ETIKA BUANG HAJAT


ETIKA BUANG HAJAT

Buang air besar atau buang air kecil merupakan kebutuhan manusia dan itu adalah anugerah dari Allah yang besar. Allah telah memisahkan antara zat yang bermanfaat bagi tubuh dan yang tidak bermanfaat Glukosa (zat gula) ditahan dan diedarkan lagi melalui darah untuk kepentingan tubuh, sementara air kencing dibuang dan dikeluarkan lewat ginjal. Untuk itu sangat wajar kalau manusia bersyukur kepada Allah dengan menta'ati segala aturan-Nya. Agama telah mengatur tentang buang air besar atau kecil, diantaranya:

A. Carilah tempat yang jauh dalam buang air besar;

. عَنِ الْمُغِيرَةِ بْن شُعْبَةَ أَنَّ النَّبِيِّ ﷺ كَانَ إِذَا ذَهَبَ الْمَذْهَبَ أبعد. رواه أبو داود
1. Dari Mughirah bin Syu'bah ra, sesungguhnya Nabi SAW apabila beliau pergi ke tempat buang air, beliau mencari tempat yang menjauh. (H.R. Abu Daud)

عَنْ جَابِرِ بْن عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيُّ ﷺ كَانَ إِذَا أَرَادَ الْبَرَازَ انْطَلَقَ حَتَّى لا يَرَاهُ أَحَدٌ. رواه أبو دود
2. Dari Jabir bin 'Abdillah ra, sesungguhnya Nabi SAW apabila hendak buang air, beliau pergi sehingga tidak seorangpun yang melihatnya. (H.R. Abu Daud)

KETERANGAN:
Maksud hadits ini ialah memilih tempat yang jauh yang sekiranya tidak mengganggu orang lain dengan bau busuknya, hal ini jika belum ada tempat yang khusus, baik di rumah atau di tempat tertentu.

B. Do'a masuk WC/Kamar mandi;

وَعَنْ أَنَسٍ له قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ ﷺ إِذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ رواه البخاري
3. Dari Anas ra, berkata, Keadaan Rasulullah SAW apabila masuk ke tempat buang air berdo'a; ALLAHUMMA INNÍ A'ÚDZU BIKA MINA AL-KHUBUTSI WA AL-KHABAITSI, (Ya Allah! sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan jantan dan syetan betina). (H.R. Bukhari)

KETERANGAN:
Ada juga yang mengartikan خُبْتُ dan خَبَائِتُ itu dengan kejahatan dan kemaksiatan.

C. Do'a keluar WC/Kamar mandi;

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: أَنَّ النَّبِيِّ ﷺ كَانَ إِذَا خَرَجَ مِنَ الْغَائِطِ قَالَ : غُفْرَانَكَ. - رواه أبو داود -
4. Dari 'Aisyah ra, berkata: "Sesungguhnya Nabi SAW apabila keluar dari tempat buang air, beliau berdo'a; GHUFRANAKA, (Aku mohon ampunan-Mu)". (H.R. Abu Daud)

D. Janganlah menghadap atau membelakangi qiblat;

ه عَنْ أَبِي أَيُّوبَ أَنَّ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: إِذَا أَتَيْتُمُ الْغَائِطَ فَلَا تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ وَلَا تَسْتَدْبِرُوهَا بِبَوْلٍ وَلَا غَائِطِ وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا . رواه مسلم
5. Dari Abi Ayyub r.a, sesungguhnya Nabi SAW bersabda: "Apabila kalian mendatangi tempat buang air janganlah menghadap qiblat dan jangan membelakanginya diwaktu berak atau kencing tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat." (HR. Muslim)

KETERANGAN:
Para ulama sepakat tentang haramnya menghadap atau membelakangi qiblat ketika sedang membuang hajat dalam tempat ter-buka. Sementara dalam ruangan tertutup, mereka berbeda pendapat. Sebagian membolehkan dan sebagian lagi menyatakan haram. Dalam hal ini tentu saja yang lebih baik tidak menghadap qiblat sekalipun di tempat tertutup, demi kehati-hatian dan menghindari Ikhtilaf (perselisihan).

E. Janganlah memegang kemaluan dengan tangan kanan ketika waktu bersuci;

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ اللهِ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: لَا يَمَسَّنَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَهُوَ يَبُولُ وَلَا يَتَمَسِّحْ مِنَ الْخَلَاءِ بِيَمِينِهِ وَلَا يَتَنَفْسُ في الإناء. رواه مسلم
6. Dari Abi Qatâdah r.a, berkata: "Janganlah seseorang dari kamu menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan waktu kencing, dan janganlah bercebok dengan tangan kanannya, dan janganlah bernapas ke dalam bejana (ketika minum)." (HR. Muslim)

F. Hindari tempat yang mengakibatkan mendapatkan laknat;

. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ : اتَّقُوا اللعَانَيْنِ، قَالُوا : وَمَا اللَّعَانَيْنِ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : الَّذِي يَتَخَلَّى فِي طَرِيقِ النَّاسِ وَفِي ظِلْهِمْ. رواه مسلم
7. Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Jauhilah (perbuatan) dua hal yang menyebabkan laknat. Mereka bertanya, siapa yang terlaknat itu ya Rasulullah? Jawab Rasul "Orang yang buang air di jalan (tempat lalu lintas) dan di perteduhan mereka." (HR. Muslim)

G. Buatlah tabir/penghalang dari penglihatan yang lain;

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ له قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَدْخُلُ الْخَلاَةَ فَأَحْمِلُ أَنَا وَغُلَامُ نَحْوِي إِدَاوَةً مِنْ مَاءٍ وَعَنْزَةً فَيَسْتَنْجِي بالماء. - رواه مسلم -
8. Dari Anas bin Malik ra, berkata: Adalah Rasulullah SAW masuk ke tempat buang air, lalu saya dan seorang anak muda seusiaku membawa seember air dan tongkat, maka Rasul pun bersuci dengan air itu. (H.R. Muslim)

عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ اللهِ قَالَ، قَالَ لِي النَّبِيُّ ﷺ: خُذِ الإِدَاوَةَ فَانْطَلَقَ حَتَّى تَوَارَ عَنِّى فَقَضَى حَاجَتَهُ. متفق عليه -
9. Dari Mughirah bin Syu'bah ra, berkata; Nabi SAW menyuruhku, ambillah bejana/ember itu lalu ia pergi hingga berlindung dariku, kemudian beliau buang air. (H.R. Bukhari Muslim)

H. Tidak bersuci dari buang air kecil menyebabkan siksa kubur;

١٠. عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ ﷺ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ: إِنْهُمَا لَيُعَذِّبَانِ وَمَا يُعَذِّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ. رواه البخاري -
10. Dari Ibnu 'Abbas r.a, berkata: Nabi SAW melewati dua kuburan, maka bersabda: "Kedua orang yang ada dalam kubur itu sedang disiksa, padahal mereka tidak disiksa karena dosa besar. Adapun salah satunya karena ia tidak sembunyi ketika kencing dan yang lainnya ia suka berjalan untuk mengadu domba. (H.R. Bukhari)

I. Boleh kencing sambil berdiri dalam keadaan tertentu;

A ۱۱. عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ : أَتَى النَّبِيُّ ﷺ سَبَاطَةَ قَوْمٍ فَبَالَ قَائِمًا ثُمَّ دَعَا بِمَاءٍ فَجِئْتُهُ بِمَاءٍ فَيَتَوَضَّأُ . رواه البخاري
11. Dari Hudzaifah ra, berkata: Nabi SAW mendatangi tempat pembuangan sampah suatu kaum, maka beliau kencing sambil berdiri, kemudian meminta air, maka aku membawa air itu kepadanya dan beliau berwudhu. (H.R. Bukhari)

J. Tidak boleh kencing pada air yang tergenang kemudian bersuci darinya;

١٢. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : لَا يَبُوْلَنْ أَحَدُكُمْ فِي الْمَاءِ الدَّائِمِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ مِنْهُ . رواه مسلم -
12. Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian kencing di air yang menggenang, kemu- dian ia bersuci darinya." (H.R. Muslim)

١٣. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ اللهِ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : اسْتَنْزِهُوا مِنَ الْبَوْلِ فَإِنْ عَامَّةَ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنْهُ. رواه الدارقطني -
13. Dari Abu Hurairah r.a, berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Bersucilah kalian dari kencing karena keumuman siksa kubur itu disebabkan darinya." (H.R. Daruquthni)

14. Dari Ibnu 'Abbas r.a, berkata: Nabi SAW melewati dua kuburan, maka bersabda: "Kedua orang yang ada dalam kubur itu sedang disiksa, padahal mereka tidak disiksa karena dosa besar. Adapun salah satunya karena ia tidak sembunyi ketika kencing dan yang lainnya ia suka berjalan untuk mengadu domba. (H.R. Bukhari)

K. Boleh kencing sambil berdiri dalam keadaan tertentu;

عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ : أَتَى النَّبِيُّ ﷺ سَبَاطَةَ قَوْمٍ فَبَالَ قَائِمًا ثُمَّ دَعَا بِمَاءٍ فَجِئْتُهُ بِمَاءٍ فَيَتَوَضَّأُ . رواه البخاري
15. Dari Hudzaifah ra, berkata: Nabi SAW mendatangi tempat pembuangan sampah suatu kaum, maka beliau kencing sambil berdiri, kemudian meminta air, maka aku membawa air itu kepadanya dan beliau berwudhu. (H.R. Bukhari)

L. Tidak boleh kencing pada air yang tergenang kemudian bersuci darinya;

١٢. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : لَا يَبُوْلَنْ أَحَدُكُمْ فِي الْمَاءِ الدَّائِمِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ مِنْهُ . رواه مسلم -
16. Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian kencing di air yang menggenang, kemu- dian ia bersuci darinya." (H.R. Muslim)

١٣. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ اللهِ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : اسْتَنْزِهُوا مِنَ الْبَوْلِ فَإِنْ عَامَّةَ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنْهُ. رواه الدارقطني -
17. Dari Abu Hurairah r.a, berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Bersucilah kalian dari kencing karena keumuman siksa kubur itu disebabkan darinya." (H.R. Daruquthni)

Sumber: KH. Aceng Zakaria Allaahu Yarham, Etika Hidup Seorang Muslim.

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan

Lebih baru Lebih lama