PEMIMPIN LEMAH AKIBAT ILMU RENDAH


NOTULENSI KAJIAN KEPEMIMPINAN BERSAMA USTADZ DR. NASARUDDIN SYARIF, M.PD (MUDIR AM PPI 27 SITU AKSAN)


Al-Ustadz Ikin Sodikin senantiasa mengulang, kita ini hendak menjadi generasi kholfun ataukah kholafun?.


Kedua istilah tersebut hadir di dalam Al-Qur'an. Bagaimana Allah SWT menggambarkan orang-orang kafir memilih dunia dibandingkan kitab yang Allah wahyukan. 


Orang-orang kafir menyesuaikan isi kitab dengan kepentingan dunia. Seharusnya kepentingan dunia disesuaikan dengan isi kitab.


Generasi kholfun mengakui calon surgawi padahal mereka tidak memahami kitabnya sendiri.


Tidak mustahil di Jamiyyah juga ada orang-orang yang hanya akuisisi namun minim aksi, merasa calon surgawi padahal jauh dari kitab yang mesti dikaji.


Orang-orang Yahudi dan Nasrani jauh dari agamanya karena kurang memahami bahasa kitabnya yakni Ibrani, jangan sampai umat Islam pun menjadi jauh dari agamanya karena tidak memahami bahasa Arab.


Contoh kasus, LGBT itu diharamkan dalam kitab Yahudi Nasrani, namun mengapa tetap mereka lakukan Lasbi, Gay, Biseksual dan Transgender itu? Karena kitabnya tidak mereka baca. Bukan masyarakat mengikuti gereja, namun malah gereja mengikuti masyarakat. Para pendeta seenaknya mengartikan kitabnya jauh dari makna sesungguhnya.


Gereja banyak yang kosong menandakan ketidakyakinan pengikutnya terhadap agamanya. Jangan sampai banyak masjid yang kosong menandakan ketidakyakinan umat Islam terhadap agamanya.


Keberlanjutan kepemimpinan Yahudi Nasrani lemah, sehingga agama menjadi rusak.


Akibat ilmu yang lemah, maka akan lahir kader-kader yang lemah dan tidak layak. 


Siapakah pemimpin yang akan dijadikan kiblat itu, menentukan arah kepemimpinan.


SABTU, 28 SEPTEMBER 2024 PUKUL 05:10 S.D 07:00 WIB


NOTULEN,

TIM KONTINGEN PC PEMUDA PERSIS PANGALENGAN.

1 Komentar

Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan

Posting Komentar

Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan

Lebih baru Lebih lama