PERIHAL MODERASI BERAGAMA

PERIHAL MODERASI BERAGAMA

MAJELIS ISTIFTA

H. M. Romli | H. Zae Nandang | H. Rahmat Najieb | H. Uus M. Ruhiat | H. Wawa Suryana | H. U. Jalaluddin | Amin Muchtar.

Baru-baru ini. Sering sekali terdengar moderasi beragama. Hingga dibingungkan dengan adanya kurikulum di sekolah tentang moderasi beragama. Apakah moderasi beragama itu? Ada kekhawatiran sama seperti kebebasan beragama, tetapi sulit untuk membedakannya.

Jawaban:

Jika yang dimaksud moderasi ber agama adalah cara pandang terhadap agama yang moderat dalam arti tawazun, wasathiyah dan adil, yang berlandaskan ajaran al-Qur'an dan as-Sunnah, baik sesama kaum muslimin atau terhadap pemeluk agama lain, termasuk beramar ma'ruf nahi munkar, maka dianjurkan. Firman Allah:

 وَكَذَلِكَ جَعَلْنَكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُواْ شُهَدَآءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ٌ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنتَ عَلَيْهَآ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَن يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ وَإِن كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ٌ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَٰنَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ (٣٤١)

Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) «umat pertengahan» agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha pengasih, maha penyayang kepada manusia. (QS. Al-Baqarah {2}: 143)

كُنتُمْ خَيْرُ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ٌ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ مٍِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَسِقُونَ (۱۱۰)

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang- orang fasik. (QS. Ali Imran {3}: 110)

Adapun jika moderasi beragama berdasarkan nilai-nilai sekulerisme, liberalisme, pluralisme maka wajib ditolak dan haram mengikutinya. Misalnya mengikuti peribadahan agama lain, agama hanya ruang privat, bukan ruang publik, menghormati aliran sesat, menganggap agama-agama hanya sebagai jalan atau metode saja, hakikatnya menyembah tuhan yang sama, memberangus pandangan yang berbeda dengan menuduh radikal tanpa alasan dan lainnya. Batas-batas agama toleransi beragama telah jelas sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah:

لَكُمْ دِينَكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾

Untukmu agamamu, dan untukku agamaku. (QS. al-Kafirun {109}: 6) 

MAJALAH RISALAH NO. 07 TH. 60 - Oktober. 2022 HALAMAN | 48.

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan

Lebih baru Lebih lama