ تَكُون مَعَ الصَّادِقِينَ فَعَلَيْك بِالزُّهْدِ فِي الدُّنْيَا وَالْكَفّ عَنْ أَهْل الْمِلَّة.

"Jika engkau ingin bersama orang-orang yang benar, maka berzuhudlah kamu terhadap duniawi, dan cegahlah dirimu dari (menyakiti) saudara seagamamu." Tafsir Ibnu Katsir, VII: 313.

 

Salahsatu karakteristik makhluk sosial adalah selalu membangun komune (kesamaan) dan komunitas (kebersamaan). Hal ini diwujudkan dalam bentuk praktik-praktik aktivitas sosial seperti membangun kelompok sosial, organisasi dan masyarakat.

 

Secara sosiologis, terwujudnya sebuah masyarakat karena adanya consensus (kesepakatan) di antara individu untuk hidup bersama dengan tujuan yang telah disepakati. Kesepakatan-kesepatakan tersebut diikat oleh kesepahaman, prinsip musyawarah atau kebersamaan dan norma sosial yang berpangkal pada tujuan bersama. Sebagai sebuah komunitas, prinsip-prinsip kebersamaan di atas kepentingan pribadi mengikat dan berdampak pada perwujudan solidaritas.

 

Allaahu Yarham Ustadz Iwan Setiawan (ketua masa jihad pertama PC Pemuda Persis Pangalengan) pernah berujar, “Jam’iyyah mah pikeun saha anu ngarti, naon anu disebut kahadean [Jam’iyyah itu -akan senantiasa diperjuangkan- oleh mereka yang mengerti tentang arti dari kebaikan].”

 

Dalam mewujudkan cita-cita tersebut Jam’iyyah Persatuan Islam Pangalengan telah hadir lebih dari 30 tahun melahirkan ragam pemikiran serta pergerakan keumatan dalam aspek pemurnian aqidah dan ibadah. Kendati demikian militansi serta ghirah jihad jam’iyyah mesti terus dijaga agar tujuan pada aspek membumikan al-Qur’an dan as-Sunnah tidak pudar dilekang zaman, disamping itu sinergitas visi-misi dakwah Persatuan Islam dengan jam’iyyah otonom maupun instansi pendidikan harus saling dukung dan menguatkan satu sama lainnya.

 

Fokus permasalahan Persatuan Islam Pangalengan saat ini yakni menurunnya semangat membumikan al-Qur’an dan as-Sunnah melalui jam’iyyah, kendala tersebut terjadi dengan ragam keadaan diantaranya tidak dilibatkannya bahkan kurang dukungan dari keluarga pada agenda jam’iyyah sehingga memberikan kesan sebuah beban ketika disandingkan dengan urusan rumah tangga. Hal inilah yang menyebabkan kaderisasi tersendat serta pola pengembangan anggota jam’iyyah diam di tempat.

 

TUJUAN KEPEMUDAAN

Urgensi Pemuda Persatuan Islam Pangalengan dalam permasalahan kepemudaan sebagai penerus estafeta perjuangan umat dan bangsa semakin tampak di depan mata. Hal itu terlihat saat begitu nyata ragam tanda-tanda kiamat yang diisyaratkan oleh Rasulullah saw. hadir di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali di kecamatan Pangalengan Kabupanten Bandung Jawa Barat.

 

Dicabutnya ilmu dengan diwafatkannya para ulama, nampaknya kebodohan dengan menjabatnya beberapa aparat yang masih jauh dari rumah Allah, maraknya perzinaan hingga hampir setiap tahun selalu saja ada cerita masyarakat beredar tentang “Nikah Penutup Malu”, hadirnya sindikat penyebaran narkoba, minuman keras, dan sejenisnya yang menyasar para pelajar dan generasi muda; terjadinya degradasi moral generasi muda, dan ragam permasalahan lainnya sungguh telah menjadi bagian dari warga masyarakat Pangalengan.

 

Pemuda Persatuan Islam Pangalengan hadir sebagai penerus perjuangan umat dan bangsa pada konteks dakwah dalam segala ruang dan waktu. Aspek Pendidikan, tabligh, ekonomi, sosial kemasyarakatan, olahraga, seni, budaya, hubungan antar lembaga dan organisasi, dan lain sebagainya menjadi garapan sekaligus tujuan kehadiran Pemuda Persatuan Islam Pangalengan.

 

Langkah jihad Pemuda Persatuan Islam dimulai sejak tahun 1998 sebagai masa jihad pertama Allaahu Yarham Ustadz Iwan Setiawan sebagai ketuanya selama dua periode, kemudian dilanjutkan oleh Ustadz Budi Harto Fitriana, selanjutnya oleh Ustadz Nurdin Jaya Subagja, lalu oleh Ustadz Agus Ridwan Hidayatullah Al-Ghifari, dilanjutkan oleh Ustadz Hilman Nurhidayat, selanjutnya oleh Ustadz Rofiqi Nugraha, lalu oleh Ustadz Dindin Ahmad Tohidin, dan kini masa jihad 2022-2025 oleh Hanafi Anshory dan sahabat-sahabatnya.

 

RENUNGAN, teruntuk:

 

Ø  Anggota Persatuan Islam dan Otonom

Perjuangan yang tidak melibatkan generasi muda adalah perjuangan yang mandul. Sedang pemuda yang tidak terlibat dalam perjuangan adalah generasi pemutus garis sejarah. Perjuangan dakwah menyeru manusia ke jalan Allah adalah perjuangan sepanjang sejarah. Keterputusan kaderisasi akan berakibat keterputusan generasi perjuangan dakwah di pentas sejarah.

 

Kesadaran ini telah memotivasi para ulama pembaharu Islam yang bergabung dalam organisasi dakwah Persatuan Islam (Persis) yang berpusat di Bandung untuk mengkader para pemuda Islam potensial zaman itu menjadi pejuang-pejuang dakwah yang mengajak kaum Muslimin kembali kepada kemurnian ajaran Islam berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

 

Adalah Tuan A. Hassan, guru besar Persatuan Islam, yang telah berjasa menanamkan ruh perjuangan dan pemurnian Islam pada generasi muda seperti Mohammad Natsir, fakhrudin Al-Khahiri, E. Abdurrahman, O. Qomarudin, dan Abdul Qadir Hassan. Semangat pembelaan terhadap Islam dari penghinaan kaum penjajah-Kristen saat itu mendorong Natsir muda dan kawan-kawan mendirikan Komite Pembela Islam di bawah bimbingan A. Hassan dan dalam naungan Persatuan Islam secara kelembagaan. Sebagai corong perjuangan mereka, diterbitkanlah majalah Pembela Islam.

 

Memperhatikan perkembangan medan dakwah, kader-kader muda Persatuan Islam itu memandang perlu adanya wadah khusus untuk pembinaan dan pembibitan para aktivis dakwah yang berjuang menyerukan kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah yang di dalamnya dapat menampung potensi-potensi pemuda untuk dididik menjadi mujahid-mujahid dakwah. Atas gagasan Fakhrudin Al-Khahiri dan Kemas Ahmad, para pemuda kader-kader binaan A. Hassan itu mengadakan rapat pembentukan wadah gerakan dakwah pemuda di bawah naungan Persatuan Islam. Maka secara resmi berdirilah organisasi Pemuda Persatuan Islam pada tanggal 22 Maret 1936 di Bandung sebagai organisasi otonom dari Persatuan Islam (Persis). (Qaidah Asasi dan Qaidah Dakhili Pemuda Persatuan Islam)

 

Analisa sederhana dilakukan oleh Ketua PC Pemuda Persis Pangalengan masa jihad 2022-2025 bersama Ketua PC Pemudi Persis Pangalengan masa jihad 2021-2023 yang merupakan suami istri, bahwa anggota Pemuda Persis ataupun Pemudi Persis yang pasangannya adalah sama-sama anggota Jam’iyyah justru lebih bersemangat dalam berjihad dibandingkan dengan yang tidak. Hal ini membuktikan betapa pentingnya sinergitas jihad jam’iyyah berbasis keluarga. Dalam sebuah momentum pun Ketua PC Persis Pangalengan masa jihad 2023-2028 mengiyakannya, demikian juga Ketua PC Persis Pangalengan masa jihad sebelumnya.

 

Ø  Simpatisan

·         Visi & Misi Pemuda Persatuan Islam

Membangun generasi muda Islam dan kaum Muslimin pada umumnya, agar mampu memahami, mengamalkan, dan mendakwahkan aqidah, syari’ah, dan akhlak Islam berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam segala ruang dan waktu.

 

·         Strategi Perjuangan

Untuk mencapai visi dan misinya, Pemuda Persatuan Islam mengambil strategi perjuangan melalui jalur dakwah yang murni. Yaitu perjuangan melalui proses pendidikan, pembinaan, gerakan moral, intelektual, aksi sosial, serta upaya-upaya persuasif lainnya yang jauh dari intrik-intrik politik, ambisi kekuasaan, kekerasan dan anarkis.

 

·         Program-program Kegiatan

1.       Pembinaan kesadaran agama generasi muda melalui kegiatan memakmurkan masjid, pengajian, tabligh, dan taklim.

2.       Pembinaan intelektualitas generasi muda Islam melalui forum diskusi, training, seminar, pengkajian ilmiah.

3.      Pembinaan moralitas generasi muda Islam melalui gerakan hidup bersih anti narkoba, miras, pergaulan bebas (free sex), pornografi, dan pornoaksi.

4.      Penyebaran dakwah dan syi’ar Islam melalui penerbitan brosur, buletin, dan majalah dakwah, kaderisasi da’i, dan penyebaran dan pengiriman da’i (juru dakwah) ke pelosok daerah.

5.      Pembinaan kesadaran dan kesalehan sosial melalui aksi pemuda peduli musibah dan bencana alam.

6.      Pembinaan kekuatan fisik dan mental melalui program pelatihan dan perlombaan olah raga dan seni bela diri.

7.      Pembinaan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara dengan menanamkan sikap patuh terhadap hukum yang berlaku, toleransi beragama, kritis terhadap ketidak-adilan dan menegakkan amar ma’ruf nahyu munkar.

 

·         Struktur dan Keanggotaan

Roda kepemimpinan organisasi Pemuda Persatuan Islam dikemudikan secara berjenjang oleh Pimpinan Pusat untuk tingkat nasional; Pimpinan Wilayah untuk tingkat provinsi, Pimpinan Daerah untuk tingkat kabupaten dan kota; Pimpinan Cabang untuk tingkat kecamatan; Pimpinan Jama’ah untuk tingkat pemukiman. Sedang keanggotaan Pemuda Persatuan Islam terbuka bagi semua pemuda Islam yang peduli dan terpanggil untuk berpartisipasi dalam arena pergerakan dakwah.

 

·         Prospek Organisasi

Dengan semangat para aktivisnya yang menggelora didukung dengan beberapa Pimpinan Wilayah, puluhan Pimpinan Daerah, ratusan Pimpinan Cabang dan ribuan anggota serta simpatisan yang telah ada, Pemuda Persatuan Islam bertekad untuk mengembangkan wilayah jaringan dakwahnya sehingga dapat menembus ke seluruh provinsi di Indonesia. (Qaidah Asasi dan Qaidah Dakhili Pemuda Persatuan Islam)

 

Ø  Santri Pesantren Persatuan Islam

Sebagaimana dikatakan Dhofier (1994:40), unsur-unsur yang menjadi ciri khas sebuah pesantren, baik pesantren yang tergolong tradisional ataupun modern, dan membedakannya dari model pendidikan Islam di Indonesia yang lain adalah masjid, pondok, pengajaran kitab-kitab klasik, santri, dan kyai.

 

Selain mendapatkan pelajaran-pelajaran kitab tambahan, mereka dilatih pula berorganisasi di pondok. Kecuali di Bangil, organisasi santri di Pesantren Persatuan Islam memiliki nama yang seragam di seluruh pesantren, yaitu Rijaalul Ghad (RG) untuk santri putra dan Ummahaatul Ghad (UG) untuk santri putri. Sedangkan di Bangil organisasi santri putra dinamai Persatuan Pelajar Pesantren Putra dan Persatuan Pelajar Pesantren Putri. (Tiar Anwar Bachtiar, Sejarah Pesantren Persatuan Islam 1936-1983, hlm. 118-119)

 

Muktamar Persis tahun 2022 telah meresmikan badan otonom baru, yakni Ikatan Pelajar Putra (IPP) sebagai wadah jam’iyyah antar RG lintas Pesantren Persis dan Ikatan Pelajar Putri (IPPI) sebagai wadah jam’iyyah antar UG lintas Pesantren Persis. Badan otonom kelanjutan IPP adalah Pemuda Persis dan Himpunan Mahasiswa (HIMA) Persis bagi yang berkuliah di universitas. Badan otonom kelanjutan IPPI adalah Pemudi Persis atau Himpunan Mahasiswi (HIMI) Persis bagi yang berkuliah di universitas.

 

Sejak usia 16 tahun hingga 40 tahun seorang pemuda berkiprah di Pemuda Persis dan sejak usia 16 tahun hingga 35 tahun seorang pemudi berkiprah di Pemudi Persis. Setelah cukup usia, maka Pemuda dan Pemudi Persis tersebut berjihad melalui jam’iyyah Persis (Persatuan Islam) dan Persistri (Persatuan Islam Istri) hingga meninggal dunia.

 

Poin Penting Kepemudaan

§  Peran dan fungsi Pemuda Persatuan Islam Pangalengan di ranah kepemudaan

Pemuda Persatuan Islam Pangalengan telah berikhtiar memainkan peran dan fungsi di ranah kepemudaan sejak tahun 1998. Ragam program jihad di berbagai bidang seperti pendidikan dalam konteks pembinaan, dakwah, sosial, ekonomi, hubungan antar lembaga, olah raga, seni, budaya, kaderisasi, kejam’iyyahan, dan lain sebagainya itu semua telah, sedang dan akan dilaksanakan.

Tahun 2023, Pimpinan Cabang Pemuda Persatuan Islam telah memiliki 52 anggota yang tersebar di empat Pimpinan Jama’ah (PJ) tingkat desa, yakni PJ Al-Ittifaq Margamukti, PJ Al-Firdaus Margamekar, PJ Al-Muttaqin Margamulya, dan PJ Al-Qudwah Sukamanah.

 

Secara internal, dari 19 PJ Persis se-kecamatan Pangalengan, kebanyakan PJ tersebut memiliki anggota Pemuda Persis yang hadir padanya ikut berkiprah dalam jihad jam’iyyah baik sebagai anggota, maupun sebagai penggerak lembaga pendidikan seperti Diniyah Ula dan sebagian terdaftar sebagai muballigh PC Persis Pangalengan. Para anggota Pemuda Persis Pangalengan pun berperan serta dalam pemakmuran jihad ekonomi dan sosial melalui Sigab (Siaga Bencana) dan Brigade Persis.

 

Secara eksternal, beberapa anggota Pemuda Persis Pangalengan diberi izin untuk aktif di KNPI Kecamatan Pangalengan, MUI, Karang Taruna, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), ketua RT, dan lain sebagainya; untuk kemudian menjadi para misionaris jam’iyyah yang senantiasa berdakwah dengan teladan yang baik dalam segala ruang dan waktu.

 

§  Pola pembinaan dan kaderisasi

Pola pembinaan Pemuda Persis Pangalengan masa jihad 2022-2025 berusaha untuk menjalankan manhaj kaderisasi Pemuda Persis yang telah disusun dan disosialisasikan oleh jenjang jam’iyyah yang lebih tinggi. Selain itu, Pemuda Persis Pangalengan pun mengadakan ragam pembinaan yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan kepemudaan.

 

Adapun pola kaderisasinya adalah dengan mengikut sertakan anggota dan simpatisan kepada setiap jenjang kaderisasi jam’iyyah mulai dari halaqah pra ma’ruf, ma’ruf, halaqah paska ma’ruf, Tafiq 1, halaqah paska Tafiq 1, Tafiq 2, halaqah paska Tafiq 2, Tafiq 3, dan TOT (Training of Trainer)

 

Pola pembinaan dan kaderisasi sebagai aspek pendidikan tersebut ditopang dengan pola pengembangan jam’iyyah dengan ikhtiar perekrutan anggota baru dan pendirian pimpinan jama’ah baru.

 

Pendataan dan analisisnya menjadi langkah awal perekrutan anggota baru dan pendirian pimpinan jama’ah baru tingkat desa. Pendataan dan analisis diantaranya dilakukan kepada daftar santri Tsanawiyah dan Mu’allimien Pesantren Persis 259 Firdaus Pangalengan tahun pelajaran 2022-2023 sebagai berikut.

 

NO

NAMA DESA

JUMLAH SANTRI

PIMPINAN JAMAAH (PJ)

PEMUDA PERSIS

AJUAN PJ PELAKSANA EKSPANSI DAKWAH

PIMPINAN JAMAAH PEMUDI PERSIS

REKOMENDASI

1

Margamukti

35

Al-Ittifaq

Al-Ittifaq

Margamukti

Berdasarkan analisis data ini, Bidang Kaderisasi merekomendasikan agar PC Pemuda dan Pemudi Persis Pangalengan dapat berkolaborasi mengadakan kegiatan, pendekatan, pembinaan jangka panjang melalui ekspansi dakwah, pendidikan, sosial, olahraga, seni, budaya, ekonomi dan lainnya ke desa Pulosari, kemudian Pangalengan, Sukamanah, Sukaluyu, Margaluyu, lalu Wanasuka.

2

Lamajang

0

-

Al-Muttaqin

-

3

Tribakti Mulya

0

-

Al-Qudwah

-

4

Margamulya

51

Al-Muttaqin

Al-Muttaqin

Margamulya

5

Pangalengan

45

-

Al-Ittifaq

-

6

Pulosari

86

-

Al-Firdaus

-

7

Warnasari

0

-

Al-Qudwah

-

8

Margaluyu

6

-

Al-Muttaqin

-

9

Sukaluyu

14

-

Al-Firdaus

-

10

Wanasuka

2

-

Al-Ittifaq

-

11

Banjarsari

0

-

Al-Qudwah

-

12

Margamekar

36

Al-Firdaus

Al-Firdaus

Margamekar

13

Sukamanah

31

Al-Qudwah

Al-Qudwah

-

Total 306 santri, Adapun 38 sisanya dari total santri 344 santri berasal dari luar Kecamatan Pangalengan

 

Pembinaan, kaderisasi dan pengembangan jam’iyyah pada desa yang telah ada PJ-nya dilaksanakan berbagai kegiatan oleh PJ-PJ terkait dengan mengikut sertakan para anggota dan simpatisan. Adapun bagi desa-desa yang belum berdiri PJ, sedang dan akan diupayakan melalui program muakhkhat (mempersaudarakan) para santri dan alumni Pesantren Persis se-desa terkait.

 

Pada Rabu, 22 Maret 2023/ 29 Sya’ban 1444 H telah dibentuk komunitas “Pulosari Muda” yang berisikan para santri dan alumni Pesantren Persis dengan struktur pimpinan organisasi sebagai berikut.

-          Penanggungjawab dan Pembina     : Hanafi Anshory

-          Ketua                                                  : Deni Ramdani

-          Sekretaris                                           : Syahdan Azmi Asadulloh

-          Bendahara                                          : Qishtie Nur Aqiela

-          Bidang-bidang                                   :

·         Pendidikan dan Dakwah             : Puput Fitriani

·         Kaderisasi dan Kejam’iyyahan    : Talenta Hasniyah

·         Informasi dan Komunikasi          : Azka Aulia

·         Sosial dan Ekonomi                     : Fany Meilani

 

Langkah pembentukan komunitas ini telah disampaikan dalam musyawarah dan diketahui oleh Bidang Kaderisasi, Jam’iyyah, dan bidang-bidang lainnya. Sebulan setelah pembentukan, maka komunitas tersebut akan mulai dibina oleh PC Pemuda bekerjasama dengan PC Pemudi Persis Pangalengan.

 

Langkah selanjutnya adalah pembentukan komunitas di desa-desa yang belum terdapat PJ Pemuda Persis, sebagai berikut.

1.       Pangalengan Muda di bulan April 2023

2.       Sukaluyu Muda atau memperkuat Komunitas Kompaz sebagai mitra di bulan Mei 2023

3.      Margaluyu Muda di bulan Juni 2023

4.      Wanasuka Muda di bulan Juli 2023

5.      Tribakti Mulya Muda di bulan Agustus 2023

6.      Lamajang Muda di bulan September 2023

7.      Warnasari Muda di bulan Oktober 2023

8.      Banjarsari Muda di bulan Nopember 2023

 

Adapun untuk santri dan alumni yang tersebar di desa Margamukti, Margamulya, Margamekar dan Sukamanah akan diundang oleh PJ terkait untuk bersilaturahmi di bulan Desember 2023 s.d Maret 2024.

 

§  Pentingnya jihad jam’iyyah dalam aspek kepemudaan

Mochamad Usman, S.Sos, M.Si (Staf Ahli Bupati Kabupaten Bandung Bidang Politik Hukum dan Pemerintahan) hadir sebagai perwakilan Bupati Dr. H. Dadang Supriatna, S.Ip, M.Si menyampaikan teks keynote speaks pada pembukaan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) I PP Pemuda Persis; Ahad, 12 Maret 2023 bertempat di Hotel Antik Soreang Kabupaten Bandung dengan peserta off-line dan on-line.

 

Demographic dividend atau bonus demografi adalah suatu kondisi dimana populasi masyarakat akan didominasi oleh individu-individu dengan usia produktif. Usia produktif yang dimaksud adalah rentang usia 15 hingga 64 tahun. Titik ini menjadi peluang besar bagi sebuah negara untuk meningkatkan performa ekonomi industry, tidak terkecuali peningkatan giat dakwah jam’iyyah. Terkait bonus demografi, diantaranya beliau menyampaikan, pendapat Claire Medan (2019) bahwa terdapat beberapa generasi. Pertama, generasi Builders yaitu mereka yang lahir sebelum tahun 1945. Kedua, generasi Baby boomers yaitu mereka yang lahir tahun 1946-1964. Ketiga, generasi X yaitu mereka yang lahir tahun 1965-1979. Keempat, generasi Y yaitu mereka yang lahir tahun 1980-1994 atau dikenal dengan generasi milenial (tertua tahun ini 2023 adalah 43 tahun, jika lahirnya tahun 1980). Kelima, generasi Z yaitu mereka yang lahir tahun 1995-2009. Keenam, generasi Alpha yaitu mereka yang lahir tahun 2010-2024.

 

Pada sektor sumber daya manusia, aparatur pemerintah per-Juni 2021, menurut buku Statistik BKN 2021 menunjukkan bahwa jumlah PNS se-Indonesia yaitu 4.081.824 orang, jumlah P3K yaitu 49.881 orang. Didominasi oleh usia 51-60 tahun.

 

Menurut statistik, PNS gen Baby boomers sebanyak 16 %, gen X sebanyak 53 %, gen Y sebanyak 27 %, gen Z sebanyak 3 %. Adapun P3K gen Baby boomers sebanyak -1 %, gen X sebanyak 17 %, gen Y sebanyak 68 %, gen Z sebanyak 14 %.

 

Dari data di atas menunjukkan bahwa akan terjadi kepemimpinan, baik pada level jabatan tinggi maupun administrator sebagai perumus dan penentu kebijakan. Gen Baby boomers mulai pensiun pada tahun 2022 (administrator usia 58 tahun) dan 2024 yang berusia 60 tahun atau yang menduduki jabatan tinggi, maka akan digantikan oleh gen X. Gen X mulai pensiun tahun 2023 (yang berusia 58 tahun) dan akan pensiun secara bertahap pada tahun 2025. Sehinggal bekerja dengan multi generasi ini menjadi sebuah tuntutan yang akan terjadi di masa yang akan datang.

 

Pada domain masyarakat, menurut hasil sensus penduduk, PPS tahun 2020 mencatat bahwa mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z (lahir tahun 1995-2009, 13 % menjadi PNS, 14 % menjadi P3K, yang tahun ini paling tua berusia 28 tahun, jika lahirnya 1995) dan generasi milenial (Y). Proporsi generasi Z sebanyak 27,94 % dari total populasi generasi milenial sebanyak 25,8 %, kedua generasi ini termasuk kepada usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

 

Prosentase penduduk usia produktif 15-64 tahun terhadap total populasi pada tahun 2020 sebesar 70,72 %, sedangkan prosentase penduduk usia non produktif 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas sebesar 29,28 %. Prosentase usia produktif sebesar itu menunjukkan bahwa Indonesia masih berada pada era bonus demografi.

 

Pertanyaan kita sebagai warga jam’iyyah adalah bagaimana kita mendata, menganalisa, memetakan, menyusun program jihad bersama dan pada akhirnya beramal shalih berjama’ah untuk sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya menanam kebaikan sebagai tabungan di Hari Kemudian. Semua ini adalah ujian kehidupan, maka apakah kita akan tampil sebagai pejuang lantas berikhtiar untuk menang dengan sebaik-baik kemenangan; ataukah kita malah berpangku tangan dengan merasa puas akan ikhtiar para guru dan orang tua yang telah ada. Kita diperintahkan oleh Allah Ta’ala bukan hanya agar menjadi baik, tetapi wajib berusaha untuk menjadi yang terbaik. Firman Allah Ta’ala:

 

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَياةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ.

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. (Qs. Al-Mulk: 2)

 

Harapan dan cita-cita

A.     Kalangan orangtua dan pemuda terdorong untuk ikut serta jihad di jam’iyyah Pemuda Persatuan Islam

Perjuangan yang tidak melibatkan generasi muda adalah perjuangan yang mandul. Sedang pemuda yang tidak terlibat dalam perjuangan adalah generasi pemutus garis sejarah. Perjuangan dakwah menyeru manusia ke jalan Allah adalah perjuangan sepanjang sejarah. Keterputusan kaderisasi akan berakibat keterputusan generasi perjuangan dakwah di pentas sejarah.

 

Orangtua diharapkan mengikut-sertakan putra-putrinya bergabung ke Jam’iyyah Pemuda dan Pemudi Persis, demikian pula orangtua tersebut memberikan teladan dengan bergabung ke Jam’iyyah Persis dan Persistri.

 

Suami yang telah menjadi anggota Pemuda Persis diharapkan mengikut-sertakan istrinya untuk bergabung ke Jam’iyyah Pemudi Persis, demikian juga istri yang telah menjadi anggota Pemudi Persis diharapkan dapat membujuk suaminya untuk bergabung ke Jam’iyyah Pemuda Persis.

 

B.     Tersadarnya kaderisasi jam’iyyah sebagai wadah pengembangan minat dan bakat dalam mewujudkan misi #berdakwahberdampak

Lima pilar paradigma berdakwah berdampak, sebagai berikut:

1.     Riset dakwah; dakwah berbasis kebutuhan umat

2.    Dakwah kolaboratif; dakwah berbasis kemitraan strategis

3.    Dakwah partisipatif; dakwah berbasis pemberdayaan

4.   Digitalisasi dakwah; dakwah di ruang-ruang virtual

5.    Dakwah politik; dakwah berbasis kenegaraan.


Semoga menjadi renungan kemudian berdiskusi. Wallaahu A’lam, abu akyas.

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan

Lebih baru Lebih lama