Apakah ada masbuq dalam shalat
mayit?. Jamaah
Pengajian.
Jawaban:
Masbuq itu disebabkan karena
turut berjamaah tidak dari takbiratul ihram bersama imam dan ketinggalan rukun.
Jika dalam shalat biasa maka dikatakan ketinggalan rakaat. Sedangkan di dalam salat
jenazah tentu ketinggalan takbir. Baik dari takbir pertama atau takbir-takbir
selanjutnya. Umpamanya ketinggalan takbir pertama, maka ikuti takbir-takbir
bersama imam dan bacaan dibaca di dalam hati, lalu ketika imam salam, makmum yang
masbuq itu menambah satu takbir lagi dengan bacaannya. Di dalam hadis
diterangkan sebagai berikut:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ نُصَلِّي مَعَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ سَمِعَ جَلَبَةَ رِجَالٍ فَلَمَّا صَلَّى قَالَ
مَا شَأْنُكُمْ قَالُوا اسْتَعْجَلْنَا إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ فَلَا تَفْعَلُوا إِذَا
أَتَيْتُمْ الصَّلَاةَ فَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا
فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا.
Dari Abdullah bin Abu Qatadah
dari bapaknya, ia berkata, “Ketika kami sedang salat berjamaah bersama
Rasulullah saw tiba-tiba terdengar gerasak-gerusuk orang-orang. Maka ketika
beliau selesai salat beliau bersabda, ‘Ada apa kalian ini?’, mereka menjawab,
‘Kami terburu-buru menuju salat.’ Beliau bersabda, ‘Janganlah kalian
melakukannya, jika kalian menuju salat, hendaklah dengan tenang, apa yang
kalian dapatkan lakukan bersama imam dan yang tertinggalnya sempurnakanlah’.”
Hr. al-Bukhari, Sahih al-Bukhari, II: 47, no. 635.
Dalam hadis tersebut berlaku
secara umum, artinya penyempurnaan salat bagi yang ketinggalan atau luput rukun
rakaat, bukan hanya berlaku pada salat fardu akan tetapi juga pada salat-salat
yang lain, termasuk dalam salat jenazah.
Kesimpulan:
Makmum yang masbuq pada shalat jenazah
mesti menyempurnakan takbir serta bacaannya yang terlewat.
Oleh: THAIFAH MUTAFAQQIHINA
FIDDIN (Ust. H. Zae Nandang, Ust. H. U. Jalaluddin, Ust. H. M. Rahmat Najieb,
Ust. H. Uus M. Ruhiat, Ust. H. Wawan Shofwan S., Ust. H. Wawa Suryana, Ust. H.
Agus Ridwan, Ust. Amin Muchtar, Ust. H. M. Nurdin, Ust. Ginanjar Nugraha, Ust.
H. Dede Tasmara, Ust. Latief Awaludin, Ust. Hamdan Abu Nabhan, Ust. Gungun
Abdul Basith)
Ditulis ulang oleh: Hanafi
Anshory
Bersumber dari: Majalah
Risalah No. 12 Thn. 61 Maret 2024: Rubrik ISTIFTA, hlm. 40-41.
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan