إِنَّ الْحَمْدَ
لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ
شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ.
فَقَالَ اللهُ تَعَالَى
فِيْ القُرْآنِ الكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:
فَلَآ اُقْسِمُ بِمَا تُبْصِرُوْنَۙ وَمَا لَا تُبْصِرُوْنَۙ اِنَّهٗ
لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙ وَّمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍۗ قَلِيْلًا مَّا
تُؤْمِنُوْنَۙ وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍۗ قَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَۗ تَنْزِيْلٌ
مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ.
Maka sungguh Aku bersumpah dengan
apa yang kamu lihat. Dan dengan yang kamu tidak melihatnya. Sesungguhnya
(quran) itu adalah wahyu yang disampaikan kepada utusan yang mulia. Dan
bukanlah ucapan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan
bukanlah ucapan kahin. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.
(Quran) itu diturunkan dari Tuhan semesta alam. QS. Al-Haqqah: 38-43.
Jamaah Jumat Rahimakumullah!
Banyak orang yang pandai menyusun
kata-kata, sehingga menarik untuk didengar dan diperhatikan, dan dapat
mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu atau meninggalkannya. Umpamanya
untuk mengobarkan semangat berperang, semangat berjuang atau sebaliknya
melemahkan semangat berjuang. Juga dengan kata-kata bisa mempengaruhi seseorang
dan merubah sikap dari cinta menjadi benci atau sebaliknya terhadap seseorang,
barang, keadaan dan yang lainnya.
Keindahan kata-kata yang disusun
oleh orang yang pandai atau oleh orang bijak sungguh mengagumkan sehingga
disebut sebagai kata hikmah atau kata Mutiara, namun seindah apapun kata-kata itu,
jika tidak merujuk kepada Alquran, tetap saja tidak bisa menjadi pedoman dan
petunjuk yang mutlak, sebab semua itu hanya sebatas dunia saja tidak bisa
menjadi tuntunan hidup sampai ke akhirat.
Allah menyatakan dengan
sumpahnya, bahwa Alquran itu bukanlah kata-kata yang disusun oleh manusia
termasuk Muhammad, tetapi benar-benar dari Allah yang Maha Kuasa yang isinya
sebagai petunjuk jalan kehidupan dunia sampai akhirat. Akan tetapi mengapakah
masih saja ragu-ragu terhadapnya, sementara kepada yang lainnya percaya. Dan sungguh
aneh sekali jika ada umat Islam, yaitu umat yang mengaku berkitabkan Alquran,
tetapi lebih mengidolakan yang lain daripada Alquran.
Ada yang lebih aneh dari itu
malah termasuk suatu kesesatan yang nyata apabila umat Islam lebih percaya
kepada omongan Kahin atau Arraf (dukun) daripada kepada
keterangan dari Alquran.
Kiranya perlu kita ungkapkan di
sini tentang Kahin dan Arraf ini, mudah-mudahan bisa memberikan cahaya
bagi yang sedang dalam kegelapan.
اَلكَاهِنُ: هُوَ الَّذِيْ يُخْبِرُ بِالأَخْبَارِ الْمَاضِيَّةِ
الخَفِيَّةِ بِضَرْبِ مِنَ الظَّنِّ.
Kahin adalah orang yang mengabarkan kabar-kabar yang telah
lalu yang tersembunyi dengan membuatnya dari sangkaan semata.
وَالعَرَّافُ الَّذِيْ يُخْبِرُ بِالأَخْبَارِ الْمُسْتَقْبِلَةِ عَلَى نَحْوِ
ذَالِكَ.
Dan Adapun al-‘Arraff itu
adalah: Orang yang mengabarkan kabar pada masa yang akan datang atas cara yang
sama.
وَلِكَوْنِ هَاتَيْنِ الصَّنَاعَتَيْنِ مَبْنِيَّتَيْنِ
عَلَى الظَّنِّ الَّذِيْ يُخْطِئُ وَيُصِيْبُ.
Dikarenakan kedua perbuatan itu
terbentuk dari sangkaan, yang terkadang benar dan terkadang salah.
قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: "مَنْ أَتَى
كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ
عَلَى مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم. (المفردات في غريب القرآن للراغب الأصفهاني).
Karenanya Nabi Saw. menyatakan: “Barangsiapa
yang mendatangi Kahin atau Arrafan (dukun), lalu ia membenarkan apa yang
diucapkannya, maka sungguh ia telah kufur terhadap apa yang telah diturunkan
kepada Muhammad Saw.” (al-mufradat fi Gharib al-Quran li ar-Raghib
al-Ashfahaniy, 1: 442) dan hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Mengabarkan kejadian di masa yang
telah lalu atau memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
bukanlah sesuatu yang terlarang, seperti tentang kehidupan manusia zaman dahulu
atau binatang purbakala yang keberadaannya pada zaman ribuan tahun yang silam. Atau
sebaliknya memperkirakan yang akan terjadi hari esok dan seterusnya, selama
semua itu berdasarkan ilmu yang berhubungan dengan itu dan dilakukan oleh
ahlinya, dan itu pun bukan merupakan kepastian, semua itu hanya bersifat
perkiraan saja.
Adapun Kahin atau Arraf
(dukun) dia mengabarkan kejadian yang telah lalu atau memperkirakan yang
akan terjadi di masa yang akan datang, hanya berdasarkan perkiraan semata,
tidak disertai dengan penelitian secara ilmu dan bukan ahlinya dalam bidang
itu. Karena itu semuanya hanya sekedar khayalan saja yang tidak layak untuk
dipercaya.
Dan lebih jelek lagi dukun-dukun
itu seringkali mengaku-ngaku mengetahui urusan gaib dan bisa berhubungan dengan
yang ghaib, sehingga bisa menentukan nasib seseorang dan bisa berhubungan
dengan yang ghaib, sehingga bisa menentukan nasib seseorang dengan pasti. Kiranya
pengakuan itu hanya sekedar untuk menutupi kebohongannya saja agar leluasa
membodohi orang lain, dengan demikian orang menjadi percaya kepadanya bahwa ia
bisa menentukan nasib seseorang pada hari esok, baik yang berhubungan dengan jodoh,
pangkat, kekayaan, keselamatan dan yang lainnya. Itu semua adalah takhayul,
kebohongan besar yang wajib diingkari.
Lebih tegas lagi Nabi Saw.
menyatakan:
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ
تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً.
“Barangsiapa yang datang kepada dukun, lalu ia bertanya
kepadanya tentang sesuatu (perkara ghaib), maka ia membenarkannya, tidak akan
diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (Hr. Muslim)
بَارَكَ اللهُ
لِيْ وَلَكُمْ.
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ
الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ
كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ.
Jamaah jumat rahimakumullah!
Kenyataan sampai hari ini praktik
perdukunan masih marak dan laku dipasarkan, karena masih banyak yang percaya
atas kebohongannya, ada yang datang karena ingin kaya, naik pangkat, ingin
segera dapat jodoh atau karena supaya terhindar dari bahaya dan lain
sebagainya. Karena itulah para dukun itu dengan leluasa membodohi mereka, dan
korban pun terus berjatuhan ada yang korban harta dan ada juga yang korban
kehormatan.
Untuk menanggulangi hal ini tiada
lain yaitu dengan terus menerus upaya peningkatan pemahaman umat terhadap Alquran,
karena hanya Alquran-lah yang berfungsi sebagai pemisah antara tauhid dan
syirik, antara jujur dan dusta dalam omongan dan antara shahih dan thalih dalam
amal.
Dan tidak kurang pula pentingnya
himbauan terhadap seluruh media cetak maupun elektronik hendaknya tidak
menayangkan hal-hal yang bersifat mistik yang dapat mendorong masyarakat kepada
takhayul. Seperti paranormal yang mendagangkan jampi-jampi, pemburu hantu,
pengobatan jarak jauh, pengobatan melalui makhluk ghaib, atau oknum-oknum
ustadz yang mengaku bisa menangkap jin, dan juga tayangan-tayangan seperti azab
kubur, sebenarnya itu hanya hayalan yang akan menguburkan dalam tahayul.
Kembali kepada ayat di atas (al-Haqqah:
38-43) dengan tegas menyatakan bahwa Alquran itu diturunkan dari Allah Tuhan
semesta alam, bukan omongan kahin dan bukan pula ucapan seorang tukang sya’ir. Oleh
karena itu hendaklah yakin terhadap isinya dan jadikanlah sebagai pedoman hidup
dalam setiap langkah. Dan tinggalkanlah takhayul, jangan percaya kepada omongan
para dukun yang nyata-nyata menyesatkan dan merugikan. Dan janganlah pula berpegang
teguh kepada omongan manusia yang tidak merujuk kepada tuntunan ilahi walaupun
dianggap Mutiara, karena sebaik-baik omongan manusia, bukan pedoman hidup dunia
dan akhirat.
أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
Oleh: KH.
Zae Nandang (Ketua Dewan Hisbah PP PERSIS)
Ditulis ulang
oleh: Hanafi Anshory
Sumber: Majalah al Qudwah No. 64 Rajab 1426 H/ 2005 M hlm. 53-56.
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan