CARA MENGETAHUI AIB SENDIRI

 


CARA MENGETAHUI ‘AIB SENDIRI

Kita dapat mengetahui 'aib kita sendiri melalui empat cara:

1.      Dari teman shalih yang menasihatimu.

2.     Dari orang-orang yang tidak senang kepadamu, karena mereka tidak akan memuji kepadamu dan tidak suka menyebut kebaikanmu.

3.    Dengan menghadiri majlis ilmu.

4.    Dengan mempelajari sirah (perjalanan hidup) Nabi saw. untuk dibandingkan akhlaqmu dengan beliau. Lihat, Akhlaq al-Mu'min, 'Amr Khalid, hal. 14.

Allah ta'ala berfirman,

لقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ.

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu" Qs. al-Ahzab [33]: 21.

Allah 'azza wa jalla juga berfirman,

قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالُ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتَجَرَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَجَهَادِ في سَبِيلِهِ، فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللهُ بِأَمْرِهِ، وَاللهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَسِقِينَ.

Katakanlah: "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan rasul-Nya serta dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. Qs. at-Taubah [9]: 24.

Adalah 'Umar bin al-Khaththab ra. berkata,

رحِمَ اللَّهُ امْرَأَ أَهْدَى إِلَيْنَا مَسَاوِينَا.

"Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada orang yang menunjukkan kejelekan-kejelekan kami kepada kami. Lihat, Adab ad-Dunya wa ad-Dien, al-Mawardiy, hal. 236.

Dan Rasululah saw bersabda,

طُوبَى لِمَنْ شَغَلَهُ عَيْبُهُ عَنْ عُيُوبِ النَّاسِ.

"Alangkah bahagianya orang yang sibuk dengan memperhatikan 'aib sendiri daripada memperhatikan 'aib orang lain." Hr. Abu Nu'aim dari al-Husain bin 'Ali ra. Lihat. Hilyat al-Auliya wa Thabaqat al-Ashfiya, Abu Nu'aim al-Ashfahaniy, III: 203.

(Sebuah nasihat):

لا تُحَرِّدُ وَلَا تَغْضَبْ إِذَا نَبَّهَكَ شَخْصٌ عَنْ عَيْبٍ مِنَ الْعُيُوبِ.

"Janganlah engkau merasa hina dan jangan marah, jika seseorang mengingatkanmu atas salah satu 'aib dari 'aib-'aibmu." Lihat, Mukhtashar Ihya 'Ulum ad-Dien, al-Ghazaliy, hal. 143.

"Seperti dikemukakan di atas, kita belajar Bab ini bukan hanya untuk pengetahuan semata, tetapi juga untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana anda mau melanjutkannya?." (Ust. Hamdan, Belajar Meneladani Akhlaq Rasulullah: Seri Akhlaq Tercela, Bandung: Maktabah Syaqib, Syawal, 1435 H. hlm. 17-18)

Post a Comment

Terima kasih telah berkomentar, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan

Lebih baru Lebih lama