KESALAHAN-KESALAHAN KAIFIAT MENGANGKAT TANGAN KETIKA TAKBIR
Pertanyaan:
Mohon penjelasan lengkap terkait kaifiat mengangkat tangan ketika takbir dan penjelasan kesalahan-kesalahannya?.
Jawaban:
Dalam hadis-hadis diterangkan sebagai berikut:
Dalil-dalil cara mengangkat tangan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ مَدًّا
Dari Abu Hurairah RA; Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila memulai shalat, beliau mengangkat kedua tangannya dengan memanjangkan (jari-jari)nya." Hr. Ahmad: 10496, Abu Dawud: 753, at-Tirmidziy: 240, an-Nasaiy, II: 124, ad-Darimiy: 1190, al-Baihaqiy pada ash-Shughra: 2149.
لا يَتَكَلَّفُ فِي تَفْرِيجِ الأَصَابِعِ عِنْدَ رَفْعِ الْيَدَيْنِ وَلَا فِي ضَمِّهَا بَلْ يَتْرُكُهَا
Tidak diharuskan merenggangkan jari-jari ketika mengangkat kedua tangan, dan tidak merapatkannya, tetapi membiarkannya (sewajarnya). (Tuhfat al-Ahwadziy, II: 42).
عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيْهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ
Dari Salim bin 'Abdullah, dari ayahnya (Ibnu Umar) R.a, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya." Hr. al- Bukhariy: 735, an-Nasaiy, II: 122.
عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا كَبَّرَ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا أُذُنَيْهِ، وَإِذَا رَكَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا أُذُنَيْهِ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ فَقَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَعَلَ مِثْلَ ذَلِكَ
Dari Malik bin al-Huwairits R.a, Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila bertakbir maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya, dan apabila rukuk maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya, dan apabila bangkit dari rukuk seraya mengucapkan, Samiallahu Liman Hamidah, maka beliau melakukan seperti itu." Hr. Muslim: 391, Syarah an-Nawawiy, IV: 80.
لم يَرِدْ مَا يَدُلُّ عَلَى التَّفْرِقَةِ فِي الرَّفْعِ بَيْنَ الرَّجُلِ وَ الْمَرْأَةِ
Tidak terdapat dalil yang menunjukkan adanya perbedaan dalam hal mengangkat tangan, antara laki-laki dan perempuan. (Fath al-Bariy, II: 461, Nail al-Authar, II: 186)
Dalil mengangkat tangan bersamaan dengan takbir
عَنْ وَائِلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّهُ رَأَى رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ مَعَ التَّكْبِيرِ
Dari Wail R.a, bahwasanya beliau melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya bersamaan dengan takbir." Hr. Ahmad: 19057, Abu Dawud: 725.
الْحِكْمَةُ فِي اقْتِرَانِهِمَا أَنَّهُ يَرَاهُ الْأَصَمُّ وَ يَسْمَعُهُ الأَعْمَى
Hikmah dilakukan bersamaan antara keduanya (takbir dan mengangkat tangan), ialah supaya terlihat oleh orang tuli dan terdengar oleh orang buta. Nail al-Authar, II: 180, Fath al-Bariy, II: 457, 'Aun al-Ma'bud, II: 290.
Dalil mengangkat tangan setelah takbir
عَنْ أَبِي قِلَابَةَ أَنَّهُ رَأَى مَالِكَ بْنَ الْحُوَيْرِثِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِذَا صَلَّى كَبَّرَ ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ، وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ رَفَعَ يَدَيْهِ. وَحَدَّثَ أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَفْعَلُ هَكَذَا
Dari Abu Qilabah, bahwasanya beliau melihat Malik bin al-Huwairits R.a, apabila shalat maka beliau bertakbir kemudian mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya, dan apabila akan rukuk maka be- liau mengangkat kedua tangannya, dan apabila bangkit dari rukuk maka beliau mengangkat kedua tangannya." Dan beliau menceritakan bahwa Rasulullah Saw. melakukan demikian. Hr. Muslim: 391, Syarah an-Nawawiy, IV: 80. Dalil mengangkat tangan sebelum takbir.
عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ لِلصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى تَكُونَا حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ ثُمَّ كَبَّرَ
Dari Salim bn Abdullah, bahwasanya Ibnu Umar R.a, berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila berdiri untuk shalat maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua pundaknya, kemudian bertakbir." Hr. Muslim: 390, Syarah an-Nawawiy, IV: 79. Tempat-tempat mengangkat tangan
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ فِي الصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى تَكُوْنَا حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ، وَكَانَ يَفْعَلُ ذَالِكَ حِيْنَ يُكَبِّرُ لِلرُّكُوعِ، وَيَفْعَلُ ذَالِكَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعَ وَيَقُوْلُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، وَلَا . يَفْعَلُ ذَالِكَ فِي السُّجُودِ
Dari Abdullah bin Umar RA, ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila berdiri shalat beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua pundaknya, dan beliau melakukan hal itu ketika takbir untuk rukuk, dan beliau melakukan hal itu apabila bangkit dari rukuk dan mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH, dan beliau tidak melakukan hal itu ketika akan sujud." Hr. Ahmad: 6345, al-Bukhariy: 736, Abu Dawud: 722,, an-Nasaiy, II: 122, al-Baihaqiy: 2334,, ad-Daraquth- niy: 1099.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنَ الرَّكْعَتَيْنِ كَبُرَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ
Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila berdiri dari dua raka'at maka beliau bertakbir dan mengangkat kedua tangannya. Hr. Abu Dawud: 743.
Kesimpulan:
1. Cara mengangkat tangan ialah dengan meluruskan jari-jari ke atas.
2. Mengangkat tangan sejajar dengan bahu, ujung jari sejajar dengan telinga di depan bahu, dan telapak tangan menghadap kiblat.
3. Waktu mengangkat tangan bisa dilakukan: setelah takbir, sebelum takbir dan bersamaan dengan takbir, dan cara yang ketiga ini muttafaq 'alaih.
4. Tempat mengangkat tangan adalah tiga tempat di tambah satu, yaitu: Waktu takbiratul ihram, ketika akan ruku', ketika bangkit dari rukuk dan ditambah ketika bangkit dari tasyahud awal.
5. Cara mengangkat tangan bagi laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan. Wallahu a'lam.
HALAMAN 35,36,37 RISALAH NO 8 TH 57 NOVEMBER 2019.
THAIFAH MUTAFAQQIHINA FIDDIN
Ustadz KH. M. Romli | Ustadz H. Zae Nandang | Ustadz H.M. Rahmat Najieb | Ustadz H. Uus M. Ruhiyat | Ustadz H. Wawa Suryana | Ustadz H. Jeje Zaenudin | Ustadz H. Haris Muslim.
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan