RAGAM SEBAB DAN CARA MENANGGULANGI PENYIMPANGAN AKIDAH

    Al-Ustadz Hamdan Abu Nabhan pada bukunya, "Mudaku, Ibadahku" menulis sebuah judul bahasan: MELURUSKAN BERBAGAI PENYIMPANGAN.

    Al-Ustadz menjelaskan, secara realita kaum muslimin, tidak terkecuali kita sendiri semakin hari semakin menjauh dari tuntunan Allah SWT untuk memasuki agama Islam secara kaaffah, bahkan tidak salah bila kondisi umat Islam saat ini sebagaimana dinyatakan oleh Muhammad Abduh:

    اَلإِسْلَامُ مَحْجُوْبٌ بِالمُسْلِمِيْنَ.

    "Islam terhalang oleh umat Islam." (lihat, Syubuhat fi al-Fikr fi al-Islamiy, Anwar al-Jundiy, hal. 7)

    Islam tidak ditampakkan dan tidak dipraktikkan oleh umat Islam, hal ini menunjukkan telah terjadinya berbagai penyimpangan (inhiraf) di dalamnya.

A. MACAM-MACAM PENYIMPANGAN

    1. Penyimpangan 'Aqidah

    Anwar al-Jundiy menyatakan bahwa penyimpangan 'Aqidah dan teracuninya pemikiran keislaman merupakan tantangan pertama yang mesti dihadapi gerakan dakwah Islam. (lihat, al-Islam fi 'Ain al-Khathar, hal. 19)

    Penyimpangan 'Aqidah ini bisa berupa macam-macam:

Kemusyrikan

    Kemusyrikan (Syirik) ialah menjadikan sekutu bagi Allah Ta'ala pada rububiyah-Nya dan Ilahiyah-Nya. Syirik ada beberapa macam:

1. Syirik Akbar, ialah memalingkan suatu ibadah untuk selain Allah.

2. Syirik Asghar, Syirik ini ada dua macam:

    - Syirik zahir, yaitu yang tampak pada ucapan dan perbuatan.

    - Syirik khafi, ialah syirik pada iradah (keinginan) dan niyat, seperti riya dan sum'ah. (lihat, 'Aqidat at-Tauhid, hal. 74-78)

Khurafat

    Khurafat ialah menghubungkan suatu peristiwa yang terjadi dengan suatu perkara yang menutup akal.

Contoh khurafat:

1. Menanam sebatang pohon pisang di halaman atau di samping rumah yang baru selesai dibangun dianggap dapat membawa sial pada penghuni rumah itu.

2. Jika terjadi musim penyakit ditaruhlah bawang merah, lempuyang dan sejenis rumput, agar roh-roh pembawa penyakit tidak mendekati rumah.

3. Jika anak-anak kecil terserang penyakit perut digantungkanlah sepotong aur kuning pada leher anak itu, karena menganggap aur kuning dapat menolak penyakit.

4. Pohon anjuang yang ditanam di sawah dan ladang dianggap dapat mengusir hantu pembawa hama tanaman. Pohon anjuang yang ditanam di kuburan dianggap dapat menghindarkan gangguan hantu kubur pada roh-roh orang mati dalam kuburan.

5. Burung hantu yang bersuara pada malam hari dianggap sebagai pertanda akan ada perempuan melahirkan.

6. Kupu-kupu yang masuk ke rumah dianggap sebagai pertanda akan datang seorang tamu.

7. Burung hamah yang bersuara dianggap sebagai pertanda akan terjadi pembunuhan balas dendam.

8. Menurut dongeng khurafat, kunang-kunang itu berasal dari kuku-kuku orang mati.

9. Jika kulit dahi bergerak, dianggap akan mendapat keuntungan. Jika bibir kulit mata bergetar, dianggap akan menangis. Jika kulit telapak tangan bergetar, dianggap akan menerima uang dan jika kulit telapak kaki bergetar, dianggap akan bepergian jauh, dan sebagainya.

10. Menghubungkan lukisan rajah tangan, raut muka, dan sebagainya dengan nasib keberuntungan seseorang.

11. Di Eropa terdapat cerita vampir jadi-jadian, kucing hitam jadi-jadian, serigala jadi-jadian dan sebagainya.

12. Jika pulang bepergian, rumah dibersihkan karena diharap "berkat" akan turun.

13. Rumah yang dibangun "salah letak, salah saat" menurut petunjuk dukun dianggap tidak akan membahagiakan dan hanya akan membawa sial.

14. Menyapu rumah ketika datang hari raya akan menjauhkan rezeki, begitu pun menyapu rumah pada tengah malam.

15. Jika seseorang tersedak, tergigit lidah atau tergigit bibir ketika makan adalah pertanda ada orang yang mengumpatnya.

Takhayul

    Takhayul ialah kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada tetapi sebenarnya hanya khayal belaka.

    Contoh Takhayul: Percaya pada inkarnasi, dewa-dewa, batara kala, raja naga, garuda, gandarewa, kuntilanak, kekuatan gaib benda pusaka (dinamisme), roh benda mati (animisme), cerita tentang totemisme, dan sebagainya.

    Kepercayaan pada khurafat dan takhayul tersebar luas hampir di setiap bangsa. Jika sudah percaya kepadanya, tertutuplah akal walaupun ia seorang intelektual. (lihat, Parasit Aqidah, hal. 345-349)

    2. Penyimpangan 'Ibadah

    Beribadah dalam Islam berbeda dengan agama lain dalam dua hal: Yang diibadahi dalam Islam hanyalah Allah SWT, dan ibadah kepada-Nya harus dengan apa yang telah disyari'atkan oleh Allah SWT melalui lisan  rasul-Nya. Dengan demikian syarat niyat yang ikhlas dan mutaba'ah mesti terpenuhi pada setiap ibadah kita. 

    Mutaba'ah ini dilakukan supaya ibadah sesuai syari'at tersebut pada enam hal: Sesuai pada sebabnya, pada jenisnya, ukurannya, kaifiyahnya, waktunya dan tempatnya. Lihat, at-Tauhid wa Ma'na asy-Syahadatain. Jika tidak demikian, maka akan jatuh ke dalam bid'ah-bid'ah.

    Bid'ah ialah membuat cara baru yang belum ada sebelumnya. Bid'ah dalam agama ada dua macam:

- Bid'ah dalam ucapan dan keyakinan

- Bid'ah dalam hal ibadah, bid'ah tersebut ada beberapa macam:

    1. Bid'ah pada pokok ibadah, yaitu membuat ibadah baru yang tidak ada syariatnya.

    2. Bid'ah berupa penambahan dalam ibadah yang disyariatkan.

    3. Bid'ah pada tata cara pelaksanaan ibadah yang disyariatkan.

    4. Bid'ah dalam mengkhususkan waktu ibadah tertentu yang disyariatkan, tetapi syari'at tidak mengkhususkannya. (Lihat, 'Aqidat at-Tauhid, hal. 176-177)

    3. Penyimpangan Muamalah

    Di antara penyimpangan yang nampak dalam Muamalah ini sebagaimana dipaparkan oleh Anwar al-Jundiy:

1. Terkait Hukum: Ditetapkannya undang-undang Demokrasi Liberal Barat.

2. Terkait Ekonomi: Ditetapkannya aturan ribawiy.

3. Terkait Pendidikan: Ditetapkannya undang-undang sekuler.

4. Terkait Sosial: Dihilangkannya undang-undang syari'at Islam, hudud Islam, ditetapkannya aturan yang menuju kepada kerusakan dan kehancuran, kekacauan keluarga dan keluarnya perempuan. (Lihat, al-Islam fi 'Ain al-Khathar, al-Jundiy, hal. 202)

    4. Penyimpangan Akhlaq

    Secara realita, kebanyakan umat -termasuk yang mengklaim ahli ilmu- kurang menghiraukan masalah akhlaq ini, padahal akhlaq merupakan salahsatu tiang agama. Penyimpangan akhlaq mengandung arti berakhlaq tidak seperti seharusnya menurut Islam. Dan hal ini adalah salahsatu tujuan digencarkannya Ghazwul Fikri atau Ghazwu Tsaqafi oleh musuh-musuh Islam. Realita ini berakibat kurangnya perhatian terhadap pendidikan Akhlaq (Tahdzib al-Akhlaq), padahal urgensi pendidikan Akhlaq ini sangat jelas sebagaimana telah dibahas.

    5. Penyimpangan Pemikiran

    Beberapa pemikiran sesat yang dilontarkan gerakan Westernisasi (al-Taghrib):

1. Memisahkan antara Arabisme dan Islam

2. Mencampur-adukkan antara kebudayaan dengan peradaban dalam mengutip dari Barat

3. Membatasi ilmu-ilmu tentang manusia seraya memperluas ilmu-ilmu materil

4. Seruan yang didasarkan pada pemisahan antara masa kini dengan masa lampau

5. Mengkaji ilmu-ilmu modern tanpa menelusuri sumber-sumbernya yang telah disiapkan lebih dahulu oleh kaum muslim

6. Pendapat yang mengatakan bahwa dunia Islam memulai kebangkitannya dengan terjadinya serangan Prancis ke Mesir serta datangnya misionaris-misionaris Kristen atau penjajahan Barat

7. Pendapat bahwa Islam adalah agama peribadatan semata-mata

8. Pendapat bahwa jatuhnya kaum muslim dan bangsa Arab disebabkan karena mereka memeluk Islam

9. Pandangan bahwa pemikiran impor adalah kebenaran-kebenaran asli yang dapat diambil begitu saja tanpa peninjauan atau penyaringan terlebih dahulu

10. Pandangan yang memecah-belah nilai-nilai yang saling terkait secara keseluruhan di dalam pemikiran Islam

11. Ucapan bahwa di dalam Islam terdapat kelompok masyarakat yang disebut sebagai kaum agamawan, yang dalam hubungan mereka dengan Islam memiliki hak-hak khusus yang tidak dimiliki kelompok lain

12. Berpegang pada sumber-sumber Barat dan menganggapnya sebagai rujukan untuk mempelajari sejarah kita

13. Memecah-belah antara ilmu dan akhlaq

14. Pendapat bahwa ada satu kebudayaan universal yang tunggal

15. Pendapat tentang fanatisme pemikir-pemikir muslim dan Arab

16. Pendapat bahwa kaum muslim melanggar kebebasan berfikir

17. Sikap mengabaikan atau pura-pura tidak mengetahui peran bangsa Arab dan kaum muslim dalam membangun peradaban umat manusia

18. Pendapat bahwa pemikiran Islam adalah pemikiran yang mandul

19. Menggalakan seruan kepada faham Tolstoyisme dan Ghandiisme yang ditegakkan berdasarkan sikap menyerah, lemah, pasif dan tidak ada perlawanan terhadap musuh

20. Pendapat bahwa syari'at Islam adalah syari'at kaum Badui, hanya berlaku untuk suatu masa atau suatu tahapan sejarah yang telah lampau, dan bahwa Islam mempunyai kaitan dengan hukum Romawi

21. Upaya berbahaya yang dilakukan gerakan westernisasi dan Orientalisme, yaitu memanfaatkan nash-nash syari'at Islam yang ditakwilkan untuk membenarkan cara-cara Barat dalam bidang pemikiran dan kemasyarakatan. (Lihat, Ahdaf at-Taghrib fi al-'Alam al-Islamiy, al-Jundiy, hal. 221-235)

    6. Beberapa Doktrin Kristenisasi

    Ada beberapa doktrin Kristenisasi yang dilontarkan para misionaris yang bisa jadi merasuki kader-kader muslim dan mempengaruhi pemikiran mereka, diantaranya:

a. Islam agama fanatik

b. Islam disiarkan dengan pedang

c. Islam mengajarkan pemeluknya untuk berpoligami

d. Islam memperbudak wanita

e. Al-Qur'an sebuah plagiat karangan Muhammad

f. Muhammad mengharamkan babi, padahal dia sendiri suka babi

g. Islam hanya untuk masyarakat Arab

h. Islam tidak ada toleransi terhadap agama lain. (Lihat, Stop Kristenisasi -Membongkar Gerakan Pemurtadan, hal. 41-103)

    7. SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme)

    Firman Allah SWT:

    إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ

    "Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam." al-ayat. (Qs. Ali Imran [3]: 19)

    وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

    "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi." (Qs. Ali Imran [3]: 85)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

    Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kalian turuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kalian. (Qs. al-Baqarah [2]: 208)

    وَطَرِيْقُ الشَّيْطَانِ الَّذِيْ نَهَاهُمْ أَنْ يَتَّبِعُوْهُ هُوَ مَا خَالَفَ حُكْمَ الإِسْلَامِ وَشَرَائِعَهُ.

    Jalan syetan yang Ia larang mereka mengikutinya ialah apapun yang menyalahi hukum Islam dan syari'at-syari'atnya. (Lihat, Tafsir ath-Thabariy, II: 338)

وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ 

Dan janganlah kalian campur adukkan yang hak dengan yang batil, dan janganlah kalian sembunyikan yang hak itu, sedangkan kalian mengetahui. (Qs. al-Baqarah [2]: 42)

    أَخْرَجَ عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ عَنْ قَتَادَةَ قَالَ: وَلَا تَلْبِسُوْا اليَهُوْدِيَّةَ وَالنَّصْرَانِيَّةَ بِالإِسْلَامِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ أَنَّ دِيْنَ اللهِ الإِسْلَامُ وَأَنَّ اليَهُوْدِيَّةَ وَالنَّصْرَانِيَّةَ بِدْعَةٌ لَيْسَتْ مِنَ اللهِ.

    'Abd bin Humaid meriwayatkan dari Qatadah ia berkata (tentang ayat tersebut), "Dan janganlah kamu campur adukkan ajaran Yahudi dan Nashrani dengan ajaran Islam, sedang kamu mengetahui bahwa agama Allah hanya Islam dan bahwa Yahudi dan Nashrani itu bid'ah bukan dari Allah." (Lihat, Tafsir ad-Dur al-Manshur, as-Suyuthiy, I: 341, Tafsir Fath al-Qadir, asy-Syaukaniy, I: 121. Lihat juga Tafsir Ma'alim at-Tanzil, al-Baghawiy, I: 36, al-Jami' li Ahkam al-Qur'an, al-Qurthubiy, I: 320, Tafsir al-Qur'an al-'Azhim, Ibnu Katsir, I: 201-202)

  • Sekularisme (agama), adalah memisahkan urusan dunia dari agama. Agama hanya untuk digunakan untuk mengatur hubungan pribadi dengan Tuhan, sedangkan hubungan sesama manusia diatur hanya dengan berdasarkan kesepakatan sosial.
  • Pluralisme (agama), yaitu semua faham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan di surga. Faham Pluralisme hakekatnya pemurtadan.
  • Liberalisme (agama) adalah memahami nash-nash agama (al-Qur'an & as-Sunnah) dengan menggunakan akal fikiran yang bebas; dan hanya menerima doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal fikiran semata. Secara umum liberalisme menganggap agama adalah pengekangan terhadap potensi akal manusia.
    Sepilis bertentangan dengan Islam, haram diikuti, ajaran agama Islam haram dicampur adukkan dengan agama lain.

8. Beberapa Faktor Penyimpangan
    Menurut analisa Tamim as-Sulaiman, penyimpangan pemikiran terjadi karena beberapa sebab, diantaranya:
  1. Tidak memahami Aqidah dan Syariat Ilahiy
  2. Faktor kejiwaan (Asbab Nafsiyah)
  3. Faktor pendidikan (Asbab Tarbawiyah)
  4. Faktor sosial (Asbab Ijtima'iyah): [a]Lingkungan keluarga (Usriyah) dan [b]Lingkungan luar (Kharijiyah)
  5. Faktor ekonomi (Asbab Iqtishadiyah)
  6. Faktor politik (Asbab Siyasiyah). (Lihat, at-Tadabir al-Waqiyah min al-Inhiraf al-Fikriy, Tamim as-Sulaiman, hal. 52-83)
    Dan menurut al-Juraisy:
a. Lingkungan Keluarga (al-Biy-ah al-Usriyah)
b. Lingkungan Tempat Studi (al-Biy-ah al-Madrasiyah)
c. Lingkungan dan Teman-teman (al-Hayy wa al-Qurana)
d. Media Informasi (Wasail al-I'lam). (Lihat, Inhiraf asy-Syabab, Khalid al-Juraisy, hal. 13-18)

    Bagaimanapun bentuk dan jenis penyimpangan tidak boleh dibiarkan, maka masalah tersebut harus dicegah (wiqaiyah) sebelum terjadi, dan ditangani serius ('ilajiyah) jika memang telah terjadi.

9. Antisipasi Penyimpangan
    Sesungguhnya iltizam kepada al-Qur'an dan as-Sunnah dengan pemahaman seperti salaful umat merupakan pondasi yang akan melindungi dari penyimpangan pemikiran pada umat, baik pribadi maupun jamaah. (Lihat, at-Tadabir al-Waqiyah min al-Inhiraf al-Fikriy, Tamim as-Sulaiman, hal. 30)

    إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
    Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh, bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (Qs. al-Isra [17]: 9)

    Dari al-'Irbadh bin Sariyah Ra. ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda, "Aku wasiatkan kepada kalian untuk (selalu) bertaqwa kepada Allah, mendengar dan ta'at meskipun terhadap seorang budak habasyi, sesungguhnya siapa saja di antara kalian yang hidup akan melihat perselisihan yang sangat banyak, maka jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang dibuat-buat, karena sesungguhnya hal itu merupakan kesesatan. Barangsiapa di antara kalian yang menjumpai hal itu hendaknya dia berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham." Hr. at-Tirmidziy.

    Dari Thariq berkata: Abdullah Ra. berkata: "Sesungguhnya sebaik-sebaik ucapan adalah kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Saw." (Hr. al-Bukhariy)

    Demikian juga memberi perhatian terhadap ilmu agama (al-'Ilmu asy-Syar'iy) secara keseluruhan termasuk faktor terpenting untuk mencegah penyimpangan pemikiran ini, sebaliknya lemahnya ilmu ini dan tiadanya para ulama merupakan penyebab terbesar terjadinya penyimpangan tersebut. (Lihat, at-Tadabir al-Waqiyah min al-Inhiraf al-Fikriy, Tamim as-Sulaiman, hal. 31)

    Gustav Lebon berkata: "Sesungguhnya penyebab kemunduran Timur (Islam) adalah karena mereka meninggalkan ruh Islam dan tercemar oleh pemikiran-pemikiran batil." (ad-Da'wah Ila Allah, Risalah-Wasilah-Hadaf, hal. 141)

    Anwar al-Jundi berkata: "Kita harus yakin bahwa pemikiran islami itu ialah yang bersumber dari al-Qur'an." (Haqaiq 'an Ghazw al-Fikri li al-Islam, hal. 32)

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan

Lebih baru Lebih lama