Target Tahsin dan Kiat-Kiat Sukses Tahsin
(oleh : Anggiyana)
Target,
tujuan atau Ghoyah dalam istilah Bahasa Arab merupakan sasaran yang telah
ditetapkan untuk dicapai. apapun yang kita lakukan tentu memerlukan sebuah
target, agar tidak bingung dan salah arah ketika melakukan sesuatu.
Dalam
mempelajari sesuatu tentu ada target-target yang ingin dicapai, tanpa target
maka dalam pembelajaran akan mengawang-ngawang dan tidak akan mendapatkan
manfaat atau hasil yang memuaskan. Begitupun dalam ilmu tajwid tentu ada
target/tujuannya yang apabila targetnya tercapai maka manfaatnyapun akan kita
dapa
v Target Tahsin
Ø
Tercapainya kesempurnaan bacaan Al-Qur’an
dengan mengucapkan huruf-hurufnya secara utuh sesuai dengan makhroj dan
sifatnya masing-masing, tanpa menambah atau menguranginya, tanpa menyepelekan
dan tidak berlebihan atau dibuat-buat, akan tetapi harus sesuai sebagaimana
sampai kepada kita dari waktu kewaktu berupa tulisan, dan sebagaimana yang kita
nuqil suaranya berupa hafalan. (Almufid fii ‘ilmittajwiid)
Ø
Memungkinkan seorang pembaca Al-Qur’an
mampu membaca dengan baik, suara yang bagus, dan menjaga lidahnya dari Lahn
ketika membaca Al-Qur’an dengan harapan mendapatkan ridho Allah SWT dan
mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. (Ghayatul murid fii
‘ilmittajwiid).
Target
dari tahsin dapat dikatakan tercapainya bacaan yang sempurna sesuai yang
dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut bisa diikhtiari dengan menghindari
kesalahan-kesalahan ketika membaca Al-Qur'an. Adapaun kesalahan dalam membaca
Al-Qur'an diistilahkan dengan LAHN.
Lahn
secara bahasa adalah الخطاء
والمَيْلُ عن الصَّوَاب في القراءة
“Kesalahan dan penyimpangan dari kebenaran dalam qiroah”.
Secara istilah : خَطَأٌ يَعْرِضُ فِي تِلَاوَةِ الْقُرآنِ فَيَخِلُّ
بِقَوَاعِدِ التِّلَاوَةِ “keslahan yang masuk pada tilawah
Al-Qur’an, sehingga merusak kaidah-kaidah tilawah.”
Lahn terbagi menjadi dua yaitu Lahnul Jaaliy dan
Lahnul Khaafiy.
Ø Lahnul Jaaliy : الخَطَأُ يَطْرَأُ على اللفظ، فَيُخِلُّ
بمَبَنى الكلمة، سواء أَخَلّ بمعناها أم لا
“kesalahan yang
terjadi pada lafazh sehingga merusak susunan kalimat sama saja baik itu merubah
makna maupun tidak”
Lahn Jaliy bisa terjadi pada huruf
dan harokat atau sukun.
1. Lahn Jaaliy huruf :
hukum Lahn Jaaliy hukumnya haram berdasarkan ijma’.
Ø Lahn Khaafiy
: الخَطَأُ يَطْرَأُ على اللفظ، فَيُخِلُّ بعرف القراءة،
ولا يخل بالمبنى
“kesalahan yang terjadi pada lafaz,
sehingga merusak kebiasaan (kaidah) bacaan, tetapi tidak merusak susunan
(makna)”
Lahn Khaafiy bisa terjadi pada
huruf dan harokat.
1. Lahn Khaafiy huruf :
2. Lahn Khaafiy harokat :
Hukum Lahn Khaafiy : haram jika dilakukan dengan
sengaja apalagi yang sudah memiliki sanad bacaan al-Qur’an. Dan tercela bagi
yang selainnya.
Melakukan
Lahn (kesalahan) baik yang Jaaliy (nampak) maupun yang Khaafiy semuanya
dilarang berdasarkan dalil yang sudah dibahas dipertemuan sebelumnya
(pengertian dan urgensi tahsin) karena membaca Al-Qur'an adalah ibadah yang
bersifat Tauqifi (harus sesuai contoh) yang tidak patut kalau seorang muslim
melakukannya.
v Kiat-Kiat Sukses Tahsin
Suksesnya tahsin bisa dilihat ketika
tujuan/target tahsin tercapai. Tujuan/target tahsin adalah membaca Al-Qur’an
dengan benar dan terhindar dari kesalahan yang diistilahkan dengan kata Lahn.
Adapun kiat-kiat suksesnya seperti tertulis dalam kitab Al mufiid Fii
‘Ilmit Tajwiid:
Ø Talaqqi
kepada syaikh yang mutkin.
Ø melatih
lidah untuk mentajwidkan huruf-huruf dan hukum-hukumnya.
Ø Melatih
bacaan supaya tidak berlebihan atau sembarangan
Ø Mengetahui
tempat-tempat dan cara-cara memulai dan berhenti (waqaf) ketika membaca
Kiat-kiat sukses belajar tahsin sudah
digambarkan dalam qs. Alqiyamah ayat 16-19. Dan dalil-dalil yang sudah
disampaikan seblumnya (pengertian dan urgensi tahsin).
Sebagai
manusia tentu kita tidak akan luput dari yang namanya kesalahan. Sebaik-baik
orang yang salah adalah orang yang bertaubat. (al-hadits) begitupun dalam
membaca Al-Qur'an pasti lisan kita tidak lepas dari yang namanya kesalahan.
Sebaik-baik kesalahan adalah kesalahan yang dilakukan tanpa disengaja selama
dalam proses belajar. Karena Allah telah menjanjikan dua pahala bagi orang
terbata-bata dalam proses pembelajaran sebagai mana dalah hadits riwayat
Bukhori dan Muslim yang diterima dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha.
Maroji’ :
Fannut Tartil wa ‘Ulumihil, At Tamhid fi ‘Ilmit Tajwid, Al Mufid Fi ‘Ilmit Tajwid, Ghayatul Murid fi ‘Ilmit Tajwid, Tajwid Lengkap Metode Asy-syafi’i
~WALLAHU TA’ALA A’LAM~
by Anggiyana (Ketua PJ Pemuda Persis Al-Firdaus Margamekar Cabang Pangalengan)
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan