قُلْ لِلَّذِينَ كَفَرُوا سَتُغْلَبُونَ
وَتُحْشَرُونَ إِلَى جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمِهَادُ. قَدْ كَانَ لَكُمْ آيَةٌ فِي
فِئَتَيْنِ الْتَقَتَا فِئَةٌ تُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأُخْرَى كَافِرَةٌ
يَرَوْنَهُمْ مِثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ وَاللَّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِ مَنْ
يَشَاءُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لأولِي الأبْصَارِ.
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir, "Kalian
pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka
Jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya." Sesungguhnya telah ada
tanda bagi kalian pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan
berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata
kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslim dua kali jumlah mereka. Allah
menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya yang
demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati. Qs.
Ali Imran [3]: 12-13.
يَقُول تَعَالَى :
قُلْ يَا مُحَمَّد لِلْكَافِرِينَ
Allah berfirman: Katakanlah. (Ali Imran: 12) Yakni
kepada orang-orang kafir itu, hai Muhammad.
سَتُغْلَبُونَ أَيْ فِي الدُّنْيَا
kalian pasti akan dikalahkan. (Ali Imran: 12) Yaitu
di dunia ini.
وَتُحْشَرُونَ أَيْ يَوْم الْقِيَامَة إِلَى جَهَنَّم
وَبِئْسَ الْمِهَاد.
dan akan digiring. (Ali Imran: 12) Maksudnya,
kalian kelak akan digiring pada hari kiamat.
إِلى جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمِهادُ. وَقَدْ ذَكَرَ مُحَمَّد بْن إِسْحَاق بْن
يَسَار عَنْ عَاصِم بْن عَمْرو بْن قَتَادَة أَنَّ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا أَصَابَ مِنْ أَهْل بَدْر مَا أَصَابَ وَرَجَعَ إِلَى
الْمَدِينَة جَمَعَ الْيَهُود فِي سُوق بَنِي قَيْنُقَاع وَقَالَ:
ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang
seburuk-buruknya. (Ali Imran: 12) Muhammad ibnu Ishaq ibnu Yasar
meriwayatkan dari Asim ibnu Amr ibnu Qatadah, bahwa Rasulullah Saw. setelah
memperoleh kemenangan dalam Perang Badar dengan kemenangan yang gemilang, lalu
beliau kembali ke Madinah. Maka orang-orang Yahudi melakukan perkumpulan di
pasar Bani Qainuqa', lalu Rasulullah Saw. bersabda:
" يَا مَعْشَرَ يَهُودَ، أَسْلِمُوا
قَبْلَ أَنْ يُصِيبَكُمُ اللَّهُ مَا أَصَابَ قُرَيْشًا".
Hai orang-orang Yahudi, masuk islamlah sebelum Allah
menimpakan atas kalian apa yang telah menimpa orang-orang Quraisy.
فَقَالُوا يَا مُحَمَّد لَا يَغُرَّنَّك
مِنْ نَفْسك أَنْ قَتَلْت نَفَرًا مِنْ قُرَيْش كَانُوا أَغْمَارًا لَا
يَعْرِفُونَ الْقِتَال إِنَّك وَاَللَّه لَوْ قَاتَلْتَنَا لَعَرَفْت أَنَّا
نَحْنُ النَّاس وَإِنَّك لَمْ تَلْقَ مِثْلنَا
Mereka menjawab, "Hai Muhammad, janganlah engkau
berbangga diri karena engkau telah mengalahkan segolongan kaum Quraisy; mereka
adalah orang-orang yang tolol, tidak mengerti berperang. Sesungguhnya kamu,
demi Allah, sekiranya kamu memerangi kami, niscaya kamu akan mengetahui bahwa
kami adalah orang-orang yang ahli dalam berperang, dan kamu pasti belum pernah
menjumpai lawan seperti kami."
فَأَنْزَلَ اللَّه
فِي ذَلِكَ مِنْ قَوْلهمْ " قُلْ لِلَّذِينَ كَفَرُوا سَتُغْلَبُونَ
وَتُحْشَرُونَ إِلَى جَهَنَّم وَبِئْسَ الْمِهَاد " إِلَى قَوْله "
لَعِبْرَة لِأُولِي الْأَبْصَار "
Maka sehubungan
dengan ucapan mereka itu
Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Katakanlah kepada
orang-orang kafir, "Kalian pasti akan dikalahkan dan akan digiring ke
dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya.” (Ali
Imran: 12) sampai dengan firman-Nya: terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang mempunyai mata hati. (Ali Imran: 13)
وَقَدْ رَوَاهُ
مُحَمَّد بْن إِسْحَاق أَيْضًا عَنْ مُحَمَّد بْن أَبِي مُحَمَّد عَنْ سَعِيد
وَعِكْرِمَة عَنْ اِبْن عَبَّاس فَذَكَرَ وَهُوَ لِهَذَا قَالَ تَعَالَى "
قَدْ كَانَ لَكُمْ آيَة ".
Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkannya pula melalui Muhammad
ibnu Abu Muhammad, dari Sa'id dan Ikrimah, dari Ibnu Abbas dengan lafaz yang
semisal. Karena itulah disebutkan di dalam firman-Nya:
" قَدْ كَانَ
لَكُمْ آيَة " أَيْ قَدْ كَانَ لَكُمْ أَيّهَا الْيَهُود الْقَائِلُونَ مَا
قُلْتُمْ آيَة أَيْ دَلَالَة عَلَى أَنَّ اللَّه مُعِزّ دِينه وَنَاصِر رَسُوله
وَمُظْهِر كَلِمَته وَمُعْلٍ أَمْره
Sesungguhnya telah ada tanda bagi kalian. (Ali
Imran: 13) Yakni
telah ada bagi kalian, hai orang-orang Yahudi yang berkata demikian, suatu
tanda yang menunjukkan bahwa Allah pasti akan memenangkan agama-Nya, menolong
Rasul-Nya, dan menonjolkan kalimat-Nya serta meninggikan perintah-Nya.
"
فِي فِئَتَيْنِ " أَيْ طَائِفَتَيْنِ " اِلْتَقَتَا " أَيْ
لِلْقِتَالِ ".
“pada dua golongan” yakni dua
kelompok. “yang telah bertemu” yakni berperang.
فِي
فِئَتَيْنِ الْتَقَتا فِئَةٌ تُقاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
وَأُخْرى كافِرَةٌ. وَهُمْ مُشْرِكُو قُرَيْش يَوْم بَدْر.
pada dua golongan yang telah bertemu (berperang).
Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir.
(Ali Imran: 13) Mereka
adalah kaum musyrik Quraisy dalam Perang Badar.
Firman Allah
Swt.:
يَرَوْنَهُمْ
مِثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ.
dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang
muslim dua kali jumlah mereka. (Ali Imran: 13)
قَالَ بَعْض
الْعُلَمَاء فِيمَا حَكَاهُ اِبْن جَرِير يَرَى الْمُشْرِكُونَ يَوْم بَدْر
الْمُسْلِمِينَ مِثْلَيْهِمْ فِي الْعَدَد رَأْيَ أَعْيُنهمْ أَيْ جَعَلَ اللَّه
ذَلِكَ فِيمَا رَأَوْهُ سَبَبًا لِنُصْرَةِ الْإِسْلَام عَلَيْهِمْ
Salah seorang ulama mengatakan berdasarkan kepada apa
yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, bahwa orang-orang musyrik dalam Perang Badar
melihat pasukan kaum muslim berjumlah dua kali lipat pasukan mereka menurut
pandangan mata mereka. Dengan kata lain, Allah-lah yang menjadikan demikian,
sehingga tampak di mata mereka jumlah pasukan kaum muslim dua kali lipat jumlah
pasukan kaum musyrik. Hal inilah yang menjadi penyebab bagi kemenangan pasukan
kaum muslim atas mereka.
وَهَذَا لَا إِشْكَال عَلَيْهِ إِلَّا
مِنْ جِهَة وَاحِدَة وَهِيَ أَنَّ الْمُشْرِكِينَ بَعَثُوا عُمَر بْن سَعْد
يَوْمئِذٍ قَبْل الْقِتَال يَحْزِر لَهُمْ الْمُسْلِمِينَ فَأَخْبَرَهُمْ
بِأَنَّهُمْ ثَلَاثُمِائَةٍ يَزِيدُونَ قَلِيلًا أَوْ يَنْقُصُونَ قَلِيلًا
وَهَكَذَا كَانَ الْأَمْر. كَانُوا ثَلَاثَمِائَةٍ وَبِضْعَة عَشَر رَجُلًا ثُمَّ
لَمَّا وَقَعَ الْقِتَال أَمَدَّهُمْ اللَّه بِأَلْفٍ مِنْ خَوَاصّ الْمَلَائِكَة
وِسَادَاتهمْ.
Hal ini tidaklah aneh bila dipandang dari segi kenyataan.
Kaum musyrik sebelum terjadi perang mengirimkan Umar ibnu Sa'id untuk
memata-matai pasukan kaum muslim. Lalu Umar ibnu Sa'id kembali kepada mereka
membawa berita bahwa jumlah pasukan kaum muslim terdiri atas kurang lebih tiga
ratus orang; dan memang demikianlah kenyataannya, mereka berjumlah tiga ratus
lebih belasan orang. Kemudian ketika perang terjadi, Allah membantu kaum muslim
dengan seribu malaikat yang terdiri atas para penghulu dan pemimpin malaikat.
وَالْقَوْل الثَّانِي " أَنَّ
الْمَعْنَى فِي قَوْله تَعَالَى " يَرَوْنَهُمْ مِثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْن
" أَيْ يَرَى الْفِئَة الْمُسْلِمَة الْفِئَة الْكَافِرَة مِثْلَيْهِمْ أَيْ
ضِعْفَيْهِمْ فِي الْعَدَد وَمَعَ هَذَا نَصَرَهُمْ اللَّه عَلَيْهِمْ.
Pendapat yang kedua mengatakan bahwa makna yang
terkandung di dalam firman-Nya: yang dengan mata kepala melihat
(seakan-akan) pasukan kaum musyrik dua kali jumlah mereka. (Ali Imran:
13) Yakni pasukan kaum muslim melihat jumlah pasukan kaum musyrik dua kali
lipat jumlah mereka. Tetapi sekalipun demikian, Allah memenangkan pasukan kaum
muslim atas pasukan kaum musyrik yang jumlahnya dua kali lipat itu.
وَهَذَا لَا إِشْكَال فِيهِ عَلَى مَا
رَوَاهُ الْعَوْفِيّ عَنْ اِبْن عَبَّاس : أَنَّ الْمُؤْمِنِينَ كَانُوا يَوْم
بَدْر ثَلَاثَمِائَةٍ وَثَلَاثَة عَشَر رَجُلًا وَالْمُشْرِكِينَ كَانُوا
سِتّمِائَةٍ وَسِتَّة وَعِشْرِينَ وَكَأَنَّ هَذَا الْقَوْل مَأْخُوذ مِنْ ظَاهِر
هَذِهِ الْآيَة وَلَكِنَّهُ خِلَاف الْمَشْهُور عِنْد أَهْل التَّوَارِيخ
وَالسِّيَر وَأَيَّام النَّاس وَخِلَاف الْمَعْرُوف عِنْد الْجُمْهُور أَنَّ
الْمُشْرِكِينَ كَانُوا بَيْن تِسْعمِائَةٍ إِلَى أَلْف كَمَا رَوَاهُ مُحَمَّد
بْن إِسْحَق عَنْ يَزِيد بْن رُومَان عَنْ عُرْوَة بْن الزُّبَيْر:
Pengertian ini pun tidak aneh bila dipandang dari apa
yang telah diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas, bahwa kaum mukmin dalam
Perang Badar berjumlah tiga ratus tiga belas orang, sedangkan pasukan kaum
musyrik terdiri atas enam ratus dua puluh enam orang. Seakan-akan pendapat ini
disimpulkan dari makna lahiriah ayat. Tetapi pendapat ini bertentangan dengan
pendapat yang terkenal di kalangan ahli tarikh dan ahli sejarah, serta
bertentangan dengan pendapat yang dikenal di kalangan jumhur ulama yang mengatakan
bahwa kaum musyrik terdiri atas antara sembilan ratus sampai seribu orang,
seperti yang diriwayatkan oleh Muhammad ibnu Ishaq dari Yazid ibnu Rauman, dari
Urwah ibnuz Zubair:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وسلم، لما سَأَلَ ذَلِكَ الْعَبْدَ الْأَسْوَدَ لِبَنِي
الْحَجَّاجِ عَنْ عدة قريش قال: كَثِيرٌ، قَالَ «كَمْ يَنْحَرُونَ كُلَّ يَوْمٍ» ؟
قَالَ: يَوْمًا تِسْعًا وَيَوْمًا عَشْرًا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «الْقَوْمُ مَا بَيْنَ التِّسْعِمِائَةِ إِلَى الْأَلْفِ». وَكَذَا
قَالَ اِبْن مَسْعُود .
Bahwa Rasulullah Saw. ketika menanyakan kepada seorang
budak hitam milik Banil Hajaj tentang bilangan pasukan Quraisy, maka budak itu
menjawab bahwa jumlah mereka banyak. Nabi Saw. bertanya, "Berapa ekor
untakah yang mereka sembelih setiap harinya?" Budak itu menjawab,
"Terkadang sembilan dan terkadang sepuluh ekor tiap harinya." Nabi
Saw. bersabda, "(Kalau demikian jumlah) kaum antara sembilan ratus
sampai seribu orang personel."
Abu Ishaq As-Subai'i meriwayatkan dari seorang budak wanita, dari Ali r.a. yang
mengatakan bahwa jumlah mereka seribu orang. Hal yang sama dikatakan oleh Ibnu
Mas'ud.
وَالْمَشْهُور أَنَّهُمْ كَانُوا مَا
بَيْن التِّسْعمِائَةِ إِلَى الْأَلْف وَعَلَى كُلّ تَقْدِير فَقَدْ كَانُوا
ثَلَاثَة أَمْثَال الْمُسْلِمِينَ وَعَلَى هَذَا فَيُشْكِل هَذَا الْقَوْل
وَاَللَّه أَعْلَم
Menurut pendapat yang terkenal, jumlah pasukan kaum
Quraisy adalah antara sembilan ratus sampai seribu orang. Pada garis besarnya
jumlah pasukan kaum Quraisy tiga kali lipat jumlah pasukan kaum muslim. Atas
dasar ini, maka pendapat mengenai masalah ini cukup sulit untuk dicerna.
لَكِنْ وَجَّهَ اِبْن جَرِير هَذَا
وَجَعَلَهُ صَحِيحًا كَمَا تَقُول عِنْدِي أَلْف وَأَنَا مُحْتَاج إِلَى
مِثْلَيْهَا وَتَكُون مُحْتَاجًا إِلَى ثَلَاثَة آلَاف وَكَذَا قَالَ وَعَلَى
هَذَا فَلَا إِشْكَال لَكِنْ بَقِيَ سُؤَال آخَر وَهُوَ وَارِد عَلَى
الْقَوْلَيْنِ وَهُوَ أَنْ يُقَال مَا الْجَمْع بَيْن هَذِهِ الْآيَة وَبَيْن
قَوْله تَعَالَى فِي قِصَّة بَدْر
Akan tetapi, Ibnu Jarir menguatkan pendapat ini (yang
mengatakan seribu orang) dan menganggapnya sebagai pendapat yang sahih.
Alasannya ialah seperti dikatakan, "Aku mempunyai seribu dinar dan aku
memerlukan dua kali lipat." Dengan demikian, berarti ia memerlukan tiga
ribu dinar. Demikianlah menurut alasan yang dikemukakan oleh Ibnu Jarir; dan
berdasarkan pengertian ini, maka mengenai masalah ini tidak ada kesulitan lagi.
Akan tetapi, masih ada satu pertanyaan lagi yang jawabannya ada dua pendapat.
Yaitu bagaimanakah cara menggabungkan pengertian yang terkandung di dalam ayat
ini dengan firman Allah Swt. sehubungan dengan Perang Badar, yaitu:
وَإِذْ يُرِيكُمُوهُمْ إِذِ الْتَقَيْتُمْ
فِي أَعْيُنِكُمْ قَلِيلًا وَيُقَلِّلُكُمْ فِي أَعْيُنِهِمْ لِيَقْضِيَ اللَّهُ
أَمْراً كانَ مَفْعُولًا.
Dan ketika Allah menampakkan mereka kepada kalian, ketika
kalian berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit pada penglihatan mata kalian
dan kalian ditampakkan-Nya berjumlah sedikit pada penglihatan mata mereka,
karena Allah hendak melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan.
(Al-Anfal: 44), hingga akhir ayat.
فَالْجَوَاب أَنَّ
هَذَا كَانَ فِي حَالَة وَالْآخَر كَانَ فِي حَالَة أُخْرَى كَمَا قَالَ
السُّدِّيّ عَنْ الطَّيِّب عَنْ اِبْن مَسْعُود فِي قَوْله تَعَالَى " قَدْ
كَانَ لَكُمْ آيَة فِي فِئَتَيْنِ اِلْتَقَتَا " الْآيَة قَالَ : هَذَا يَوْم
بَدْر .
Sebagai jawabannya dapat dikatakan bahwa hal yang
disebutkan dalam ayat ini mengisahkan suatu keadaan, sedangkan yang ada di
dalam ayat di atas menceritakan keadaan yang lain. Seperti apa yang dikatakan
oleh As-Saddi, dari At-Tayyib, dari Ibnu Mas'ud sehubungan dengan
firman-Nya: Sesungguhnya telah ada tanda bagi kalian pada dua golongan
yang telah bertemu (bertempur). (Ali Imran: 13), hingga akhir ayat.
Ini adalah dalam Perang Badar.
قَالَ عَبْد اللَّه
بْن مَسْعُود : وَقَدْ نَظَرْنَا إِلَى الْمُشْرِكِينَ فَرَأَيْنَاهُمْ
يُضْعَفُونَ عَلَيْنَا ثُمَّ نَظَرْنَا إِلَيْهِمْ فَمَا رَأَيْنَاهُمْ يَزِيدُونَ
عَلَيْنَا رَجُلًا وَاحِدًا وَذَلِكَ قَوْله تَعَالَى:
Abdullah ibnu Mas'ud mengatakan, "Kami pandang
pasukan kaum musyrik dan ternyata kami lihat jumlah mereka berkali-kali lipat
jumlah pasukan kami. Kemudian dalam kesempatan yang lain kami pandang mereka,
maka ternyata kami melihat mereka tidak lebih banyak dari pasukan kami,
sekalipun hanya seorang." Yang demikian itulah yang disebutkan di dalam
firman-Nya:
وَإِذْ يُرِيكُمُوهُمْ إِذِ الْتَقَيْتُمْ
فِي أَعْيُنِكُمْ قَلِيلا وَيُقَلِّلُكُمْ فِي أَعْيُنِهِمْ لِيَقْضِيَ اللَّهُ
أَمْرًا كَانَ مَفْعُولا.
Dan ketika Allah menampakkan mereka kepada kalian, ketika
kalian berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit pada penglihatan
mata kalian dan kalian ditampakkan-Nya berjumlah sedikit pada penglihatan
mereka. (Al-Anfal: 44), hingga akhir ayat.
وَقَالَ أَبُو إِسْحَق عَنْ أَبِي عَبْدَة
عَنْ عَبْد اللَّه بْن مَسْعُود قَالَ : لَقَدْ قُلِّلُوا فِي أَعْيُننَا حَتَّى
قُلْت لِرَجُلٍ إِلَى جَانِبِي : تَرَاهُمْ سَبْعِينَ قَالَ : أَرَاهُمْ مِائَة.
Abu Ishaq meriwayatkan dari Abu Abdah, dari Abdullah ibnu
Mas'ud yang mengatakan, "Sesungguhnya mereka ditampakkan di mata kami
berjumlah sedikit, sehingga aku berkata kepada seorang lelaki yang ada di
sebelahku, 'Kamu lihat jumlah mereka ada tujuh puluh orang bukan?' Ia menjawab,
'Menurutku jumlah mereka ada seratus orang'."
قَالَ : فَأَسَرْنَا رَجُلًا مِنْهُمْ
فَقُلْنَا كَمْ كُنْتُمْ ؟ قَالَ : أَلْفًا فَعِنْدَمَا عَايَنَ كُلّ مِنْ
الْفَرِيقَيْنِ الْآخَر رَأَى الْمُسْلِمُونَ الْمُشْرِكِينَ مِثْلَيْهِمْ أَيْ
أَكْثَر مِنْهُمْ بِالضِّعْفِ لِيَتَوَكَّلُوا وَيَتَوَجَّهُوا وَيَطْلُبُوا
الْإِعَانَة مِنْ رَبّهمْ عَزَّ وَجَلَّ وَرَأَى الْمُشْرِكُونَ الْمُؤْمِنِينَ
كَذَلِكَ لِيَحْصُل لَهُمْ الرُّعْب وَالْخَوْف وَالْجَزَع وَالْهَلَع
Ibnu Mas'ud melanjutkan kisahnya, bahwa lalu ia menawan
seseorang dari mereka, ketika ia menanyakan kepadanya, "Berapakah jumlah
kalian?" Orang yang ditawan itu menjawabnya, "Seribu orang." Ketika
masing-masing pihak berhadap-hadapan, maka pasukan kaum muslim melihat jumlah
pasukan kaum musyrik dua kali lipat jumlah mereka. Dijadikan demikian oleh
Allah agar kaum muslim bertawakal, berserah diri, dan meminta pertolongan
kepada Tuhan-nya. Sedangkan pasukan kaum musyrik melihat pasukan kaum muslim
demikian pula, agar timbul rasa takut dan hati yang kecut di kalangan mereka,
dan mental mereka beserta semangat tempurnya jatuh.
ثُمَّ لَمَّا حَصَلَ التَّصَافّ
وَالْتَقَى الْفَرِيقَانِ قَلَّلَ اللَّه هَؤُلَاءِ فِي أَعْيُن هَؤُلَاءِ
وَهَؤُلَاءِ فِي أَعْيُن هَؤُلَاءِ لَيُقْدِمَ كُلّ مِنْهُمَا عَلَى الْآخَر
Setelah kedua pasukan terlibat di dalam pertempuran, maka
Allah membuat pasukan kaum muslim memandang sedikit jumlah pasukan kaum
musyrik. Begitu pula sebaliknya, pasukan kaum musyrik memandang sedikit jumlah pasukan
kaum muslim, agar masing-masing pihak maju dengan penuh semangat untuk
menghancurkan pihak lainnya.
" لِيَقْضِيَ اللَّه أَمْرًا كَانَ مَفْعُولًا ".
Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya: karena
Allah hendak melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan. (Al-Anfal:
44)
أَيْ لِيُفَرَّقَ بَيْن الْحَقّ
وَالْبَاطِل فَيُظْهِر كَلِمَة الْإِيمَان عَلَى الْكُفْر وَالطُّغْيَان وَيُعِزّ
الْمُؤْمِنِينَ وَيُذِلّ الْكَافِرِينَ كَمَا قَالَ تَعَالَى:
Yakni untuk membedakan antara yang hak dan yang batil,
lalu menanglah kalimat iman atas kalimat kekufuran dan kezaliman. Allah
memenangkan pasukan kaum muslim dan mengalahkan pasukan kaum kafir, seperti
yang disebutkan oleh Allah Swt. di dalam firman-Nya:
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ
وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ.
Sungguh Allah telah menolong kalian dalam peperangan
Badar, padahal kalian adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah.
(Ali Imran: 123)
Sedangkan dalam
ayat ini Allah Swt. menyebutkan melalui firman-Nya:
وَاللَّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِ مَنْ
يَشاءُ إِنَّ فِي ذلِكَ لَعِبْرَةً لِأُولِي الْأَبْصارِ.
Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang
dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang mempunyai mata hati. (Ali Imran: 13)
أَيْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَة لِمَنْ
لَهُ بَصِيرَة وَفَهْم لِيَهْتَدِيَ بِهِ إِلَى حُكْم اللَّه وَأَفْعَاله
وَقَدَرِهِ الْجَارِي بِنَصْرِ عِبَاده الْمُؤْمِنِينَ فِي هَذِهِ الْحَيَاة الدُّنْيَا
وَيَوْم يَقُوم الْأَشْهَاد.
Yakni sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terkandung pelajaran bagi orang yang mempunyai mata hati dan pemahaman, lalu
hal ini ia jadikan sebagai petunjuk yang memperlihatkan kepadanya akan
ketetapan Allah dan perbuatan-perbuatan-Nya serta takdir-Nya yang berlangsung
ketika Dia menolong hamba-hamba-Nya yang beriman dalam kehidupan di dunia ini,
juga pada hari di saat itu semua saksi bangkit mempersaksikan. (Tafsir Ibnu
Katsir, 3: 23-26)
Oleh: Hanafi
Anshory.
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan