Pertanyaan:
Apakah boleh berdoa berdasarkan hadis dhoif?. Hamzah Fikri.
Jawaban:
Do'a itu ada yang ditetapkan bacaannya, tempatnya, dan waktunya. Ada pula yang tidak ditetapkan baik bacaannya, tempatnya dan waktunya. Apabila hadis daif itu mengenai doa yang tidak ditetapkan maka dapat kita amalkan karena membuat sendiri juga boleh. Seperti kita mendoakan saudara kita yang sedang sakit supaya lekas sembuh. Atau doa yang ditetapkan waktunya tetapi tidak didapatkan ketentuan lafalnya seperti doa setelah berwudlu (setelah membaca syahadat).
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Ya allah! Jadikanlah aku (bagian) dari golongan orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah aku (bagian) dari golongan-golongan yang mem- bersihkan diri. H.r. At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, 24, no. 55.
Imam At-Tirmidzi menambahkan keterangan sebagai berikut:
وَهَذَا حَدِيثٌ فِي إِسْنَادِهِ اضْطِرابٌ وَلا يَصِحُّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هٰذَا الْبَابِ كَثِيرٌ شَيْءٍ
Hadis ini pada sanadnya mudhtharib (sanadnya tidak menentu), sedikit pun pada bab ini (hadis ini) tidak shahih darı Nabi Saw.
Hadis di atas statusnya daif. Kita tidak boleh mengamalkan hadis daif, tapi kalau sekedar menggunakan redaksi doa pada hadis tersebut diperbolehkan.
Hlm. 28 RISALAH NO 6 TH 57 SEPTEMBER 2019.
MAJLIS IFTA
KH. M. Romili, H. Zae Nandang. H. M. Rahmat Najieb. H. Uus M. Ruh H. Wawa Suryana, H. Jeje Zaenudin, H. Haris Muslim.
email: majlisifta@gmail.com
sms 081 324 605 622 (WA & SMS).
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan